Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 4.5 dan 4.6 terlihat bahwa dari grafik scatterplot titik-titik menyebar secara acak dengan tidak ada pola tertentu yang tersebar serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Metode yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi yaitu the Run Test. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji The Runs Test. Tabel 4.6 Hasil Uji The Run Test Persamaan 1 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .34511 Cases Test Value 33 Cases = Test Value 33 Total Cases 66 Number of Runs 32 Z -.496 Asymp. Sig. 2-tailed .620 a. Median Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa test value adalah 0,34511 dengan nilai probabilitas sebesar 0,620. Nilai probabilitas lebih Universitas Sumatera Utara besar dari nilai signifikansi pada 0,05 0,620 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi. Tabel 4.7 Hasil Uji The Run Test Persamaan 2 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .06367 Cases Test Value 33 Cases = Test Value 33 Total Cases 66 Number of Runs 33 Z -.248 Asymp. Sig. 2-tailed .804 a. Median Hasil serupa diperoleh pada persamaan 2, berdasarkan tabel 4. hasil uji tersebut menunjukkan bahwa test value adalah 0,06367 dengan nilai probabilitas sebesar 0,804. Nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikansi pada 0,05 0,804 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi. Tabel 4.8 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .406 a .165 .095 1.6264674 2.064 a. Predictors: Constant, Pertumbuhan_Asset, Kecakapan_Manajerial, Struktur_Modal, Pertumbuhan_penjualan, IOS b. Dependent Variable: Earning_Management Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji tersebut menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,064. Nilai du dapat dilihat dari tabel Durbin-Watson DW pada lampiran. Cara melihat nilai du dari tabel Durbin- Watson yaitu simbol „k‟ menunjukkan banyaknya variabel independen dalam penelitian dan „n‟ menunjukkan banyaknya observasi dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan lima variabel independen dan observasi sebanyak 66, maka nilai du sebesar 1,767 dan 4 – du adalah 2,233 du d 4 – du atau 1,767 2,064 2,233. Sesuai hasil tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.4 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013

1 86 98

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 12 51

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan GoodCorporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

5 40 108

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, TINGKAT PERTUMBUHAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

12 100 147

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 83

Pengaruh Earnings power dan Firm size Terhadap Earning Management dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufacturing yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

1 10 101

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 92

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

0 0 13