Produksi Tanaman Sampel g

Tabel 8. Laju pertumbuhan relatif caisim g.g -1 .hari -1 pada berbagai dosis pemberian pupuk organik padat dan pupuk organik cair dari kulit pisang kepok Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Kepok mltanamanaplikasi Pupuk Organik Padat Kulit Pisang Kepok gtanaman Rataan P P 1 30 P 2 60 P 3 90 40 HSPT C 0 0.88 0.73 0.71 0.72 0.77 C 1 25 0.68 0.71 0.77 0.74 0.72 C 2 45 0.78 0.69 0.74 0.76 0.73 C 3 65 0.70 0.70 0.64 0.74 0.70 Rataan 0.76 0.71 0.72 0.74 0.73

5.8 Produksi Tanaman Sampel g

Data pengamatan produksi tanaman sampel caisim umur dan sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 51 sd 52 yang menunjukkan perlakuan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman sampel pada umur tanaman 40 HSPT dan pupuk organik padat serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata. Data produksi tanaman sampel caisim umur 40 HSPT pada berbagai dosis pemberian pupuk organik padat dan pupuk organik cair dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 menunjukkan interaksi pupuk organik cair dengan padat kulit pisang kepok berpengaruh tidak nyata terhadap produksi tanaman sampel, dengan produksi tanaman sampel tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P C 0. Tabel 9 juga menunjukkan pada perlakuan pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman sampel dengan bobot produksi tanaman sampel tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik cair C yang berbeda nyata dengan semua perlakuan. Perlakuan pemberian pupuk organik padat kulit pisang kepok berpengaruh tidak nyata terhadap produksi tanaman sampel dengan produksi tanaman sampel tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik padat P . Tabel 9. Produksi tanaman sampel caisim g umur 40 HSPT pada berbagai dosis pemberian pupuk organik padat dan pupuk organik cair dari kulit pisang kepok Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Kepok mltanamanaplikasi Pupuk Organik Padat Kulit Pisang Kepok gtanaman Rataan P P 1 30 P 2 60 P 3 90 40 HSPT C 0 26.88 23.01 14.60 11.50 18.99 a C 1 25 10.69 9.33 10.98 4.73 8.93 b C 2 45 12.17 7.50 14.69 8.30 10.66 b C 3 65 4.89 12.30 13.38 10.33 10.23 b Rataan 13.66 13.03 13.41 8.72 12.20 Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada setiap kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda nyata dengan uji DMRT 5. Hubungan produksi tanaman sampel caisim 40 HSPT dengan pemberian pupuk organik cair dari kulit pisang kepok dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Hubungan produksi tanaman sampel caisim 40 HSPT dengan pemberian pupuk organik cair dari kulit pisang kepok Gambar 8 menunjukan dengan peningkatan dosis pemberian pupuk organik cair 25, 45 dan 65 mltanamanaplikasi produksi tanaman sampel menurun secara linear dan produksi tanaman sampel tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok C . Produksi tanaman sampel yang tertinggi dan berpengaruh nyata adalah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik. Ketersedian unsur hara yang mencukupi untuk pertumbuhan dan produksi tanaman di dalam media tanam digunakan sebagai penyusun bagian-bagian tanaman sehingga diperoleh produksi tanaman, berdasarkan hasil analisis Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara 2013. Damanik dkk 2011 menjelaskan bahwa unsur hara yang diserap tanaman digunakan antara lain untuk menyusun bagian-bagian tanaman. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan untuk menyususn bagian-bagian tanaman tersebut berbeda untuk setiap jenis tanaman, maupun untuk jenis tanaman yang sama tetapi tingkat proudksi yang berbeda.

5.9 Produksi Tanaman Per Plot g