2.1.4 Struktur Modal
Struktur modal merupakan kombinasi yang tepat antara hutang dan ekuitas. Sehingga struktur modal yang optimal adalah kombinasi dari utang dan
ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan. Pada saat tertentu, manajemen perusahaan menetapkan struktur modal yang ditargetkan yang
diartikan sebagai bauran dari utang, saham preferen, dan saham biasa yang direncanakan perusahaan untuk menambah modal. Target bisa berubah sewaktu-
waktu sesuai kondisi, tetapi manajemen harus mempunyai gambaran target struktur modal yang spesifik setiap saat.
Hal ini yang sering menjadi masalah dalam keuangan perusahaan karena rata-rata perusahaan lebih banyak menggunakan sumber pendanaan eksternal
dibandingkan penggunaan sumber pendanaan internal. Sebenarnya penggunaan hutang yang banyak diperbolehkan, asalkan penggunaan hutang tersebut tidak
melebihi dari banyaknya aset yang dimiliki perusahaan Wigati, 2014. Maka diperlukan adanya keseimbangan finansial antara aktiva dan passiva dengan
sebaik mungkin. Dalam neraca perusahaan balance sheet yang terdiri dari sisi aktiva
yang mencerminkan struktur kekayaan dan sisi pasiva sebagai struktur keuangan. Struktur modal sendiri merupakan bagian dari struktur keuangan yang dapat
diartikan sebagai pembelajaran permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Salah satu keputusan
terpenting dalam mengelola suatu fungsi keuangan adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan
Universitas Sumatera Utara
baik untuk kegiatan operasional maupun untuk melakukan ekspansi Dewi, 2014.
Sumber-sumber pendanaan bagi perusahaan biasanya diperoleh dari : a.
Dari dalam perusahaan internal Dana dari dalam perusahaan adalah modal yang diperoleh dari
aktivitas perusahaan itu sendiri. Misalnya dari laba ditahan dan depresiasi. b.
Dari luar perusahaan eksternal Dana dari luar perusahaan adalah modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan, misalnya hutang dari pihak luar dan penerbitan saham.
Teori Struktur Modal
Teori mengenai struktur modal telah banyak dibahas oleh peneliti. Berikut adalah uraian dari peneliti tersebut.
1. The Modigliani-Miller Model
Teori yang menjelaskan tentang struktur modal dimulai pada tahun 1958, pada saat professor Franco Modligiani dan Merton Miller
mempublikasikan artikel keuangan yang paling berpengaruh yang berjudul “The Cost of capital, Corporation Finance, and The Theory of Invesment
”. MM membuktikan dengan beberapa asumsinya, bahwa nilai suatu perusahaan
seharusnya tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Cara perusahaan mendanai kegiatan usahanya tidak berpengaruh bagi nilai perusahaan, sehingga struktur
modal adalah hal yang tidak relevan Brigham dan Houston, 2011. MM menyatakan bahwa dalam keadaan pasar sempurna maka penggunaan hutang
Universitas Sumatera Utara
adalah tidak relevan dengan nilai perusahaan, tetapi dengan adanya pajak maka hutang akan menjadi relevan.
2. Pecking Order Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961, sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun
1984. Disebut teori pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai.
Kebijakan ini dapat diterapkan pada kondisi perusahaan yang : 1 kondisi ekonomi sedang dalam kondisi yang tidak stabil; 2 aset perusahaan berada
dalam kondisi yang cukup untuk dijual dan tidak mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan secara signifikan dalam jangka pendek.
3. Trade Off Theory
Model Trade-Off ini merupakan teori struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan
masalah yang akan terjadi oleh potensi kebangkrutan Brigham dan Houston, 2011. Ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak dapat menggunakan hutang
sebanyak-banyaknya. Satu hal terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan probabilitas kebangkrutan. Sebagai
contoh, semakin tinggi hutang, semakin besar bunga yang harus dibayarkan. Kemungkinan tidak membayar bunga yang tinggi akan semakin besar. Pemberi
pinjaman bisa membangkrutkan perusahaan jika perusahaan tidak bisa membayar hutang.
Universitas Sumatera Utara
Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang.
Dimana sejauh manfaat dari penggunaan hutang lebih besar, maka tambahan hutang masih diperbolehkan. Apabila pengorbanan atas penggunaan hutang
sudah lebih besar, tambahan hutang tidak diperbolehkan.
2.1.5 Pertumbuhan Penjualan