commit to user 25
III. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A.  KERANGKA BERPIKIR
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir B.  HIPOTESIS
Variasi  konsentrasi  jagung-jali  diduga  mempengaruhi  kandungan proksimat,  aktivitas  antioksidan,  dan  karakteristik  sensori  tortila  yang
dihasilkan.
commit to user
III. METODE PENELITIAN
A.  TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan,  penelitian,  dan  analisa  akan  dilakukan  di  Laboratorium
Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas  Sebelas  Maret,  Surakarta.  Penelitian  dilakukan  selama  ±  3  bulan
Juni-Agustus 2010. B.  BAHAN DAN ALAT
1.  Bahan a.  Pembuatan tortila
: Biji jali pecah kulit, beras jagung, air, minyak goreng
b.  Analisis proksimat : Asam sulfat pekat, HCl, NaOH, asam boraks,
katalis  campuran  CuSO
4
.5H
2
O  :  K
2
SO
4
= 1:5,  indikator  brom  cresolgreen  :  metil
merah = 4:5, petroleum eter, kertas saring bebas lemak
c.  Aktivitas antioksidan : etanol, DPPH Diphenyl picrylhydrazyl
d.  Analisis sensori : air
2.  Alat a.  Pembuatan tortila
: Rice cooker, blender, loyang, oven b.  Analisis proksimat
: Labu kjeldahl 300 ml, alat destilasi, erlenmeyer,
buret,  cawan  porselen,  oven,  neraca analitik,
penjepit, tabung
reaksi, spektrofotometer,  tanur  listrik,  eksikator,
bunsen, alat ekstraksi soxhlet c.  Aktivitas antioksidan
: spektrofotometer, kuvet, mikro pipet, pipet volume  5  ml,  pro  pipet,  vortex  mixer,
timbangan analitik d.  Pengujian sensori
: cawan, gelas, nampan
26
commit to user 27
C.  PERANCANGAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA 1.  Pembuatan Tortila
Penirisan Penanakan dengan rice cooker
jagung: air = 1:2,5 Beras jagung
Nasi jagung
Formulasi JagungJali Penirisan
Penanakan dengan rice cooker jali: air = 1:2,5
Perendaman 25ºC,1 jam Biji jali pecah kulit
Nasi jali
Pencampuran dan pelumatan Penimbangan ±100 gr
Pemipihan ± 18 x 26 cm Pengovenan I 100°C, 10’
Pengirisan 2 x 2 cm Pengovenan II 250°C, 40’
Tortila mentah Sortasi
Sortasi
1000 7525
5050 2575
0100
Penggorengan 170°C, 6-8” Tortila siap santap
Perendaman 25ºC,1 jam
Sumber: Anonim 2005; Priwit 2008; BPK 2004 dengan modifikasi
commit to user 28
2.  Analisis Proksimat a.  Kadar Air Metode Termogravimetri Sudarmadji dkk., 1997
1
Cawan dioven 1 jam
100°-105°C, didinginkan dalam eksikator 15 menit, kemudian ditimbang a.
2  Sampel tortila yang telah dihancurkan ditimbang dalam cawan sebanyak b gram.
3  Cawan berisi sampel dioven 3 jam 100°-105°C, didinginkan dalam eksikator 15 menit, kemudian ditimbang.
4  Cawan berisi sampel dioven lagi setiap 0,5 jam, hingga diperoleh berat konstan c gram.
Kadar air wb =
100 gram
b gram
a c
b ´
- -
b.  Kadar Abu Metode Pengabuan Kering Sudarmadji dkk., 1997 1  Cawan  dioven  1  jam  100°-105°C,  didinginkan  dalam  eksikator
15 menit, kemudian ditimbang a. 2
Sampel tortila yang telah dihancurkan ditimbang dalam cawan sebanyak b gram.
3  Cawan  berisi  sampel  dibakar  dengan  hotplate  hingga  tidak berasap.
4  Cawan  berisi  sampel  dibakar  dalam  tanur  600-700°C  hingga berwarna putih.
5  Cawan  didinginkan  dalam  eksikator  30  menit,  kemudian ditimbang c gram.
Kadar abu wb =
100 gram
b gram
a c
´ -
c.  Kadar Protein Metode Kjeldahl Sudarmadji dkk., 1997 1  Sampel kering ditimbang ± 0,3 gram a gram dan dimasukan ke
dalam  labu  kjeldhal,  ditambah  0,7  gram  katalis  campuran,  dan 20ml asam sulfat pekat.
2  Labu  dipanaskan  dalam  nyala  api  kecil  di  lemari  asam  hingga tidak  berbuih,  dilanjutkan  destruksi  labu  dengan  nyala  api  yang
besar hingga jernih, kemudian didinginkan.
commit to user 29
3  Alat destilasi dipersiapkan. 4  Larutan  hasil  destruksi  dipindahkan  ke  dalam  labu  destilasi,
kemudian bilas dengan aquades 50 ml ditambah Na tiosulfat 40 20 ml.
5  Erlenmeyer  yang  telah  diisi  asam  borax  5  sebanyak  5  ml  dan indikator campuran 4 tetes dipasang untuk menampung destilat
yang berwarna biru. 6  60  ml  destilat  didestilasi  dengan  HCl  0,02  N  sebanyak  b  ml
hingga berubah menjadi merah. 7  Blanko berisi aquades didestilasi dengan HCl 0,02 N sebanyak c
ml. N =
100 gram
a HCl
N N
BM ml
c b
´ ´
´ -
Kadar protein  wb =  N x faktor konversi d.  Kadar Lemak Metode ekstraksi Soxhlet Sudarmadji dkk., 1997
1  Labu dioven, didinginkan dalam eksikator, dan ditimbang a gram. 2  Sampel  ditimbang  sebanyak  b  gram  dalam  kertas  saring,
kemudian dibungkus. 3  Alat ekstraksi soxhlet disusun dan kertas saring berisi sampel
dimasukkan. 4  Pelarut petroleum eter dituang dengan refluks minimal 5 jam.
5  Labu berisi pelarut dan lemak yang terlarut dioven, kemudian didinginkan dalam eksikator, dan ditimbang c gram.
Kadar lemak wb = 100
gram b
gram a
c ´
- e.  Karbohidrat by different
Kadar KH  wb = 100 - kadar air + abu + protein + lemak wb
commit to user 30
3.  Analisis Aktivitas Antioksidan metode DPPH Chaisiricharoenkul dan Sunanta, 2005
a.  1,97  mg  DPPH  ditimbang,  kemudian  dilarutkan  dalam  metanol  100 ml.
b.  3,8  ml  larutan  DPPH  ditambah  0,2  ml  metanol,  dan  didiamkan  30 menit di tempat gelap.
c.  Larutan DPPH diukur absorbansi a. d.  Sampel yang telah dihancurkan dilarutkan dengan metanol hingga 10
ml. e.  Sampel ditambah larutan DPPH, dihomogenasi, didiamkan 30 menit
di tempat gelap dan diukur aborbansinya b. Aktivitas Antioksidan =
100 a
b a
´ -
4.  Analisis Sensori Uji Kesukaan Kartiko dkk., 1988 a.  Cawan, nampan, dan gelas disiapkan.
b.  5  sampel  dengan  kode  berbeda  dimasukkan  dalam  5  cawan  yang berbeda.
c.  Setiap  nampan  diisi  dengan  5  cawan  dengan  kode  yang  berbeda, sebuah  gelas  berisi  air  putih,  dan  sendok,  kemudian  disajikan
terhadap 20 panelis untuk diuji kesukaan. D.  PENGAMATAN PARAMETER
Penelitian  ini  menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap  RAL nonfaktorial  dengan  satu  variabel  yaitu  variasi  konsentrasi  jagung-jali.
Masing-masing  dilakukan  tiga  kali  ulangan  sampel.  Data  hasil  analisa  pada penelitian ini diuji secara statistik menggunakan sidik ragam ANOVA dengan
SPSS  versi  16.  Jika  terdapat  perbedaan  maka  dilanjutkan  dengan  Duncan Multiple Range Test DMRT pada
α=0,05.
commit to user 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN