commit to user 33
2886-2000 adalah 4 Oktavia, 2007. Dan kelima sampel ini memenuhi persyaratan tersebut.
Kadar  air  berhubungan  langsung  dengan  tekstur  keripik  Kita  dan Adam,  2008.  Kingcam  et  al.  2008  mengemukakan  bahwa  kadar  air
akhir  secara  signifikan  mempengaruhi  kerenyahan  keripik.  Salah  satu karakter utama snack adalah renyah. Karena kerenyahan merupakan batas
tekstur  snack  dapat  diterima,  dan  sifat  ini  berhubungan  langsung  dengan kadar air produk. Kerenyahan ini diperoleh dengan pengurangan kadar air
Anonim, 2010g. Dari kelima sampel yang ada, sampel tortila dari 100 jagung  yang  memiliki  kandungan  air  yang  paling  rendah,  juga  memiliki
tekstur yang paling renyah, rapuh, dan mudah patah.
2. Kadar Protein
Protein  adalah  komponen  bahan  pangan  yang  penting  karena  di samping  dapat  memberikan  energi,  protein  juga  berfungsi  sebagai  zat
pengatur  dan  pembangun  tubuh.  Molekul  protein  tersusun  dari  sejumlah asam  amino  yang  berikatan  dengan  ikatan  peptida.  Dan  dalam  bentuk
asam  amino  inilah  protein  yang  dikonsumsi  diserap  tubuh  Winarno, 2004. Pada penelitian ini, seperti yang tampak Gambar 4.2 Protein Tortila
Jagung-Jali,  terlihat  bahwa  kadar  protein  tortila  meningkat  seiring meningkatnya konsentrasi jali yang disubsitusikan.
8,264 10,463
14,403 11,754
13,060
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
1000 7525
5050 2575
0100
rasio jagungjali ka
da r
pro tein
a b
c d
e
Gambar 4.2 Kadar Protein Tortila Jagung-Jali
commit to user 34
Berdasarkan  Gambar  4.2  Kadar  Protein  Tortila  Jagung-Jali,  tortila berbahan  100  jagung  memiliki  kadar  protein  terendah,  yaitu  8,264,
dan  kadar  tersebut  semakin  meningkat  seiring  penambahan  konsentrasi jali.  Kadar  protein  tertinggi  terdapat  pada  sampel  berbahan  100  jali,
yaitu 14,403. Hal  ini  sesuai  dengan  teori  bahwa  jagung  memiliki  kadar  protein
yang  lebih  rendah  dari  jali.  Kadar  protein  jagung  kuning  berkisar  9,2– 9,4  DKBM,  2003  dalam  Suyatno,  2010;  USDA  National  Nutrient
Database  for  Standard  Reference,  2009;  Center  New  Crops  and  Plants Products,  1996,  sedangkan  kadar  protein  jali  sebesar  12  dan  15
Leung,  1972;  Center  New  Crops  and  Plants  Products,  1996.  Dengan demikian,  hasil  ini  sesuai  pula  dengan  tujuan  penelitian  bahwa  substitusi
jagung  dengan  jali  ditujukan  untuk  meningkatkan  kadar  protein  tortila jagung. Dan substitusi yang menghasilkan kadar protein tertinggi terdapat
pada sampel yang bahan jagung disubstitusi total 100 dengan jali. Sebagian  besar  snack  memang  kaya  akan  karbohidrat  dan  rendah
protein  2-10.  Peningkatan  kandungan  protein  dapat  dilakukan  dengan menggunakan  padatan  susu,  keju,  daging,  ataupun  ikan.  Namun,
penambahan  dengan  pangan  jenis-jenis  tersebut  memberikan  masalah baru,  seperti  adanya  bentuk-bentuk  protein  yang  tidak  sesuai  dengan
snack,  baik  flavornya  atau  kerugian  lain  dari  eating  quality,  maupun  dari segi penyimpanan dan kenampakan fisik snack Panchuk et al., 1979.
Perlakuan  yang  bertujuan  meningkatkan  kadar  protein  tortila  juga telah  dilakukan  dalam  penelitian  sebelumnya.  Penambahan  protein
dilakukan  dengan  menggunakan  tepung  kedelai.  Penambahan  tepung kedelai maksimal didapatkan sebesar 7 yang tidak berbeda nyata dengan
penambahan  8,  keduanya  memberikan  kadar  protein  tortila  11,4-11,5 Darmajana,  2010.  Kadar  protein  ini  ternyata  masih  lebih  rendah  dari
substitusi  yang  dilakukan  dengan  jali  50.  Dengan  demikian  substitusi jagung dengan jali memberikan peluang tortila mengandung kadar protein
lebih tinggi.
commit to user 35
Selain  bermanfaat  secara  gizi,  kandungan  protein  dalam  produk pangan  juga  dapat  memberikan  pengaruh  pada  karakteristik  fisik  dan
sensori.  Sebagaimana  hasil  penelitian  Chaiyakul  et  al.  2008  terhadap snack  ekstrusi  kaya  protein  berbahan  dasar  beras  ketan  terlihat  bahwa
peningkatan  protein  dari  20  ke  30  berpengaruh  signifikan α  =  5
terhadap  kenaikan  kekerasan,  kerenyahan,  dan  intensitas  suara  kriuk. Hal  ini  sesuai  pula  dengan  hasil  penelitian  bahwa  semakin  banyak
persentase substitusi maka semakin keras tekstur yang dihasilkan. Melalui uji  sensori  Tabel  4.3  Karakteristik  Sensori  Tortila  Jagung-Jali  tampak
bahwa  peningkatan  kekerasan  tekstur  dengan  konsentrasi  lebih  dari  atau sama dengan 75 lebih disukai panelis, dengan perbedaan yang nyata dari
konsentrasi-konsentrasi substitusi sebelumnya.
3. Kadar Lemak