Pembuatan Pupuk Organik Persemaian

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah pembuatan pupuk organik, penyiapan media tanam, penanaman, aplikasi perlakuan, pemeliharaan, panen, dan pengamatan parameter.

4.1 Pembuatan Pupuk Organik

Pupuk organik padat kulit pisang kepok pembuatannya mulai pada tanggal 1 Agustus 2013 di Compost Center, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan yang dijadikan terlebih dahulu dicincang dengan menggunakan mesin cooper agar halus, kemudian ditambahkan dedak dengan perbandingan 10:1 pemberian kulit pisang dilakukan setiap hari dengan jumlah 10 kg hingga hari ke 21, kemudian diberi MOL Mikro Organisme Lokal yang dibuat dengan metode Takakura sebagai media kompos sesuai dengan dosis anjuran yaitu 6:1, lalu ditutup dengan terpal. Dan di monitoring setiap harinya dan diambil suhunya guna untuk mengetahui apakah dekomposer bekerja atau tidak. Pengomposan dilakukan selama 28 hari. Kompos yang siap pakai menyerupai tanah, tidak berbau dan rasio CN rendah. Pupuk organik cair kulit pisang kepok pembuatannya mulai pada tanggal 1 Agustus 2013 di Compost Center, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan diblender atau ditumbuk hingga berbentuk halus. Kemudian dicampur dengan larutan MOL Mikro Organisme Lokal yang terbuat dari larutan air sumur, tempe, yogurt, ragi tape dan gula, larutan MOL tersebut direndam selama 2-3 hari di dalam tong yang tertutup. Kulit pisang yang telah dblender dicampur dengan air sumur dengan perbandingan 3:1 dengan jumlah air sumur 15 liter dan kulit pisang 5 kg dan ditambahkan 5 liter Mikroorganisme Lokal MOL yaitu didapat perbandingannya 3 : 1 dengan larutan. Semuanya dimasukkan ke dalam tong yang ditutup atasnya dengan terpal namun tengah dari penutup diberi lubang untuk masuknya batang pengaduk. Pupuk cair diaduk setiap hari selama 28 hari.

4.2 Persemaian

Tempat persemaian benih dibuat dengan ukuran plot 1 x 1 m. media tanamannya berupa campuran top soil, pasir dan pupuk padat kulit pisang kepok dengan perbandingan 2:1:1. Naungan terbuat dari bambu sebagai tiang dan pelepah kelapa sebagai atap dengan ketinggian 1,5 m arah timur dan 1 m arah barat, panjang naungan 1,5 m dan lebar naungan 1,5 m yang memanjang arah utara-selatan. Media semai atau tempat persemaian sebelum ditanam benih disiram air terlebih dahulu hingga lembab dan dibuat larikan. Jarak antar larikan adalah 5 cm, setelah itu benih disebar pada larikan secara merata pada permukaan media sebanyak 100 benih tiap larikan kemudian ditutup tanah.

4.3 Pengolahan Lahan