4. 2 Sumber-Sumber Modal dalam Pembangunan

II. 4. 2 Sumber-Sumber Modal dalam Pembangunan

Untuk memperbesar kemampuan berproduksi dan berproduktifitas dalam masyarakat perlu diciptakan modal atau peralatan modal seperti bangunan, mesin, transportasi, dan sebagainya. Namun untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut perlu dilakukan akumulasi modal yang pada dasarnya berasal dari tabungan dalam masyarakat. Sebagai sumber terjadinya atau terjadinya tabungan tersebut dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan jenis, dimana penggolongan sumber-sumber tabungan atau capital untuk pembangunan itu dapat ditinjau dari segi cara menjalankannya dan dari segi pihak yang menjalankannya. Pendapatan yang relatif rendah di negara-negara berkembang menyebabkan tabungan yang diciptakan masyarakat menjadi rendah dan pendapatan pemerintah melalui pajak juga rendah. Hal ini tentu menimbulkan masalah yang serius. Di satu pihak pembangunan memerlukan modal yang cukup besar namun di lain pihak pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai pembangunan. Modal mungkin bukanlah factor produksi yang paling penting namun modal memiliki posisi yang cukup istimewa dalam pembangunan. Hal ini didasari oleh fakta bahwa melalui modal maka faktor-faktor lain dapat tercipta. Ada dua klasifikasi sumber pembiayaan pembangunan yakni pembiayaan dari dalam negri dan sumber dana dari luar negri baik oleh pemerintah maupun swasta dan penanaman modal asing. Modal yang berasal dari dalam negri berasal dari tiga sumber yakni tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah, dan tabungan paksa. Rostow menyatakan bahwa negara-negara berkembang memerlukan investasi lebih dari sepuluh persen dari produksi nasional. Hal ini diperlukan untuk lepas landas take off ke pertumbuhan yang ditopang sendiri. Untuk membiayai kenaikan tersebut diperlukan usaha-usaha pokok seperti penarikan pajak atau tabungan paksa dimana usaha ini berasal dari sector swasta dan pemerintah. Tabungan di negara berkembang relatif rendah karena rendahnya tingkat pendapatan, dan ini terjadi karena rendahnya tingkat produktivitas penduduk. Meskipun pendaptan tidak terbagi secara merata, investasi akan tetap kecil karena penduduk yang pendapatannya lebih tinggi cenderung untuk berkonsumsi lebih mewah dan berlebihan. Tabungan sukarela memiliki kecenderungan untuk tumbuh dengan lebih cepat hanya jika distribusi pendapatan yang tidak merata disebabkan oleh adanya tingkat keuntungan wiraswasta yang tingi Modal yang berasal dari dalam negri ini sering dianggap tidak cukup oleh pemerintah. Kekurangan ini dapat tertutupi oleh dana yang berasal dari luar negri. Jika dana yang dibutuhkan masih kurang, pemerintah dapat melaksanakan program anggaran belanja secara defisit yaitu pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaan negara. Cara ini dapat dilakukan dengan mencetak uang atau meminjam dari bank sentral namun cara ini jarang dilakukan oleh berbagai negara karena defisit dalam anggaran belanja dapat menyebabkan inflasi yang jika tidak dapat dikendalikan dapat berakibat negatif bagi proses pembangunan itu sendiri. Modal yang berasal dari luar negri dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu bantuan luar negri dan penanaman modal asing. Bantuan luar negri dapat bersumber dari pemerintah, badan-badan internasional, atau dari pihak swasta. Jika modal yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan lebih besar daripada modal yang dapat dikumpulkan dari dalam negri, maka pengerahan modal luar negri perlu dilakukan. Modal luar negri dapat menghindarkan inflasi dan mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan. Selain itu modal yang berasal dari luar negri biasanya diikuti oleh masuknya teknologi modern dan aliran masuk tenaga-tenaga ahli. Dengan demikian modal luar negri tidak saja hanya dapat mengatasi masalah kekurangan modal tetapi juga meningkatkan efisiensi pelaksanaan pembangunan. Namun perlu disadari juga bahwa penggunaan modal asing dapat menimbulkan masalah-masalah seperti masalah pembayaran kembali pinjaman debt-servicing problem. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak negara berkembang yang tidak dapat melunasi pinjaman yang mereka lakukan pada masa lalu. Aliran modal dari luar negri juga dapat berupa bantuan luar negri. Bantuan ini dapat berupa pemberian grant dan pinjaman luar negri loan yang diberikan oleh negara-negara maju atau badan internasional yang khusus dibentuk untuk mengadakan bantuan. Aliran modal dari luar negri lainnya seperti pinjaman dari perusahaan-perusahaan swasta dan badan keuangan swasta, dan penanaman modal asing tidak memenuhi syarat sebagai bantuan luar negri. Dalam pinjaman, negara penerima tidak diwajibkan untuk membayar kembali sedangkan dalam pinjaman negara penerima wajib membayar kembali pinjaman tersebut beserta dengan bunganya. Akumulasi modal menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Akumulasi ini dapat berwujud kenaikan dalam volume tabungan riil sehingga sumber-sumber uang yang semula untuk tujuan-tujuan konsumtif dapat diarahkan untuk tujuan-tujuan produktif. Modal ini tidak akan terjadi dengan membentuk lembaga-lembaga keuangan dan perluasan moneter saja tetapi juga perlu diperkirakan adanya suatu struktur pasar yang kuat agar mempengaruhi mobilitas, alokasi kapital, dan dan dapat menyalurkan tabungan ke investasi yang poduktif. Untuk mengukur banyaknya kapital yang diperlukan bagi pembangunan ekonomi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain:  Perkiraan tingkat perkembangan penduduk.  Tarhet kenaikan pendapatan riil per kapita.  Angka rasio pertambahan antara investasi dan output ICOR. Yang pasti, jika pendapatan per kapita ingin dinaikkan maka akumulasi kapital juga harus semakin besar.

II. 4. 3 Faktor yang Menentukan Investasi