Lokasi Penelitian Unit Analisis dan Informan 1. Unit Analisis

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara. a. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu daerah sasaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri perdesaan. b. Lokasi ini merupakan asal daerah peniliti sehingga memudahkan sipeneliti untuk mendapatkan data-data yang akan diperoleh secara benar dan akurat. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 2002 : 121. Salah satu ciri atau karakteristik dari penelitian sosial social scientific research adalah menggunakan apa yang disebut dengan “unit of analysis”. Ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial, yaitu individu, kelompok dan sosial Danandjaja, 2005 : 31. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul.

3.3.2. Informan

Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Adapun informan yang menjadi subjek penelitian ini dibedakan atas 2 Universitas Sumatera Utara dua jenis informan kunci dan informan biasa yang dapat mendukung penelitian. Maka dalam penelitian ini informan terbagi 2 dua, yaitu: 1. Informan Kunci Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci key informan adalah Fasilitator Kecamatan F-Kec, Kepala Desa Kades, Tim Pelaksana Kegiatan TPK, Badan Permusyawaratan Desa BPD. Alasannya adalah didirikannya suatu program disebuah desa adalah karena persetujuan dari kepala desa, dan kepala desa adalah sebagai pokok utama dalam permasalahan ini. 2. Informan Biasa Informan biasa adalah orang-orang yang dapat dijadikan sebagai pelengkap dari sumber informasi yang akan dicari. Yang menjadi informan biasa dalam penelitian ini adalah masyarakat biasa yang menggunakan fasilitas PNPM mandiri perdesaan tersebut. Alasannya adalah karena masyarakat biasalah yang menggunakan dari fasilitas program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan di Desa Purbadolok tersebut.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Alam Lokal (Studi Deskriptif Program Bina Desa kelompok perempuan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara)

0 41 97

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76