Perumusan Masalah Hipotesis Tujuan dan Manfaat Penelitian

banyak dimanfaatkan untuk sektor ini khususnya perkebunan. Dari luas daerah 9.223 Km 2 , sebanyak 616.497 Ha lahannya dipakai untuk perkebunan, diikuti hutan 143.617 Ha, persawahan 55.900 Ha, dan bangunan, industri, jalan, pendidikan 31.774 Ha. Sektor industri memang memiliki peranan yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Labuhanbatu 42 namun yang perlu diperhatikan bahwa sektor pertanian khususnya perkebunan menjadi penyokong perekonomian. Tingginya sumbangan sektor industri terhadap PDRB adalah karena sektor ini berbasis ekspor sehingga transaksi selalu dilakukan dalam jumlah yang besar. Kota Medan dan Kabupaten Labuhanbatu adalah dua daerah maju dengan pola pengembangan wilayah yang berbeda. Kota Medan berbasis industrialisasi dan Kabupaten Labuhanbatu berbasis Agribisnis. Perbedaan ini telah menimbulkan ketimpangan dimana ketimpangan ini terjadi akibat pembagian faktor-faktor produksi seperti modal, lahan dan tenaga kerja yang tidak merata. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna penyelesaian skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Ketimpangan Pertumbuhan Antara Medan dan Labuhanbatu.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, perumusan masalah ini diperlukan sebagai suatu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan skripsi ini, antara lain: 1. Bagaimana pengaruh modal investasi yang ditanam pada Kota Medan dan Kabupaten Labuhanbatu terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah? 2. Bagaiman pengaruh jumlah tenaga kerja produktif pada Kota Medan dan Kabupaten Labuhanbatu terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah? 3. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan pada Kota Medan dan Kabupaten Labuhanbatu terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah?

1.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dimana kebenaranya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan di atas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: 1. Besarnya modal yang ditanam berpengaruh positif terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah. 2. Banyaknya jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah. 3. Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap terjadinya ketimpangan antar kedua daerah.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah modal terhadap timbulnya ketimpangan antar kedua daerah. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh banyaknya tenaga kerja terhadap timbulnya ketimpangan antar kedua daerah. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan terhadap timbulnya ketimpangan antar kedua daerah. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat digunakan sebagai bahan studi atau tambahan literature bagi mahasiswai Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan. 2. Menambah, melengkapi sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang menyangkut topik yang sama. 3. Bagi wilayah yang bersangkutan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan wilayah. 4. Untuk menambah dan memperkaya wawasan ilmiah dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni khususnya mengenai factor-faktor penyebab perbedaan ketimpangan antara Medan dan Labuhanbatu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA