Adanya aspek internasional dalam perkembangan tersebut.
II. 2. 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Seluruh negara di dunia terus melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Namun pada kenyataannya banyak negara yang tidak mampu untuk
mencapai pertumbuhan yang diinginkan. Perbedaan pertumbuhan ini mungkin disebabkan ketidakstabilan politik, kebijakan ekonomi oleh pemerintah, kekayaan
alam yang dimiliki, kuantitas dan kualitas tenaga kerja, enterpreneurship yang baik, dan kemampuan mengembangkan teknologi adalah beberapa factor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa faktor yang oleh para ahli ekonomi dipandang sebagai beberapa
sumber penting yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, antara lain: a.
Akumulasi modal capital accumulation. Modal merupakan persediaan factor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan
maupun direproduksi. Modal disini meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanam pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau SDM Sumber Daya
Manusia. Jika stok modal tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu maka dapat dikatakan telah terjadi akumulasi modal, dimana akumulasi modal ini
merupakan sebagian dari pendapatan yang ditabung atau diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari.
Akumulasi modal adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi dan
digunakan dalam proses produksi. Akumulasi modal dapat menambah sumber daya baru seperti pembukaan lahan. Artinya dalam akumulasi modal dituntut untuk
mengorbankan konsumsi masa sekarang demi memperoleh konsumsi yang lebih baik di masa depan. Hal ini bisa terjadi karena akumulasi modal akan menambah volume
sumber daya yang sudah ada pada saat tertentu dan juga memperbaiki kualitas sumber daya yang ada. Proses pembentukan modal tersebut bersifat kumulatif dan
membiayai diri sendiri, serta mencakup tiga hal penting yang saling berkaitan antara lain:
Adanya tabungan nyata dan kenaikannya. Adanya lembaga keuangan dan perkreditan untuk menggalakkan tabungan
dan menyalurkannya ke sasaran yang dikehendaki. Mempergunakan tabungan itu untuk investasi barang modal.
Nurske menyatakan bahwa lingkaran setan kemiskinan di negara berkembang bisa diatasi dengan perencanaan pembangunan yang tepat dan pembentukan kapital.
Akumulasi kapital akan membuat proses produksi menjadi lebih efisien karena dapat memperbesar skala produksi economies of scale, yang pada akhirnya akan
meningkatkan keuntungan. Dengan akumulasi modal dapat dibangun sarana dan prasarana sosial dan sebagainya yang dapat memperkecil biaya produksi secara
keseluruhan. Pembentukan modal merupakan salah satu kunci utama bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Investasi di bidang barang modal tidak
hanya akan meningkatkan kapasitas produksi melainkan juga meningkatkan kesempatan kerja.
b. Pertumbuhan dan kualitas dari penduduk dan angkatan kerja
Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu factor tambahan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja
yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga kerja produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar
domestiknya. Ditambah dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja, hal ini akan menambah tingkat produktifitas negara yang bersangkutan dimana selanjutnya
pertambahan produksi dapat dilakukan dengan lebih cepat daripada pertambahan tenaga kerja.
Namun bukan berarti pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak memiliki dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Malthus dan Ricardo sudah
menyatakan kekhawatirannya terhadap pertumbuhan penduduk pada perekonomian pada waktu itu. Jika perekonomian tidak dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi
penduduknya justru akan terjadi pengangguran yang menghambant pertumbuhan dan pada akhirnya akan memperkecil pendapatan per kapita. Untuk Negara-negara maju,
pertumbuhan penduduk yang tinggi mungkin dapat mempercepat perekonomian karena mereka sudah makmur dan memiliki modal yang melimpah namun
kekurangan buruh. Kondisi ini menjadi berbeda di Negara berkembang dimana kebanyakan Negara berkembang memiliki modal yang kurang namun kaya akan
tenaga kerja. Namun tidak semua ekonom berpendapat sama seperti Malthus dan
Ricardo. Adam Smith dan Hirschman menganggap bahwa pertumbuhan populasi bisa juga merangsang pembangunan.
Positif atau negatifnya dampak pertambahan penduduk dalam pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada sistem perekonomian negara yang
bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Namun yang pasti adalah diperlukan pembatasan pertumbuhan
penduduk. Data menunjukkan bahwa negara-negara yang tergolong NICs newly industralizing countries di Asia Timur memiliki tingkat penurunan yang cukup besar
sanpai hanya satu persen bahkan kurang. c.
Kemajuan teknologi technological progress Komponen ini dianggap oleh sebagian besar ekonom sebagai faktor yang
paling penting. Hal ini terajdi karena peran akumulasi kapital telah tergantikan oleh ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Dalam pengertian yang paling sederhana,
kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara- cara lama dalam menangani pekerjaan tradisional. Jika hanya barang-barang modal
saja yang bertambah namun tidak diikuti dengan kemajuan teknologi maka kemajuan yang dicapai akan menjadi lebih rendah. Tanpa adanya perekembangan teknologi,
produktifitas barang-barang modal tidak akan mengalami perkembangan dan akan tetap pada tingkat yang sama. Akibatnya pertumbuhan ekonomi juga mengalami
perkembangan yang kecil. Ada tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu:
Kemajuan teknologi yang bersifat netral neutral technological progress. Terjadi jika teknologi tersebut memungkinkan kita untuk mencapai tingkat produksi
yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi factor input yang sama. Inovasi sederhana seperti pembagian Tenaga kerja dapat mendorong
peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja labor-saving technological
progress .
Kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja, artinya penggunaan teknologi tersebut
memungkinkan kita untuk memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama.
Kemajuan teknologi yang hemat modal capital-saving technological progress
. Kemajuan teknologi ini relatif langka karena hampir semua penelitian dalam ilmu
pengetahuan dilakukan di daerah-daerah maju dengan menghemat pekerja, bukan menghemat modal. Di negara-negara dunia ketiga yang kaya tenaga kerja dan kurang
modal, strategi ini sangat baik dilakukan. Prof. Kuznets mengemukakan lima pola penting kemajuan teknologi dalam
pertumbuhan ekonomi modern. Kelima pola tersebut adalah penemuan ilmiah yang menghasilkan penyempurnaan pengetahuan teknik, invensi, penyempurnaannya, dan
penyebarluasan pemakaian penemuan baru tersebut dalam kehidupan masyarakat.
Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal dan tenaga kerja. Kemajuan teknologi yang meningkatkan tenaga kerja labor-augmenting technological
progress terjadi jika penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau
keterampilan angkatan kerja secara umum. Demikian pula dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan modal capital-augmenting technological progress.
Jenis kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif.
Selain faktor-faktor ekonomis, ada juga faktor-faktor non-ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan. Faktor non-ekonomi tersebut yaitu sistem sosial dan
sikap masyarakat. Dalam berbagai analisis di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat
yang serius bagi pembangunan. Adat-istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat dari penggunaan cara-cara produksi modern yang lebih efektif dan efisien
serta memiliki produktivitas yang tinggi. Juga dalam sistem sosial seperti kepemilikan tanah yang banyak dikuasai oleh para tuan tanah atau luas tanah yang
dimiliki masih kecil sehingga tidak ekonomis. Pada sebahagian masyarakat terdapat sikap yang dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi seperti sikap berhemat yang
bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk investasi, sikap yang menghargai kerja keras, dan kegiatan lain yang mengembangkan usaha untuk
menambah keuntungan dan pendapatan.
II. 3 Ketimpangan Antardaerah