Pola Makan Balita TINJAUAN PUSTAKA

Menurut penelitian yang dilakukan Nadaek 2011 di Kelurahan Pekan Dolok Masihul, yang meneliti gambaran pola makan dan status gizi anak balita berdasarkan karakteristik keluarga menunjukkan bahwa pola makan anak balita yang baik berdasarkan tingkat konsumsi energi dan protein ditemukan pada keluarga kecil ≤4 orang, pendapatan keluarga tinggi dan pengetahuan gizi ibu baik, sementara pola makan anak balita yang kurang ditemukan pada keluarga besar ≥7 orang dan pengetahuan gizi ibu kurang. Demikian juga pada anak balita yang mempunyai status gizi normal ditemukan pada keluarga kecil ≤4 orang, pendapatan keluarga tinggi dan pengetahuan gizi ibu baik. Sementara anak balita yang gizi kurang, pendek dan kurus ditemukan pada keluarga besar ≥7 orang dan pengetahuan gizi ibu kurang. Anak balita yang memiliki status gizi normal ditemukan pada keluarga yang konsumsi energi dan protein baik. Sementara gizi kurang, pendek dan kurus pada konsumsi energi dan protein keluarga kurang.

2.3 Pola Makan Balita

Air susu ibu ASI merupakan makanan yang paling baik bagi bayi dan balita hingga berumur dua tahun, dan dianjurkan memberikan secara ekslusif selama enam bulan pertama. Secara berangsur sesudah berusia enam bulan bayi diberikan makanan lumat, makanan lembek dan makanan biasa guna untuk mengembangkan kemampuan mengunyah, menelan serta menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi dibutuhkan. Pemberian makanan hendaknya disesuaikan dengan perkembangan Universitas Sumatera Utara balita, makanan hendaknya dipilih dengan baik yaitu mudah dicerna, diabsorpsi dan dimetabolisme. Makanan akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan fisik dan mental balita, oleh karena itu makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan gizi balita. Balita dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya ditentukan oleh makanan yang dimakan sehari-hari, untuk tumbuh optimal membutuhkan asupan makanan yang baik yaitu beragam, jumlah yang cukup, bergizi dan seimbang Depkes RI,2002. Tabel 2.1 Pola Pemberian Makanan Balita Menurut Kecukupan Energi Umur Balita Total Energi kkal Waktu Pembagian Makanan Sehari Balita Menurut Kecukupan Energi Pagi Selingan Pagi Siang Selingan Siang Sore 0-6 bulan 550 6-8 bulan 650 84 - 97 - 28 9-11 bulan 900 122 36 123 25 143 12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 1100 1300 1550 144 221 318,75 50 149 125 218 261 06,25 126 87 325 253 235 375 Sumber : Soekirman, dkk 2010 Faktor-faktor yang perlu di perhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah umur, berat badan, keadaan mulut sebagai alat penerima makanan, kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan. Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut diatas umumnya tidak akan terjadi kekeliruan dalam mengatur makanan untuk balita. Pada Universitas Sumatera Utara umumnya kepada anak balita telah dapat diberikan jadwal waktu makan yang berupa tiga kali makan dan diantaranya dua kali makanan selingan.

2.4 Kebutuhan Zat Gizi Pada Balita