Tinjauan Tentang Sepak bola.

commit to user 80 3. Dekoratif : benda seni dan tanaman. Francis DK Ching, 1996: 272-275. 5. Tema Tema dalam perancangan Desain Interior merupakan hal yang penting, tema dapat menimbulkan suatu suasana dan membentuk karakter ruangan tertentu. Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.

H. Tinjauan Tentang Sepak bola.

a. Sejarah sepak bola dunia Menurut Bill Muray, dalam bukunya The World Game :a history of soccer,sepak bola sudah di mainkan Sejak awal masehi.saat itu orang-oarang di era mesir kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari bantalan kain linen. sejarah yunani kuno juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro,permainan menggunakan bola.bukti itu tergambar pada relief- relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkanya dengan paha Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan cina.dalam sebuah dokumen militer disebutkan,Sejas tahun 206 SM,pada masa pemerintahan dinasti Tsin dan Han orang-orang sudah mempermainkan sepak bola yang disebut Tsu Chu.Tsu mempunyai arti menerjang bola dengan kaki.Sedangkan Chu berarti bola yanga ada isinya.merekapun bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya kesebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang. commit to user 81 b. Sejarah sepak bola modern Sepak bola modern yang kita kenal sekarang diakui oleh berbagai pihak berasal dari Inggris. Sepak bola modern ini mulai dimainkan pada pertengahan abad ke-19 di sekolah-sekolah di daerah Inggris Raya. Pada tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, dengan nama Sheffield Football Club. Klub sepak bola ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang memainkan permainan sepak bola. Pada saat yang sama, tepatnya tahun 1863, berdiri badan asosiasi sepak bola di Inggris, dengan nama Football Association FA. Pada saat itu badan inilah yang mengeluarkan peraturan dasar permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi terorganisir. Pada tahun 1886 terbentuk badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern di dunia, dengan nama International Football Association Board IFAB. IFAB terbentuk setelah adanya pertemuan antara FA dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris. Hingga saat ini IFAB adalah badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, mulai dari peraturan dasar hingga peraturan yang menyangkutteknik permainan serta perpindahan pemain. Tidak adanya badan yang mengatur permainan sepak bola di dunia internasional membuat perkembangan olah raga ini agak terhambat. Disadari oleh para pelaku sepak bola bahwa penting untuk membentuk sebuah organisasi yang membawahi dan mengatur permainan sepak bola secara global. Karena itu pada tanggal 21 Mei 1904 dibentuk sebuah badan sepak bola internasional di Perancis dengan nama Fédération Internatinale de Football Association FIFA. Meskipun tebentuk di Perancis, namun kantor pusat dari FIFA terdapat di Zurich, Swiss. Sedangkan presiden pertama FIFA adalah Robert Guérin. commit to user 82 Sejak FIFA terbentuk, perkembangan sepak bola di dunia pun semakin pesat. Hal ini karena salah satu tugas utama dari FIFA adalah melakukan promosi dan sosialisasi tentang sepak bola ke berbagai belahan dunia. Perkembangan sepak bola yang pesat di dunia ini dapat dilihat dari banyaknya negara yang masuk menjadi anggota FIFA. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 negara yang masuk menjadi anggota FIFA. c. Sejarah sepak bola eropa Berawal dari ide Sekretaris Federasi Sepakbola Prancis FFF Henri Delaunay pada akhir dekade 1920-an. Kala itu, ia melihat kutub sepakbola dunia terbagi dua. Yakni, Eropa dan Amerika Latin. Ia telah melihat ada kepincangan di antara dua kutub itu, di mana negara Amerika Latin terlalu kuat bagi Eropa. Uruguay meraih medali emas di Olimpiade 1924 dan 1928. Bahkan, Uruguay ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia I tahun 1930 sebagai penghormatan atas prestasinya. . Untuk mengimbangi prestasi Uruguay dan negara Amerika Latin lainnya, Delauney ingin memperbanyak frekuensi pertandingan di Eropa. Caranya dengan menggelar kejuaraan antarnegara. Sayang, ide Delauney diabaikan UEFA Uni Sepakbola Eropa. UEFA malah menggelar kejuaraan antarklub Eropa yang kelak dikenal sebagai Liga Champions, Piala UEFA dan Piala Winners mulai 1954. Keputusan itu memukul Delauney sehingga pria kelahiran Paris 15 Juni 1905 itu jatuh sakit dan meninggal dunia pada November 1955. Hal ini membuat para pengurus UEFA tersentak. Dalam kongres UEFA 1957, barulah ide Delauney itu disetujui. Kongres juga memutuskan Prancis sebagai tuan rumah Piala Eropa 1960 sekaligus menghormati Delauney. Sebagai tuan rumah, Prancis langsung lolos ke putaran final. Babak penyisihan diikuti 17 negara. Dari kualifikasi itu loloslah Yugoslavia, Cekoslowakia, Uni Soviet. Di putaran final, Uni Soviet mengalahkan Cekoslowakia 3-0, sedangkan Yugoslavia mengalahkan commit to user 83 tuan rumah Prancis 5-4. Dengan demikian, Uni Soviet jumpa Yugoslavia di final Dalam partai final yang dimainkan di Stade de Frances, Paris, Yugoslavia unggul lebih dulu melalui Milan Galic. Keunggulan ini berlangsung cukup lama sehingga banyak yang mengira Yugoslavia bakal juara dan Soviet “habis”. Namun, beberapa menit sebelum pertandingan usai, Slava Metreveli menyamakan kedudukan menjadi 1- 1. Pertandingan diperpanjang 2 x 15 menit. Saat itulah, sundulan Viktor Ponedelnik membuyarkan harapan Yugoslavia dan mengantarkan Soviet juara. Mungkin dari alam sana, si pemilik ide, Henri Delauney berkata,” Regardez C’est fantastique C’est magnifique” Lihatlah, betapa fantastis, betapa menariknya. Jumlah peserta Piala Eropa II, yang berlangsung di Spanyol, 1964, membengkak dari 17 negara menjadi 29 negara. Pembengkakan ini antara lain ditandai masuk masuknya Inggris dan Italia dalam kancah perhelatan akbar se-Eropa ini. Namun, formatnya sama, putaran final hanya diikuti empat tim. Di final di Stadion Santiago Bernabeu, yang salah satu penontonnya adalah diktator Spanyol, Jendral Franco, tuan rumah mengalahkan Uni Soviet. Spanyol pun juara. Italia menjadi tuan rumah Piala Eropa ketiga pada 1968. Italia jumpa Yugoslavia pada partai final di Roma. Kedudukan tetap 1-1 kendati sudah dilakukan perpanjangan waktu. Pertandingan dilanjutkan dua hari kemudian, Italia mengalahkan Yugoslavia 2-0. Karena pesertanya makin banyak, formatnya diubah. Setiap peserta harus menjadi juara dan runner up grup terlebih dahulu untuk lolos final. Italia, yang menjadi runner up di Piala Dunia 1970 setelah dikalahkan Brasil, difavoritkan bakal menjuarai Piala Eropa 1972 di Belgia. Namun, ternyata penampilan Italia di bawah standar dan tersingkir. Jerman Barat yang ditangani Helmut Schoen menjadi juara dengan mengalahkan Uni Soviet 3-0 di final. Materi pemain Jerman waktu itu antara lain Franz Beckenbauer, Paul Breitner, Uli Hoeness, commit to user 84 Gunter Netzer dan Gerd Mueller yang dua tahun kemudian menjadi juara Piala Duni a 1974 dengan meredam “total football” Belanda 2-1 di final. Piala Eropa 1976 untuk pertama kalinya digelar di negara Blok Timur, Yugoslavia. Jerman Barat terlalu tanggung bagi lawan- lawannya. Tanpa hambatan yang berarti, Der Panzer melenggang ke final. Pasukan Schoen jumpa Cekoslowakia. Der Panzer sempat tertinggal 0-2, tapi kemudian Dieter Muller dan Bernd Holsenbein menyamakan 2-2. Cekoslowakia menang lewat adu penalti, yang ditentukan oleh tendangan Antonin Panenka. Keberhasilan Cekoslowakia mengubah peta sepakbola Eropa yang selama ini didominasi Jerman, Belanda, Spanyol, Inggris, Uni Soviet dan Yugoslavia. Salah satu pemain Cekoslowakia adalah Joseph Masopust, yang kemudian sempat menjadi pelatih nasional PSSI. Piala Eropa pun makin gemerlap, bahkan disebut-sebut sebagai Piala Dunia Mini. Jumlah peserta Piala Eropa 1980 menjadi dua kali lipat dari 17 negara yang ikut Piala Eropa pertama. Piala Eropa 1980 dimenangi Jerman yang mengalahkan Belanda 2-1 di final. Gol penentu kem enangan Jerman dicetak “mesin giling” Horst Hrubesch.Empat tahun berikutnya, Piala Eropa 1984, adalah zaman keemasan Michel Platini, Alain Giresse, Jean Tigana dan Luis Fernandez yang dijuluki “Le Carre Magique” atau segi empat ajaib. Platini, yang juga bintang di Juventus, mencetak satu gol dan mengantarkan Prancis juara Piala Eropa 1984 dengan mengalahkan Spanyol 2-0 di final. Peta kekuatan bergeser ke Belanda empat tahun kemudian. Trio Belanda yang sehari-hari merumput di AC Milan: Frank Rijkard, Ruud Gullit dan Marco van Basten terlalu sulit untuk dibendung. Mereka mengantarkan Belanda juara Eropa 1988, dengan mengalahkan Uni Soviet di final. Salah satu gol Belanda dicetak Van Basten dengan tendangan voli sudut sempit dan gagal diblok kiper Rinat Dessayev. Gol ini dianggap sebagai gol terindah dalam sejarah Piala Eropa. commit to user 85 Jumlah peserta Piala Eropa 1992 semakin banyak. Hal ini disebabkan pecahnya Uni Soviet menjadi Rusia, Ukraina, Georgia, Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan dan sebagainya. Kala itu, Yugoslavia juga sedang berada di ambang perpecahan. Akibatnya, Yugoslavia dikenai sanksi internasional oleh PBB. Sanksi itu berbuntut ke UEFA, di mana Yugoslavia dilarang ikut walaupun lolos kualifikasi Denmark yang berposisi sebagai tim peringkat ketiga di babak kualifikasi, otomatis naik ke peringkat kedua dan lolos ke putaran final. Inilah kejutan terbesar sepanjang sejarah, Denmark yang tampil tanpa beban, melaju ke final dan mengalahkan Jerman. Orang pun makin percaya bahwa Denmark m emang “dinamit”. Peserta Piala Eropa 2000 di Belgia dan Belanda makin banyak setelah Yugoslavia juga pecah menjadi negara-negara kecil seperti Kroasia, Serbia, Montenegro, Serbia Herzegovina, Slovenia, Macedonia dan sebagainya. Situasi ini menguntungkan negara-negara raksasa sepakbola. Sebab, sejak itu peta kekuatan sepakbola Eropa sepertinya kembali ke jalur semula. Piala Eropa 1996 dijuarai Jerman, Piala Eropa 2000 dijuarai Prancis yang baru saja juara dunia 1998. Baru pada 2004 terjadi lagi kejutan ketika tim underdog,yunani menjadi juaranya Sepakbola adalah sebuah misteri yang jawabannya hanya ditemukan pada hari pertandingan. Sepakbola adalah sebuah misteri yang jawabannya hanya ditemukan pada hari pertandingan. d. Perkembangan sepak bola di Asia Beralih ke asia perkembangan sepak bola di asia tidak seperti di eropa walaupun sepak bola berasal dari China.Perkembangan sepak bola di asia cukup lamban hal ini dapat dilihat dari ke ikut sertaan negara-negara asia dalam piala dunia,ini terbukti belum ada negara di asia belum pernah menjadi juara dunia. bahkan kompetisi di asia belum bisa bersaing dengan kompetisi eropa.Hal ini terjadi karena sepak bola di asia dulu bukan olah raga yang terpopuler di asia,sekitar beberapa commit to user 86 tahun belakangan ini setelah piala dunia 2002 di Korea dan Japan sepak bola asia semakin berkembang karena ternyata sepak bola asia tidak tertinggal jauh dari eropa,Hal ini dilihat dari prestasi korea yang lolos ke semifinal dengan mengalahkan italia.Dan membuat negara lain di asia ingin menyaingi prestasi tersebut Sejarah berkembangnya sepak bola di indonesia dibawa oleh kaum penjajah.hal ini terbukti indonesia pernah mengikuti piala dunia pada tahun 1938 dan tidak terlepas pula peran dari PSSIPersatuan sepak bola seluruh Indonesia e. Sejarah PSSI Persatuan sepak bola seluruh Indonesia PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung. PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta. Di sana beliau merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, beliau kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut. commit to user 87 Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, beliau menyadari kepentingan pelaksanaan butir- butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda. Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda. Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Soeratin rajin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam- diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda PID. Kemudian, ketika mengadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta, Soeri, ketua VIJ Voetbalbond Indonesische Jakarta, dan juga pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi sepak bola nasional. Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A. Hamid, dan Soekarno bukan Bung Karno. Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda Magelang. Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpulah wakil dari VIJ Sjamsoedin, mahasiswa RHS, BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond Gatot, PSM - Persatuan Sepakbola Mataram Yogyakarta Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo, VVB - Vortenlandsche Voetbal Bond Solo Soekarno, MVB - Madioensche Voetbal Bond Kartodarmoedjo, IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang E.A. Mangindaan, dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond Pamoedji. Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari commit to user 88 Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.dan perkembangan sepak bola Indonesia mengalami system periodesasi Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hungaria, yang hingga kini menjadi satu- satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Indonesia, meski merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar.tim nasional indonesia penah dijuluki macan asia pada tahun 50,60,70n Pada tahun 50n di olimpiade Melbourne australia tim nasional indonesia berhasil menahan uni soviet 0-0 dan pemain bintang pada saat itu adalah Ramang dan dilatih oleh Tony Pogacnik yang menemukan bakat Ramang Pada tanggal 26 februari 1976 di Stadion Senayan Jakarta ,tim nasional berhadapan dengan korea utara di final penyisihan indonesia hampir saja meraih tiket ke olimpiade 1972 andai Suab Rizal dapat mencetak gol dari penalti dan akhirnya indonesia kalah adu penalti dengan skor 4-5dengan fomasi pemain Sutjipto soentoropenyerangAbdul kadirkiri luarjakop sihasalepenyerangM.basrikanan dalam iswadi idriskanan luarSinyo aliandokiri dalamSurya lesmanagelandang kiriMulyadi gelandang kananAnwar ujanggelandang tengahYuswardi bekSunarto bekRonny paslakiper setelah itu muncul nama-nama generasi emas berikutnya di antaranya Junaidi Abdulah,Andi lala,Rony patinasaranidan banyak lagi Di Era 80n PSSI prestasinya cukup menggembirakan saat Asian Games di Seoul dengan menembus semifinal sebelumnya dalam commit to user 89 kulifikasi piala dunia 1986 indonesia nyaris lolos ke putaran final karena kalah 0-4 dari Korsel.Prestasi lain ,juara SEA Ganes di Jakarta tahun1987 mengalahkan malaysia 1-0. Memasuki era 90n tim nasional hanya merasakan sekali gelar menjadi juara SEA Games di Manila.Setelah itu tak pernah lagi menjadi juara dengan materi pemain binaan dari Italia atau yang biasa disebut dengan PSSI Primavera diantarnnya kuniawan dwi yulianto,Bima sakti,Kurnia sandi dan banyak lagi Di tahun 2000 atau abad 21 prestasi tim nasional melorot tajam hanya mendapatkan piala kemerdekaan di tahun 2008 dan itupun setelah Saudi Arabia tidak mau bertanding dan prestasi individu Bambang pamungkas yang menjadi pencetak gol terbanyak. Gambar II.22 Logo PSSI Gambar II.23 Stadion Utama Gelora Bung Karno Nama Stadion: Stadion Utama Gelora Bung Karno Dibangun : 1962 Kapasitas : 110.000 Penonton Duduk Semua Beratap commit to user 90 Rekor di Piala Dunia 1930 - Tidak ikut 1934 - Tidak ikut 1938 - Babak ke-1 sebagai Hindia Belanda 1950 - Mengundurkan diri 1954 - Tidak ikut 1958 - Mengundurkan diri selama kualifikasi 1962 - Mengundurkan diri 1966 - Tidak ikut 1970 - Tidak ikut 1974 hingga 2010 - Tidak lolos Rekor di Piala Asia 1956 hingga 1964 - Tidak ikut 1968 hingga 1992 - Tidak lolos 1996 - Babak ke-1 2000 - Babak ke-1 2004 - Babak ke-1 2007 - Babak ke-1 commit to user 91

H. Tinjauan Tentang Kota Solo