Ketentuan Dasar PNPM Mandiri Perdesan di Desa Purbadolok

7 - - - - 8 - - - - 9 - - - - Sub Total 2 552,000.00 - 552,000.00 III. UPAH 1 Pekerja 435.00 339.00 96.00 hok 30,000.00 10,170,000.00 2,880,000.00 13,050,000.00 2 Tukang 91.00 91.00 - hok 30,000.00 3,640,000.00 - 3,640,000.00 3 4 - - - 5 - - - 6 - - - 7 - - - Sub Total 3 13,810,000.00 2,880,000.00 16,690,000.00 TOTAL BIAYA 45,477,000.00 Sumber Dana Dari PPK 42,597,000.00 Swadaya 2,880,000.00 Dari perincian biaya diatas penulis dapat memberikan penjelasan bahwasanya sumber dana bantuan langsung masyarakat PNPM mandiri perdesaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD, swadaya masyarakat, dan partisipasi dunia usaha dan semua biaya tersebut benar-benar dialokasikan untuk desa tertinggal dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat perdesaan yang berfokus pada peningkatan harkat dan martabat masyarakat desa khususnya Desa Purbadolok.

4.5. Ketentuan Dasar PNPM Mandiri Perdesan di Desa Purbadolok

Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan khususnya di Desa Purbadolok merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap Universitas Sumatera Utara perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara lebih terarah. Ketentuan dasar tersebut meliputi desa berpartisipasi, seluruh desa di kecamatan penerima PNPM Mandiri Perdesaan khususnya Desa Purbadolok berhak untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur tahapan. Demi untuk dapat berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat Desa Purbadolok dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Selain dalam desa berpartisipasi dalam program PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Purbadolok juga memiliki yang namanya kriteria dan jenis kegiatan yang sesuai dengan sasaran program PNPM-MP. Dimana kriteria dan jenis kegiatan tersebut dijelaskan baik pada desa tertinggal maupun desa normal kriteria dan jenis kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat diperlakukan sama. Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria; diutamakan lokasi desa tertinggal, lebih bermanfaat bagi RTM, berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan, dapat dikerjakan oleh masyarakat, didukung oleh sumber daya yang ada, memiliki potensi yang berkembang dan berkelanjutan. Maka dalam hal ini sesuai dengan kriteria tersebut Desa Purbadolok merupakan salah satu desa yang termasuk dalam anggaran sasaran dalam program PNPM-MP yang mana Desa Purbadolok bisa dikatakan wilayah yang memiliki sumber daya yang cukup banyak dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya meskipun masih harus dibantu dengan yang namanya berbagai macam pemberdayaan dan hal Universitas Sumatera Utara itu masih sangat wajar dilakukan mengingat kondisi masyarakat yang masih homogen dan memiliki sumber daya manusia yang terbatas. Sejauh ini program PNPM-MP di Desa Purbadolok masih hanya berfokus pada pembangunan fasilitas yang dibutuhkan didalam masyarakat dimana fasilitas tersebut sangat diharapkan dapat menunjang yang namanya pengembangan kesejateraan masyarakat sekaligus mendorong kelancaran aktivitas masyarakat dalam mengolah sumber daya yang ada khususnya dibidang pertanian. Seperti yang penulis temukan dilapangan bahwasanya masyarakat Desa Purbadolok merupakan desa yang memiliki potensi untuk berkembang secara berkelanjutan didukung oleh sumber daya yang ada dan juga memiliki areal yang luas untuk dijadikan sebagai pemekaran dan apabila nantinya masyarakat Desa Purbadolok cukup memiliki kemampuan untuk mengembangkan sumber daya tersebut maka besar harapannya Desa Purbadolok akan menjadi desa yang sejahtera dan jauh dari tingkat kemiskinan.

4.5.1. Swadaya Masyarakat di Desa Purbadolok

Swadaya masyarakat dan desa merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan. Orientasi setiap pelaksanaan kagiatan harus didasarkan atas keswadayaan dari masyarakat atau desa. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana tidak boleh dipotong dari kompensasi HOK – upah harus diterima secara utuh oleh setiap pekerja kegiatan, maupun material pada saat pelaksanaan kegiatan. Begitu juga halnya dengan masyarakat Desa Purbadolok, dimana pada saat pelaksanaan tahapan PNPM mandiri perdesaan masyarakat serentak melakukan gotong royong tanpa adanya unsur Universitas Sumatera Utara paksaan dan iming-iming mendapat gaji sesuai dengan apa yang dituturkan oleh salah satu informan penulis, yang mengatakan masyarakat sangat senang hati dalam melakukan kegiatan gotongroyong di hari pertama pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan bahkan sebahagian dari masyarakat ada yang memberikan makanan pada saat gotongroyong dilakukan tanpa adanya perasaan merugikan diri sendiri, memberikan para pekerja serapan dipagi hari dan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat karena ketidaksanggupan dalam mengerjakan gotongroyong dan perbuatan ini biasanya dilakukan oleh warga masyarakat yang sudah tua yang tidak sanggup lagi dalam menyumbangkan tenaga. Kegiatan gotongroyong tersebut pada umumnya dilakukan oleh pemuda- pemuda Desa Purbadolok, dimana masih banyak terdapat pemuda yang memilih untuk tinggal dikampung tanpa adanya niat untuk merantau dan sebahagian memilih untuk bekerja sebagai buruh di Desa Purbadolok sehingga apabila ada ajakan dalam melakukan berbagai macam kegiatan tidak berat rasanya bagi pemuda Desa Purbadolok termasuk salah satu bentuk dari kegiatan tersebut merupakan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sendiri.

4.5.2. Keberpihakan Kepada Perempuan di Desa Purbadolok

Pemihakan memberi makna berupa upaya pemberian kesempatan, upaya pemihakan, dan upaya perlindungan. Kegiatan dilaksanakan juga mengutamakan kepentingan dan kebutuhan kaum perempuan yang kurang beruntung, pemenuhan kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta perlindungan dari penguasaan asset produktif yang tidak seimbang. Sebagai salah satu wujud keberpihakan kepada Universitas Sumatera Utara perempuan, PNPM Mandiri Perdesaan mengharuskan adanya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan kepada semua tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Kepentingan perempuan harus terwakili secara memadai dalam setiap proses pengambilan keputusan, termasuk dalam perencanaan melalui pertemuan kelompok perempuan dan keikutsertaan perempuan dalam berbagai forum pengambilan keputusan. Dalam program PNPM-MP di desa purbadolok tujuan dari pada program tersebut juga dialokasikan untuk sebagai simpan pinjam kepada pihak perempuan. Hal ini sangat jelas terlihat sebahagian masyarakat Desa Purbadolok mengaku bahwasanya peran perempuan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program tersebut apalagi dalam pola pelestarian dimana perempuan lebih mengetahui jelas seperti apa kondisi dari pada fasilitas program tersebut selain dari pada itu pada saat rapat dilakukan perempuan justru semakin diberikan kebebasan untuk bertanya dan mengetahui lebih dalam seperti apa kegunaan dari pada fasilitas program tersebut. Oleh karena itu keadaan perempuan dalam keberadaan program PNPM-MP sangat membantu dalam menangani permasalahan yang timbul dalam pemanfaatan fasilitas program PNPM-Mandiri Perdesaan.

4.5.3. Sanksi pelanggaran kesepakatan yang dibuat dalam PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Purbadolok

Sanksi adalah bentuk-bentuk pelaksanaan peraturan terhadap pelanggaran kesepakatan yang telah dibuat dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan Universitas Sumatera Utara kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, demikian halnya dengan Desa Purbadolok sanksi yang dikenakan ada dua jenis yaitu sanksi masyarakat dengan sanksi program dimana sanksi masyarakat itu sendiri adalah sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan sehingga nantinya masyarakat Desa Purbadolok taat atas sanksi yang diberlakukan oleh masyarakatnya sendiri. Sedangkan Sanksi program adalah pemberhentian bantuan apabila kecamatan atau desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PNPM Mandiri Perdesaan dengan baik, seperti: menyalahi prinsip-prinsip, menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan. Kecamatan atau desa tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan dan desa bermasalah sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.

4.5.5 Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Purbadolok

Dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal Desa Purbadolok menuju kemandirian, maka diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD atau bentuk kegiatan lain yang dapat menunjang pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Pelatihan yang akan diadakan di antaranya meliputi: penyusunan peraturan desa, pengawasan terhadap pelaksanaan, pemerintahan, dan pembangunan, pengelolaan penanganan masalah dan perencanaan kegiatan pembangunan yang partisipatif, semua hal tersebut dilakukan adalah untuk demi kemajuan bersama masyarakat Desa Purbadolok yang Universitas Sumatera Utara mengarah pada konsep pembangunan fasilitas program PNPM Mandiri Perdesaan yaitu Tapature Ma Hutatta sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Purbadolok yang mengarah pada pembangunan ekonomi local. Selain itu juga sangat banyak kegunaan dari pada peningkatan kapasitas yang dibangun masyarakat Desa Purbadolok seperti peningkatan kekerabatan yang begitu baik di dalam masyarakat desa dan sesama pengurus desa demi menjaga yang namanya kelestarian segala hal dalam masyarakat. Dalam hal ini peningkatan kapasitas didalam masyarakat sangat benar-benar dibutuhkan terlebih dalam menghadapi pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa tersebut.

4.5.6. Pendampingan Masyarakat dan Pemerintahan Lokal di Desa Purbadolok

Masyarakat dan pemerintah lokal dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Purbadolok mendapatkan pendampingan dari fasilitator. Peran pendampingan ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara mandiri diwilayahnya. Hal ini dilakukan adalah untuk memastikan seberapa jauh tingkat keprihatinan pemerintah dan pemerintah setempat dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan pembangunan di perdesaan dan salah satunya adalah masyarakat sasaran yaitu masyarakat Desa Purbadolok. Dalam pendampingan fasilitator terhadap masyarakat menunjukkan bahwasanya ada rasa kedekatan yang sangat baik antara fasilitator terhadap masyarakat dalam hal memfasilitasi masyarakat sasaran. Dan oleh sebab itu masyarakat sasaran juga diminta untuk memberikan perhatian yang penuh terhadap Universitas Sumatera Utara keberadaan dan pendirian yang akan dilaksanakan nantinya di tengah-tengah masyarakat terlebih masyarakat Desa Purbadolok. Sekaligus hal ini juga dilakukan adalah untuk merangsang anggota masyarakat desa purbadolok untuk lebih aktif dalam memberikan saran-saran ataupun partisipasi baik materi maupun nonmateri dalam menjalankan pembangunan program itu nantinya serta dapat membangun komunikasi yang baik antara fasilitator dengan masyarakat untuk mewujudkan program atau hal apa saja nantinya yang perlu dilakukan terhadap masyarakat untuk tahun-tahun berikutnya apabila pembangunan ini berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi masyarakat Desa Purbadolok.

4.6. Alur Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Purbadolok

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Alam Lokal (Studi Deskriptif Program Bina Desa kelompok perempuan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara)

0 41 97

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76