Penawaran Umum Efek Perusahaan

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian lanjutan

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50. c. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Sejak tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas pengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 Revisi 2012 sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 Revisi 2004, sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi antara entitas sepengendali adalah pengalihan entitas dalam satu grup yang sama dan secara substansi tidak merubah kepemilikan, sehingga tidak ada pengakuan laba atau rugi pada Grup maupun entitas individu pada grup yang sama. Transaksi yang mendasari restrukturisasi harus dibukukan pada nilai bukunya dan transaksi tersebut diperlakukan sebagai penggabungan usaha menggunakan metode penyatuan kepemilikan pooling-of interests method. Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan perusahaan yang direstrukturisasi disajikan seolah-olah entitas pengakuisisi atau yang di lepas telah disatukan atau dilepaskan pada saat awal tahun laporan keuangan terakhir disajikan atau ketika transaksi yang mendasari restrukturisasi tersebut menjadi bagian dari Grup. Selisih antara harga pengalihan yang dibayar atau diterima oleh Perusahaan dari mengakuisisi atau melepaskan Entitas Anak dengan kepemilikan Perusahaan pada aset neto Entitas Anak diakui sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dapat berubah pada saat: i Adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; ii Adanya peristiwa kuasi reorganisasi; iii Hilangnya status sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau iv Pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali.