perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
BAB IV
ANALISA DESAIN INTERIOR MUSEUM SEPAK BOLA INDONESIA DI SURAKARTA
A. Analisa Eksisting
1. Asumsi Lingkungan
Lokasi museum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a.
Lokasi museum harus strategis, yaitu mudah dijangkau oleh umum b.
Lokasi museum harus sehat, pengertiannya yaitu : 1
Lokasinya tidak berada di daerah perindustrian yang banyak terjadi polusi udara maupun pencemaran lainnya.
2 Lokasi tersebut bukan daerah dengan tanah berlumpur atau tanah rawa
maupun tanah yang berpasir disamping didukung pula oleh elemen - elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi tersebut, seperti misalnya
kelembaban udara setidaknya harus terkontrol mencapai kenetralan antara 55 sampai 65.
3 Tersedianya sarana maupun fasilitas penunjang operasional.
4 Memiliki daya tarik wisata yang tinggi, sehingga menarik banyak
pengunjung untuk datang ke lokasi tersebut. 2.
Asumsi Lokasi Dalam menentukan pemilihan lokasi perancangan yang tepat perlu
adanya berbagai pertimbangan baik secara fisik maupun secara ekologis, yang tentunya ini sangat berpengaruh terhadap minat pengunjung. Adapun
pertimbangan-pertimbangan tersebut, antara lain: a.
Lokasinya tidak jauh dari Stadion Sriwedari,Markas Persis Solo . b.
Lokasi tersebut mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan.
c. Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana penunjang
operasional. d.
Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga mudah untuk dijangkau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 107
Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dapat ditentukan lokasi proyek Desin Interior Museum Sepak Bola Indonesia yaitu
berada di kawasan Slamet Riyadi . Adapun alasannya, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Jalan Slamet Riyadi merupakan pusat keramaian malam maupun jalan
utama kota Solo. b.
Tidak jauh dengan Stadion bersejarah Sriwedari. c.
Dekat dengan pusat perbelanjaan, yakni Solo Grandmall. d.
Merupakan salah satu titik konsentrasi massa di kota Solo 3.
Analisa Interior Urutan akses masuk museum sebagai berikut :
a. Area Penerima
1 Lobby
2 Area resepsionis dan informasi
3 Area penitipan barang
4 Ruang introduksi
b. Area Edukasi dan Rekreasi
1 Ruang Pamer tetap
2 Ruang Audio visual dan Ruang Auditorium dan Seminar
3 Library
c. Area service
1 Counter souvenir
2 Lavatory Mushola
3 Mushola
d. Area Private
1 Ruang Pengelola
2 Ruang Konservasi restorasi
Dalam penerapan ruang pamer dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Ruang pamer tetap museum sejarah, ruang berdiri sendiri dalam satu fungsi.
Dasar pertimbangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 107
1 Penyajian materi koleksi yang harus didisplay secara runtut, sesuai
dengan kronologisnya. 2
Materi display lebih bersifat pemanen, karena ditujukan lebih kepada kajian sejarah.
b. Ruang pamer temporer, berdiri menjadi satu fungsi dengan ruang
auditorium. Dasar pertimbangan :
1 Kegiatan pameran bersifat temporer, bukan merupakan kegiatan
utama sebuah museum sepak bola ini. 2
Ruang auditorium memiliki frekuensi penggunaan yang tidak tetap, sehingga akan lebih efisien jika dalam satu ruangan mempunyai dua
fungsi yang tidak saling mengganggu.
B. Programing