d. Larutan standar Kalium 10 ppm
Sebanyak 10 ml larutan standar kalium 100 ppm diencerkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml hingga garis tanda.
e. Larutan Seri Standar Kalium untuk kalibrasi
Dari larutan standar 10 ppm kalium masing-masing dipipet 2,5; 5; 10; 15 ; 20 ml, kemudian masing-masing diencerkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml hingga
garis tanda. Masing-masing larutan adalah 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 ppm kalium.
3.3.6. Penentuan P-Total Metode Spektrofotometri
3.3.6.1. Preparasi Sampel
Ditimbang 1 g sampel yang telah dikeringkan dibawah sinar matahari, dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer 250 ml, ditambahkan dengan 12,5 HCl 25, dikocok
dengan mesin pengocok selama 2 jam, disaring kertas saring no. 40, ditampung ekstrak sampel kedalam labu takar 100 ml, diencerkan dengan akuades hingga garis
tanda, dan dihomogenkan.
3.3.6.2. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Dipipet 10 ml masing – masing larutan standar kedalam tabung reaksi, ditambahkan 5 ml akuades, ditambahkan 1 ml larutan campuran, didiamkan selama 15 menit, diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer, pada λ = 710 nm, dibuat kurva kalibrasi dengan memplotkan konsentrasi terhadap absorbansi.
3.3.6.3. Penentuan Kadar Posfor pada Sampel
Dipipet 10 ml ekstrak sampel kedalam tabung reaksi, ditambahkan 5 ml akuades, ditambahkan 1 ml larutan campuran, didiamkan selama 15 menit, diukur
absorbansinya dengan sp ektrofotometer, pada λ = 710 nm.
3.3.7. Penentuan Kadar C-Organik dengan metode Walkey Black
Ditimbang secara kuantitatif sebanyak 0,1 g sampel yang telah dihaluskan dan
kering udara dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml
Ditambahkan 10 ml larutan K
2
Cr
2
O
7
1 N
Universitas Sumatera Utara
Ditambahkan 20 ml H
2
SO
4
secara perlahan
Diaduk selama 1 menit
Didiamkan selama 30 menit
Ditambahkan 200 ml akuades
Ditambahkan 5 ml H
3
PO
4
pekat 85 dan 1 ml larutan difenilamin
Dititrasi dengan larutan FeSO
4
hingga terjadi perubahan warna dari ungu menjadi hijau
Dicatat volume FeSO
4
yang terpakai
Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali dan diambil hanya rata-rata
Catatan : Terlebih dahulu dilakukan hal yang sama pada blanko untuk standarisasi
FeSO
4
3.3.8. Penentuan Nitrogen dengan Metode Kjehldahl
Ditimbang secara kuantitatif sebanyak 0,1 g sampel dimasukkan kedalam labu
Kjehldahl
Ditambahkan 0,3 g selenium dan 25 ml H
2
SO
4
pekat
Didestruksi sampel hingga sampel berubah menjadi larutan coklat kehitaman
Dipindahkan kedalam labu destilasi dan ditambahkan 50 ml akuades
Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein dan NaOH 40 sehingga berwarna
merah lembayung
Disedikan penampung untuk hasil destilat berupa labu erlenmeyer yang berisi
50 ml H
3
BO
3
3 dan 3 tetes indikator campuran
Dipasang tabung destilasi pada alat destilasi
Dilakukan destilasi hingga diperoleh warna hijau muda
Destilat kemudian dititrasi dengan HCl 0,01 N sampai terbentuk merah
lembayung
Dicatat volume titran ditentukan N
Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali dan diambil hanya rata-rata.
3.3.9. Penentuan Kalium Dengan Spektrofotome Serapan Atom SSA
Sebuah botol timbang yang bersih dimasukkan oven pada suhu 105
C dipanaskan selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator selama 30 menit
Universitas Sumatera Utara
Ditimbang sebanyak 5 g sampel kering lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
100 ml
Ditambahkan 12,5 ml HCl 25 kedalam erlenmeyer 100 ml yang berisi sampel
Didekstruksi selama 3 jam
Larutan dibiarkan selama 1 malam
Kemudian dikocok dengan mesin pengocok bolak-balik selama 2 jam sampai
terbentuk suspensi
Larutan disaring kedalam labu takar 100 ml dengan menggunakan kertas saring whatman No.40, sambil dicuci sebanyak 3 kali dengan akuades
Kemudian labu ukur dipenuhkan dengan akuades sampai garis tanda
Filtrat disimpan didalam botol plastik untuk penetapan kadar kalium
Konsentrasi kalium didalam larutan diukur dengan menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 766,5 nm
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Pembuatan Kompos
Dikeringkan dibawah sinar matahari selama 4 hari
Ditimbang sebanyak 500 g Daun Lamtoro
500 g daun lamtoro kering Dimasukkan kedalam ember plastik yang telah diberi
Pori-pori Ditambahkan 550 ml aktivator yang telah dibuat sampai merata
Ditutup rapat ember plastik Disimpan pada tempat yang bersih
Dilakukan pengadukan sekali 24 jam untuk mengeluarkan gas-gas yang terbentuk dan menjaga suhu
adonan Dibuat variasi waktu fermentasi selama 15 hari
Kompos daun lamtoro Ditentukan kadar C-Organik, N-total, P-total, dan K
masing-masing kompos dengan variasi waktu analisis 3, 6, 9, 12 dan 15 hari
Hasil
Universitas Sumatera Utara