Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Persamaan 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.40965208 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .043 Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z .612 Asymp. Sig. 2-tailed .849 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil yang sama diperoleh dari Tabel 4.3 menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,612 dan nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,849 dengan nilai signifikan yang ditetapkan 0,05 yang berarti data residual persamaan 2 berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Ketentuan suatu model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas adalah jika nilai Variance Inflation Factor VIF 10 dan Tolerance 0,1. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Nilai Collinearity Statistics Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kecakapan_Manajerial .633 1.579 IOS .638 1.566 Struktur_Modal .906 1.104 Pertumbuhan_penjualan .866 1.154 Pertumbuhan_Asset .901 1.110 a. Dependent Variable: Earning_Management Dari tabel tersebut terlihat nilai Tolerance setiap variabel independen berada diatas 0,10 Tol 0,10 dan nilai VIF setiap variabel independen juga lebih kecil dari 10 VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 4.5 Nilai Koefisien Korelasi Coefficient Correlations a Model Pertumbuhan Asset Kecakapan Manajerial Struktur Modal Pertumbuha Penjualan IOS 1 1 1 1 Correlations Pertumbuhan Asset 1.000 .212 -.155 -.168 -.213 Kecakapan Manajerial .212 1.000 -.257 -.165 -.537 Struktur Modal -.155 -.257 1.000 -.052 .234 Pertumbuhan penjualan -.168 -.165 -.052 1.000 -.136 IOS -.213 -.537 .234 -.136 1.000 a. Dependent Variable: Earning Management Universitas Sumatera Utara Tabel diatas menunjukkan hasil korelasi antar variabel independen. Hasil korelasi antar variabel independen berada dibawah 0,9 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2013. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di – studentized. Menurut Ghozali 2013, pengambilan keputusan adalah dengan melihat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heterokedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik grafik. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatter Plot Persamaan 1 Gambar 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatter Plot Persamaan 2 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 4.5 dan 4.6 terlihat bahwa dari grafik scatterplot titik-titik menyebar secara acak dengan tidak ada pola tertentu yang tersebar serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013

1 86 98

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 12 51

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan GoodCorporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

5 40 108

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, TINGKAT PERTUMBUHAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

12 100 147

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 83

Pengaruh Earnings power dan Firm size Terhadap Earning Management dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufacturing yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

1 10 101

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 92

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

0 0 13