Model Pembelajaran Kooperatif Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Koopertif

commit to user 21 Isjoni 1999:11 pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa,bukan dibuat untuk siswa, pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik untuk melakukan kegitan belajar. Winataputra Sugiyanto, 2008:7 model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganosasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Ahmat Sudrajat http:www.psb-psma.orgcontentblogpengertian- pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik=dan-model-pembelajaran model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dari beberapa pergertiaan di atas dapat di simpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola yang sudah direncanakan secara sistematis yang digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pembelajaran, mengatur materi pelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Isjoni 2009:15 Model Pembelajaran Kooperatif Learning berasal dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama- sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin Isjoni, 2009:15 mengemukakan “ In cooperative leraning methods, student work together in four member team to master material initially presented by the teachar ”.yang artinya kooperatif learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam commit to user 22 kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Johson Isjoni, 2009:15 mengemukakan “ Cooperanon means working together to accomplish shared goal. Whithin cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other group members. Cooperative learning is the instructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning” .Berdasrkan uraian tersebut, kooperatif learning mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.Prosedur kooperatif learning desain untuk mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang. Eggen and Kauchak Trianto, 2007:42 pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Anita Lie Isjoni, 2009:16 menyebut kooperatif learning dengan istilah pembelajaran gotong-royong yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Sugiyanto 2008:35 Model pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Arif Rohmat 2009:186 Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antar individu siswa, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok. commit to user 23 Hamid Hasan Etin Solihatin, 2008:4 Pembelajaran Kooperatif mengandung arti bekerja bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Etin Solihatin 2008:4 Kooperatif Learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat mempengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri, kooperatif learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Agus Suprijono 2009: 54 pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Buchari Alma 2010: 85 kooperatif berarti bekerja sama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama melalui teknik- teknik tertentu, jadi pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang bekerja bersama-sama dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu kooperatif learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisisen, kearah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu sharing sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif survive. 2 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Isjoni 2009:21 Tujuan utama model pembelajaran kooperatif agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan commit to user 24 kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Ibrahim Isjoni, 2009:27 pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga pembelajaran yaitu : a Hasil belajar akademik. Beberapa ahli berpendapat model pembelajaran ini membantu siswa memahami konsep-konsep sulit dan dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar serta memberi keuntungan baik pada siswa menyelesaikan tugas-tugas akademik. b Penerimaan terhadap perbedaan individu. Model pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama sehingga menumbuhkan sikap saling menghargai sikap satu sama lain. c Pengembangan keterampilan social. Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampila-ketempilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tujuan model pembelajaran kooperatif yaitu mengajarkan kerja sama, memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat, membantu siswa memahami konsep-konsep materi yang sulit, meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan sikap saling menghargai. 3 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Agus Suprijono 2009:58, mengemukakan Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur- unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan commit to user 25 pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pambelajaran yang bercirikan: 1 memudahkan sesuatu yang bermanfaat ”seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan baga imana hidup serasi dengan sesame”. 2 pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang kompeten menilai, Roger dan David Johnson Agus Suprijono, 2009:58 mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah: a Saling ketergantungan positif. Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan dan ditugaskan kedalam kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. b Tanggung jawab perseorangan. Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. c Interaksi promotif. Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. d Komunikasi antar anggota. Untuk mengkoordinasikan peserta didk dalam pencapaian tujuan peserta didik. commit to user 26 e Pemrosesan kelompok. Pemrosesan menilai, melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri 1 belajar bersama dengan teman, 2 saling mendengarkan pendapat, 3 adanya komunikasi antar anggota, 4 adanya sifat saling ketergantungan yang positif. 4 Tipe-tipe Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Robert E. Slavin Rochmat Wahab, 2009:186 dalam pembelajaran kooperatif terdapat lima macam metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas, yaitu: 1 team games TGT, 2 student team achievement divisions STAD, 3 team assiated individualization TAI, 4 jigsaw, 5 group investigation GI. Anita Lie Arif Rohmat, 2009:186 ada 12 metode dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 mencari pasangan, 2 bertukar pasangan, 3 berpikir berpasangan berempat, 4 berkirim salam dan soal, 5 kepala bernomor, 6 kepala bernomor berstruktur, 7 dua tinggal dua tamu, 8 keliling kelompok, 9 kancing gemerincing, 10 keliling kelas, 11 lingkaran kecil lingkaran besar, 12 tari bamboo, 13 jigsaw, 14 bercerita berpasangan. Trianto 2007: 52 menemukan dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi tipe yang diterapakan yaitu: a Student Teams Achievement Division NHT Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan commit to user 27 pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. b Tim Ahli jigsaw Langkah- langkah yang dilakukan dalam jigsaw adalah: Siswa dibagi menjadi kelompok, Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks dibagi menjadi beberapa sub bab, Setiap kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok- kelompok ahli untuk mendiskusikannya, Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali bertugas mengajar teman-temannya, Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa- siswa dikenai tagihan berupa kuis individu. c Investigasi Kelompok Investigasi Kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang heterogen, Kelompok di sisni dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dengan topik tertentu, Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. d Think Phare Share TPS Think Phare Share TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran koopertatif yang dirancang untuk mempengaruhu pola interaksi siswa. Guru menggunakan langkah-langkah: Mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, Selanjutnya siswa berpasangan dan mendiskusikan apa yang mereka peroleh dan menyatukan jawaban dalam waktu 4-5 menit, Langkah terakhir guru meminta pasangan- commit to user 28 pasangan untuk berbagi dengan kesekuruhan kelas yang telah mereka bicarakan dan sebagian siswa mendapat kesempatan untuk melaporkan ke depan kelas. e Numbered Heads Together NHT Numbered Heads Together NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas guru menggunakan empat struktur fase sebagai sintaks NHT : Penomoran: dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada anggota kelompok diberi nomor I – V, Mengajukan pertanyaan: guru mengajukan sebuah pertanyaan keoada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa” atau berbentuk arahan, Berpikir bersama: siawa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim, Menjawab: guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya yang sesuai mengacungkan nomornya dan menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. 5 Kelebihan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jarolimek Parker Isjoni, 2007: 24 mengatakan keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran ini adalah a ketergantungan individu, c Individu dilibatka dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d Suasana kelas yang rilaks dan menyenangkan, e Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dan guru, dan f Memiliki banyak kesempatan mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Jurnal internasional yang berjudul Using Coopertive Learning to Teach Mathematic to Students with Learning Disabilities, Diane Pedrotty commit to user 29 Rivera mengungkapkan “ Teachers can use cooperative learning activities to help students make connections between the concrete and abstract level of instructions and carefully designed activities ” http: www.pdfound.com dlusing –cooperative–learning–to-teach-mathematic-to-studentswith... 093a0600fd12daa0561324be5739af7e.html dari kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa guru dapat menggunakan kegiatan pembelajaran kooperatif untuk membantu siswa dalam mengaitkan hal konkret dan abstrak melalui iterksi dengan teman-teman dan perencanaan kegiatan yang baik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan kelebihan model kooperatif adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir juga dalam berhubungan dengan lingkungan sekitar. 6 Kelemahan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jarolimek Parker Isjoni, 2007: 24 mengatakan kelemahan model pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu: a Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang b Agar proses pembelajaran lancer dibutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai c Selama diskusi ada kecenderungan topik permasalahan meluas sehingga tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, saat diskusi terkadang didominasi seseorang. Dari uaraian diatas dapat disimpulkan kelemahan model kooperatif adalah dibutuhkan tenaga, waktu dan biaya untuk menjadi pembelajaraan menjadi benar-benar efektif.

c. NHT Numbered Heads Together

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Kar

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyo

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN CAMPURANMELALUI COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS Peningkatan Kemampuan Menghitung Bilangan Campuran Melalui Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Ngringo

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menghitung Bilangan Campuran Melalui Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATANKEMAMPUANMENGHITUNGBILANGANCAMPURANMELALUICOOPERATIVE LEARNINGTEKNIKNUMBERED HEADS Peningkatan Kemampuan Menghitung Bilangan Campuran Melalui Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Ngringo Kecamata

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.

0 0 4