Teori Sosiologi Sastra Teori yang Digunakan

dan pelaku antagonis, yakni pelaku yang tidak disenangi pembaca karena memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca.

2.2.2 Teori Sosiologi Sastra

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan sosiologi sastra sebagai landasan teori dalam menganalisis cerita rakyat Pulau Si Kantan. Menurut teori ini, karya sastra dilihat hubungannya dan kenyataan, dimana karya sastra itu mencerminkan kenyatan-kenyataan yang mengandung arti luas, yakni segala sesuatu yang berada diluar karya sastra dan yang diacu oleh sosiologi sastra. Kurniawan 2012: 5 mengatakan bahwa : “Sosiologi sastra adalah analisis teks sastra untuk mengetahui strukturnya, dan kemudian dipergunakan untuk memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang ada dalam sastra. Dengan demikian, sosiologi sastra objek kajian utamanya adalah sastra, yang berupa karya sastra sedangkan sosiologi berguna sebagai ilmu untuk memahami gejala sosial yang ada dalam sastra, baik penulis, fakta sastra, maupun pembaca dalam relasi dialektikalnya dengan kondisi masyarakat yang menghidupi penulis, masyarakat yang digambarkan, dan pembaca sebagai individu kolektif yang menghidupi masyarakat”. Dengan relasi dialektis ini, yang memahami hubungan sastra dengan masyarakat dengan analisis sosiologi, maka peran, pengaruh, dan keadaan masyarakat yang digambarkan. Oleh karena itu, analisis sosiologi sastra berkaitan dengan analisis sosial terhadap karya sastra, baik ideologi sosial pengarang, pandangan dunia pengarang, pengaruh strukturasi masyarakat terhadap karya sastra atau sebaliknya, dan fungsi sosial sastra. Ratna 2003: 2 mengatakan bahwa : “Sosiologi sastra ialah pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan. Pemahaman terhadap totalitas karya yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung didalamnya. Analisis terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan seberapa jauh peranannya dalam mengubah struktur kemasyarakatan”. Universitas Sumatera Utara Endraswara 2003: 79 mengatakan bahwa : “Sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia. Karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan dan intuisi. Dari pendapat ini, tampak bahwa perjuangan panjang hidup manusia akan selalu mewarnai teks sastra”. Dengan demikian, sosiologi sastra disini objek kajian utamanya adalah sastra, yang berupa karya sastra, sedangkan sosiologi berguna sebagai ilmu untuk memahami gejala sosial yang ada dalam sastra, baik penulis, fakta sastra, Maupun pembaca dalam relasi dialektikal dengan kondisi masyarakat yang menghidupi penulis, masyarakat yang digambarkan, dan pembaca sebagai individu kolektif yang menghidupi masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dasar

Metode yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pikiran. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dengan demikian dalam penelitian ini penulis hanya mendeskripsikan data-data fakta yang terdapat didalam cerita sehingga dapat diketahui unsur-unsur pembentuk ceritanya dan nilai sosiologisnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Desa Labuhan Bilik dan Sei Merdeka Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu. Universitas Sumatera Utara