BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lamtoro
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Sub Kelas
: Rosidae Ordo
: Fabales Famili
: Fabaceae Spesies
: Leucaena leucocephala
Nama umum Indonesia : Petai cina, Kemlandingan, Lamtoro, Lamtoro gung Jawa, Peuteuy selong http:www.plantamor.com.
Lamtoro Leucaena leucocephala adalah tumbuhan yang biasa ditemukan di pekarangan sebagai tanaman pagar atau tanaman peneduh dan kadang tumbah liar.
Leucaena leucocephala merupakan tumbuhan berkayu lignaceus atau merupakan tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Tingginya
mencapai 2-10 m, ranting berbentuk bulat silindris, dan ujungnya berambut rapat. Daunnya majemuk, menyirip genap ganda. Anak daun ukurannya kecil-kecil, terdiri
dari 5-20 pasang, berbentuk bulat lanset, ujung runcing, tepi rata. Bunganya berbentuk bonggol yang bertangkai panjang berwarna putih kekuningan dan terangkai dalam
karangan bunga majemuk. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai, namun ukurannya jauh lebih kecil dan
berpenampang lebih tipis.
Tumbuhan lamtoro juga disebut sebagai jenis tumbuhan serba guna dimana pohon dapat berfungsi sebagai kayu bakar, makanan ternak, peneduh dan pupuk hijau
yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman http:mekarsari. com.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum daun lamtoro mengandung unsur hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium Sutanto, 2002. Semua unsur hara yang terkandung merupakan unsur hara
essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara makro sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan-
pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun, dan apabila ketersediaan unsur makro dan mikro tidak lengkap dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Sutedjo, 1992.
2.2. Pupuk Organik
Pupuk organik berasal dari pelapukan sisa-sisa mahkluk hidup, seperti tanaman, hewan, dan manusia serta kotoran hewan. Pupuk ini umumnya merupakan pupuk
lengkap karena mengandung unsur hara makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang sedikit. Walaupun demikian, pupuk organik lebih unggul dibandingkan pupuk
anorganik karena beberapa hal sebagai berikut : a. Memperbaiki struktur tanah. Bahan organik dapat mengikat butir-butir tanah
menjadi butiran yang lebih besar dan remah sehingga tanah menjadi lebih gembur.
b. Menaikkan daya serap tanah terhadap air. Bahan organik dapat mengikat air lebih banyak dan lebih lama.
c. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Jasad renik dalam tanah amat berperan dalam perubahan bahan organik. Dengan adanya pupuk organik, jasad
renik tersebut aktif menguraikannya sehingga pupuk organik mudah diserap tanaman.
d. Sumber makanan bagi tanaman. Walaupun dalam jumlah sedikit, pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap.
Pupuk organik yang telah umum dikenal masyarakat, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk burungguano Prihmantoro, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Humus dan Kompos 2.3.1. Humus