Teknik Pengumpulan Data Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

dua jenis informan kunci dan informan biasa yang dapat mendukung penelitian. Maka dalam penelitian ini informan terbagi 2 dua, yaitu: 1. Informan Kunci Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci key informan adalah Fasilitator Kecamatan F-Kec, Kepala Desa Kades, Tim Pelaksana Kegiatan TPK, Badan Permusyawaratan Desa BPD. Alasannya adalah didirikannya suatu program disebuah desa adalah karena persetujuan dari kepala desa, dan kepala desa adalah sebagai pokok utama dalam permasalahan ini. 2. Informan Biasa Informan biasa adalah orang-orang yang dapat dijadikan sebagai pelengkap dari sumber informasi yang akan dicari. Yang menjadi informan biasa dalam penelitian ini adalah masyarakat biasa yang menggunakan fasilitas PNPM mandiri perdesaan tersebut. Alasannya adalah karena masyarakat biasalah yang menggunakan dari fasilitas program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok tersebut.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

A. Data Primer

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu: Universitas Sumatera Utara

1. Metode Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu elemen penting dalam proses penelitian. Wawancara interview dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi atau data dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka atau face to face. Namun, teknik wawancara dapt juga dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi lain, misalnya telepon dan internet Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005 : 69. Wawancara merupakan sebuah percakapan antara 2 dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab Sudarwan Danim, 2002 :130. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam depth interview. Wawancara mendalam merupakan proses tanya jawab secara langsung yang ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan menggunakan panduan wawancara tentang sosialisai pemanfaatan fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul.

2. Metode Observasi

Pengamatan atau observasi dalam kamus, berarti melihat dengan penuh perhatian. Dalam hal pengamatan, apa yang diamati , siapa yang mengamati, kesalahan-kesalahan apa saja yang sering terjadi pada waktu pengamatan perlu diketahui oleh peneliti sebelum melakukan tahap-tahap penelitian Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005 : 81-82. Fokus perhatian paling esensial dari penelitian kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam membuat makna atas suatu kejadian Universitas Sumatera Utara atau fenomena pada situasi yang tamapak bahkan harus melakukan perenungan dan refleksi atas kemungkinan-kemungkinan yang ada dibalik penampakan itu. Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada penelitian seperti masyarakat dan sosialisasi pemanfaatan fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok. Hal ini ditujukan utuk mendapatkan data yang mendukung hasil penelitian tentang sosialisasi pemanfaatan fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul.

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi dokumen majalah, jurnal, internet, laporan penelitian, artikel, dokumentasi, seta sumber-sumber lain yang dianggap relevan dan berkaitan dengan sosialisasi pemanfaatan fasilitas PNPM mandiri perdesaan.

3.5 . Interpretasi Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Alam Lokal (Studi Deskriptif Program Bina Desa kelompok perempuan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara)

0 41 97

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76