BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi hanya
sekali saja pada saat penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan pola makan dan status gizi balita di daerah aliran sungai DAS dan daerah trandas di wilayah
kerja Puskesmas Singkil.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. 1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Singkil Kecamatan Singkil di daerah aliran sungai DAS dan daerah transdas. Adapun alasan dipilihnya
lokasi tersebut, berdasarkan data penimbangan balita di Posyandu Puskesmas Singkil tahun 2011 di temukan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan bawah garis
merah yang tertinggi berada di daerah aliran sungai DAS sebanyak 25 orang dan daerah trandas sebanyak 20 orang, merupakan keluarga miskin dan terisolir sehingga
memungkinkan konsumsi pangan dan gizi pada balita rendah. Kecamatan ini termasuk dalam lima besar balita yang mengalami pola pertumbuhan yang terganggu
bawah garis merah.
Universitas Sumatera Utara
3.2. 2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah bulan Februari sampai dengan bulan Oktober 2012.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua balita yang tinggal di daerah aliran sungai DAS dan di daerah trandas yang ada di wilayah kerja Puskesmas Singkil
Kecamatan Singkil yaitu sebanyak 599 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah balita umur 0-59 bulan. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita. Sampel diperoleh dengan
menggunakan simple random sampling. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.
n = N
1+Nd²
Keterangan : n
= Besar Sampel N
= Jumlah Populasi d
= Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan 10 = 0,1
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan :
n = 599
1+ 599 0,1²
n = 599
6 n =
99,8
n = 100
Maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Jumlah sampel masing-masing desa di daerah aliran sungai DAS dan trandas di wilayah
kerja Puskesmas Singkil dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jumlah Balita di Daerah Aliran Sungai DAS dan Daerah Trandas di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil
No Desa
Jumlah Populasi
Perhitungan Jumlah
Sampel
Ket
1 Siti Ambia
155 155599x100
26 Daerah Trandas
2 Takal Pasir
84 84599x100
14 3
Teluk Ambun 120
120599x100 20
4 Rantau Gedang
90 90599x100
15 Daerah DAS
5 Teluk Rumbia
150 150599x100
25
Jumlah 599
100
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel tiap desa tersebut diambil dari jumlah populasi yang ada, dilakukan secara simple random sampling secara acak pada tiap-tiap desa.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
- Data karakteristik balita nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi
badan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner.
- Data berat badan BB, panjang badan PB atau tinggi badan TB balita
didapat melalui pengukuran dan penimbangan secara langsung dengan menggunakan alat bantu timbangan injak unscale, microtoice atau pengukur
panjang badan.
- Jenis makanan diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan formulir
food frequency. -
Frekuensi makanan diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan formulir food frequency.
- Tingkat konsumsi diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan
formulir metode recall 24 jam yaitu dua kali pengukuran selama dua hari.
3.4.2 Data Sekunder
Gambaran geografis wilayah tempat tinggal balita daerah aliran sungai DAS dan daerah trandas, data demografi serta data pendukung lainya diwilayah
kerja Puskesmas Singkil Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Instrumen Penelitian
Adapun instrumenalat yang digunakan dalam penelitian adalah : 1.
Kuesioner 2.
Formulir food frequency 3.
Formulir food recall 4.
Alat ukur tinggi badanpanjang badan microtoicepapan pengukur panjang badan
5. Timbangan unscale, dengan kapasitas 150 kilogram
3.6 Definisi Operasional
1. Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan di daerah aliran sungai DAS
dan daerah trandas. 2.
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jenis makanan, frekuensi makanan yang di konsumsi balita.
3. Jenis makanan adalah berbagai macam bahan makanan yang diberikan
pada balita yaitu ASI, PASI, makanan pokok, lauk pauk, buah-buahan, sayuran, dan susu yang disajikan dalam bentuk makanan cair, makanan
lunak, makanan biasapadat. 4.
Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian makan pada balita pada waktu tertentu yaitu 1xhari, 2xhari, 3xhari, 1xrminggu, 1xbulan dan
tidak pernah.
Universitas Sumatera Utara
5. Tingkat Konsumsi balita adalah jumlah konsumsi energi dan protein balita
yang diperoleh dari makanan dan minuman yang di konsumsi balita sehari- hari.
6. Status gizi balita adalah keadaan gizi balita yang diukur dengan
menggunakan indeks antropometri berat badan menurut umur BBU, tinggi badan atau panjang badan menurutumur TBU atau PBU dan berat
badan menurut tinggi badan atau panjang badan BBTB atau BBPB. 7.
Pengetahuan gizi ibu adalah sesuatu hal yang diketahui ibu tentang gizi yang meliputi pengertian makanan bergizi, sumber zat gizi, jenis zat gizi
dan fungsi, akibat kekurangan gizi, cara pemberian makan dan ASI. 8.
Pola penyakit balita adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jenis, frekuensi dan lama sakit yang dialami balita dalam 1 satu
bulan terakhir. 9.
Daerah aliran sungai DAS adalah suatu wilayah penerima air hujan yang mengalir dari bukit atau gunung, dimana semua curah hujan yang jatuh
diatasnya akan mengalir dan akhirnya bermuara kelaut. 10.
Trandas adalah suatu areal pemukiman perumahan baru, yang penduduknya merupakan perpindahan dari daerah aliran sungai.
3.7 Aspek Pengukuran