58 Karena F hitung lebih besar daripada F tabel 35,92 7,08 maka
hipotesis Ha diterima atau pengendalian internal berpengaruh terhadap pengujian substantif dalam audit.
4.2.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian pengendalian internal terhadap pengujian substantif diperoleh hasil dimana pengendalian internal berpengaruh terhadap
pengujian substantif. Pengendalian internal yang lemah akan meningkatkan lingkup pengujian substantif, besar nya sampel yang akan
digunakan dalam pengujian, waktu yang digunakan akan semakin banyak, dan biaya yang besar. Pengendalian internal yang kuat akan memperkecil
lingkup pengujian substantif yang dilakukan auditor, dan bukti audit yang diperlukan akan semakin sedikit sehubungan dengan resiko deteksi yang
besar akibat pengendalian internal yang baik atau efektif, waktu serta biaya yang diperlukan juga semakin minimal.
Hasil tersebut tampak pada pengujian yang dilakukan menggunakan bantuan applikasi SPSS. Metode yang digunakan dalam menarik sampel
dengan metode acak dari seluruh populasi yang diteliti sebagai sampel, sebesar 65 sampel yang digunakan dalam penelitian. Data yang diperoleh
berupa data primer dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Demikian pengujian yang dilakukan dalam penelitian
sebagai berikut.
59 a. Validitas
Data yang diteliti dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel. Dari data yang telah di teliti, dengan bantuan SPSS hitung di atas r
tabel 0,244. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti telah valid.
b. Realibilitas Dengan bantuan aplikasi SPSS17, didapatkan hasil reability dengan
combrach alpha 0,738. Dengan demikian r 0,6 , maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang diteliti telah realibel.
c. Uji asumsi klasik Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menentukan normal nya suatu
data. Dari data penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah normal, atau bebas dari uji asumsi klasik.
- Normalitas Berdasarkan hasil uji statistik dengan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test pada Tabel 4.4 tersebut dapat terlihat bahwa data terdistribusi dengan normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan
melihat Asymp. Sig 2-Tailed 0.05, yaitu sebesar 0.977. Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan
melihat Histogram pada Gambar 4.5, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti
garis diagonal yang tidak menceng Skewness ke kiri maupun ke kanan. Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui
60 dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada Gambar 4.6.
menurut Ghozali 2005:112 pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan
data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.
- Gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan tabel regresi yang disajikan dalam pembahasan, titik-
titik pada kurva menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan data yang diteliti bebas
dari gejala heteroskedastisitas - Gejala autokorelasi
Berdasarkan Tabel Statistik d Durbin watson nilai kritis dari dL dan dU u
ntuk nilai α = 5, k = 1, n = 65 adalah dL = 1,57 ; dU =
1,63. Apabila dimasukkan ke dalam rumus kriteria maka du d 4 – du maka disimpulkan 1,63 1,869 4 - 1,63 tidak terjadi gejala
autokorelasi atau pengujian bebas dari gejala autokorelasi. - Gejala multikolinearitas
Dari print out terlihat bahwa nilai VIF pada kolom terakhir untuk variabe l X = 1,000. Hasil pada nilai VIF lebih kecil dari 10.
61 Dengan demikian model ini bebas atau tidak terdapat gejala
multikolinearitas. d. Pengujian koefisien regresi
Perbandingan t hitung dan t tabel adalah 7,094 2,660. Maka disimpulkan bahwa koefisien regresi yang diuji berpengaruh signifikan.
Artinya pengaruh internal control terhadap pengujian substantif bukan karena hal kebetulan, melainkan benar-benar nyata atau bermakna.
e. Pada pengujian hipotesis penelitian secara serempak Karena F hitung lebih besar daripada F tabel 35,92 7,08 maka
hipotesis Ha diterima, dimana artinya adalah pengendalian internal berpengaruh terhadap pengujian substantif dalam audit laporan
keuangan.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap pengujian substantif yang dilakukan dalam mengaudit laporan
keuangan. Variabel independen penelitian ini adalah pengendalian internal, dan variabel dependen penelitian ini adalah pengujian substantif. Populasi yang diteliti
adalah auditor junior pada Kantor Akuntan Publik yang berada dikawasan Medan. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pengendalian internal
terhadap pengujian substantif dalam audit laporan keuangan, dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap pengujian
substantif dalam audit laporan keuangan Ha.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Sampel dan data yang diperoleh dari kantor akuntan publik tidak
keseluruhan dapat diperoleh karena beberapa kantor akuntan publik tidak memberikan izin penelitian.
2. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan hanya auditor junior pada kantor akuntan publik dikawasan Medan sehingga tidak mewakili
keseluruhan auditor.