commit to user 35
Selain  bermanfaat  secara  gizi,  kandungan  protein  dalam  produk pangan  juga  dapat  memberikan  pengaruh  pada  karakteristik  fisik  dan
sensori.  Sebagaimana  hasil  penelitian  Chaiyakul  et  al.  2008  terhadap snack  ekstrusi  kaya  protein  berbahan  dasar  beras  ketan  terlihat  bahwa
peningkatan  protein  dari  20  ke  30  berpengaruh  signifikan α  =  5
terhadap  kenaikan  kekerasan,  kerenyahan,  dan  intensitas  suara  kriuk. Hal  ini  sesuai  pula  dengan  hasil  penelitian  bahwa  semakin  banyak
persentase substitusi maka semakin keras tekstur yang dihasilkan. Melalui uji  sensori  Tabel  4.3  Karakteristik  Sensori  Tortila  Jagung-Jali  tampak
bahwa  peningkatan  kekerasan  tekstur  dengan  konsentrasi  lebih  dari  atau sama dengan 75 lebih disukai panelis, dengan perbedaan yang nyata dari
konsentrasi-konsentrasi substitusi sebelumnya.
3. Kadar Lemak
Lemak  adalah  komponen  bahan  pangan  yang  menyediakan  energi paling  tinggi.  Jika  karbohidrat  dan  protein  mensuplai  4  kkal  per  gram,
lemak  dapat  mensuplai  energi  sebesar  9  kkal  per  gramnya.  Selain berfungsi  dari  segi  gizi,  lemak  juga  berperan  dalam  pembentukan  tekstur
dan cita rasa produk Winarno, 2004. Menurut hasil penelitian,  substitusi jagung  dengan  jali  ternyata  menurunkan  kadar  lemak  tortila,  seperti
tampak pada Gambar 4.3.
3.554 1.751
1.815 1.861
1.916
1 2
3 4
5 6
7
1000 7525
5050 2575
0100
rasio jagungjali ka
da r
le m
ak
b a
a a
a
Gambar 4.3 Kadar Lemak Tortila Jagung-Jali
commit to user 36
Berdasarkan  Gambar  4.3  Kadar  Lemak  Tortila  Jagung-Jali,  kadar lemak sampel 100 jagung menunjukkan beda nyata dengan empat sampel
lainnya.  Pada  sampel  berbahan  100  jagung,  kadar  lemak  yang  didapat mencapai  3,554,  sedangkan  pada  empat  sampel  lainnya  kadar  lemak
berkisar antara 1,916 hingga 1,751. Kadar  lemak  jali  menurut  DKBM  2003  dalam  Suyatno  2010
sebesar  4,  sedangkan  menurut  Center  New  Crops  and  Plants  Products 1996 dan Leung 1972 lebih tinggi yaitu, sebesar 6,2 dan 6,7. Kadar
lemak  jagung  kuning  menurut  DKBM  2003  dalam  Suyatno  2010 hampir  sama  dengan  kadar  lemak  jali  menurut  DKBM  2003  dalam
Suyatno  2010  yaitu  sebesar  3,9  dan  4,3.  Namun,  menurut  USDA National  Nutrient  Database  for  Standard  Reference  2009  kadar  lemak
jagung kuning 4,74 lebih tinggi dari kadar lemak jali menurut DKBM 2003 dalam Suyatno 2010.
Lemak pada jagung terkonsentrasi pada bagian lembaga, perikarp, dan tip cap Gambar 2.5 Struktur Biji Jagung. Sedangkan jali kandungan lemak
terbesar diperoleh dari bagian tegmen Gambar 2.8 a Biji Jali Berkulit dan b Biji Jali Kupas. Pada saat proses pembuatan tortila sangat dimungkinkan
bagian lembaga, perikarp, dan tip cap jagung  yang terikut lebih banyak dari pada tegmen kulit luar jali. Pada beras jagung yang digunakan terlihat masih
tertinggal  bagian-bagian  perikarp,  dan  tip  cap  yang  melekat  pada  biji, sedangkan  pada  jali  sebagian  besar  tegmen  kulit  luar  telah  terkelupas
sewaktu penyosohan sehingga hanya tertinggal endosperma yang berwarna putih.
Kadar  lemak  secara  langsung  mempengaruhi  tekstur  keripik  Kita dan  Adam,  2008.  Hasil  penelitian  sebelumnya  membuktikan  bahwa
keripik yang mengandung lemak lebih rendah akan memiliki tekstur yang lebih  keras  Kita  et  al.,  2007  dalam  Kita  dan  Adam,  2008.  Dari  kelima
sampel  yang  ada,  sampel  tortila  yang  terbuat  dari  100  jagung  memiliki tekstur yang paling rapuh mudah patah diduga memiliki keterkaitan pula
dengan kandungan lemaknya yang tinggi.
commit to user 37
4. Kadar Karbohidrat by different