Rerangka Umum Pengembangan Program Audit untuk

28

2.2.6 Rerangka Umum Pengembangan Program Audit untuk

Pengujian Substantif Dalam pengembangan program audit, rerangka umum yang dapat dipakai sebagai acuan. Menurut Mulyadi 2002 : 240 sebagai berikut: a. Tentukan Prosedur Audit Awal Prosedur audit awal digunakan oleh auditor untuk memperoleh keyakinan bahwa asersi dalam laporan keuangan didukung oleh catatan akuntansi yang andal. Terdapat enam langkah pada prosedur audit awal: 1. Periksa saldo pos yang tercantum pada neraca ke saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar. 2. Hitung kembali saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar. 3. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun yang bersangkutan. 4. Periksa saldo awal akun yang bersangkutan ke kertas kerja tahun yang lalu. 5. Periksa posting pendebitan atau pengkreditan akun ke dalam jurnal yang bersangkutan. 6. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol tersebut dalam buku besar ke buku pembantu yang bersangkutan. b. Tentukan Prosedur Analitik yang Perlu Dilaksanakan Prosedur analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Dalam prosedur analitik auditor melakukan penghitungan berbagai rasio. Rasio-rasio tersebut dibandingkan dengan harapan auditor. Perbandingan ini membantu auditor mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak dan salah saji. c. Tentukan Pengujian terhadap Transaksi Pengujian terhadap transaksi terdiri dari pengusutan tracing dan pemeriksaan bukti pendukung vouching. Pengujian ini berfungsi untuk membuktikan keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, penyajian dan pengungkapan transaksi atau golongan transaksi. d. Tentukan Pengujian terhadap Saldo Rinci Auditor menentukan berbagai prosedur audit untuk menentukan keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan akun tertentu. 29

2.3. Kerangka Konseptual