umumnya kepada anak balita telah dapat diberikan jadwal waktu makan yang berupa tiga kali makan dan diantaranya dua kali makanan selingan.
2.4 Kebutuhan Zat Gizi Pada Balita
Kebutuhan gizi balita diberikan harus disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, berat badan, aktivitas, jumlah yang cukup, bergizi dan seimbang. Guna
untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan dan perkembangan. Karena balita sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat Uripi, 2004.
Kebutuhan energi protein balita berdasarkan Angka Kecukupan Gizi AKG rata-rata perhari yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.2 Kebutuhan Konsumsi Energi dan Protein Balita Berdasarkan
Angka Kecukupan Gizi Anjuran AKG Rata-Rata Per Hari
No Kelompok Umur
Berat Badan kg
Tinggi Badan kg
Energi kkal
Protein kkal
1 0-6 bulan
6,0 60
550 10
2 7-11 bulan
8,5 71
650 16
3 1-3 tahun
12,0 90
1000 25
4 4-6 tahun
18,0 110
1550 39
Sumber : Widyakarya Pangan dan Gizi, 2004
2.4.1 Energi
Energi dibutuhkan oleh tubuh yang berasal dari zat gizi yang merupakan sumber utama yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Energi yang diperlukan tubuh ini
dinyatakan dalam satuan kalori. Setiap 1 satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, 1 satu gram lemak menghasilkan 9 kalori dan 1 satu gram protein
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan 4 kalori. Energi yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 3 tiga yaitu : 1 Energi untuk kebutuhan fisiologis minimal tubuh dalam keadaan basal,
2 Energi untuk melakukan kerja luar yaitu energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas fisik, 3 Energi untuk menutup pengaruh makanan yaitu
banyaknya energi yang digunakan untuk mencerna atau mengangkut makanan dalam tubuh.
Kebutuhan energi balita sehat dapat dihitung berdasarkan usia dan berat badan. Kebutuhan energi dalam sehari pada balita usia 1-3 tahun adalah 100 kalori
per kilogram berat badan, sedangkan pada anak prasekolah kebutuhan energi dalam sehari 4-6 tahun adalah 90 kalori per kilogram berat badan Sulistijiani,dkk 2001.
2.4.2 Protein
Protein merupakan bahan pembentuk dasar struktur sel tubuh. Protein merupakan bagian kedua terbesar tubuh setelah air. Protein juga merupakan bagian
penting dari bahan-bahan pengatur seperti enzim, hormon, dan plasma darah. Jaringan ini harus senantiasa diganti dan diperbaiki. Protein fungsi utamanya adalah
membentuk jaringan baru dan memperbaiki jaringan yang rusak. Pada anak balita yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan lebih banyak
protein, sedangkan pada orang dewasa hanya untuk memelihara jaringan. Jadi bila protein makanan melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembangunan dan
pemeliharaan, protein digunakan sebagai zat energi, bila zat energi utama berupa karbohidrat dan lemak kurang dalam makanan sehari-hari Almatsier, S. dkk, 2011.
Balita yang sedang dalam masa pertumbuhan secara fisiologis kebutuhan protein relatif lebih besar dari pada orang dewasa. Menurut Persagi 1992,
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan protein balita sehat 1-3 tahun dalam sehari 2,5 gram per kilogram berat badan sedangkan pada balita sehat pra sekolah 3-4 tahun dalam sehari 2 gram per
kilogram berat badan.
2.5 Status Gizi