Pengertian Dermatitis Tangan Dermatitis Tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dermatitis Tangan

2.1.1 Pengertian Dermatitis Tangan

Dermatitis kontak akibat kerja merupakan masalah yang dikenal baik di kalangan pekerja salon, baik sebagai dermatitis kontak iritan atau dermatitis kontak alergi, atau sering kombinasi keduanya. 5 Pekerja salon memiliki risiko dermatitis kontak sebagai akibat paparan berbagai bahan kimia. Dari berbagai penelitian diperoleh data bahwa proporsi wanita lebih banyak dibanding pria. Hal ini kemungkinan disebabkan wanita cenderung mencari pengobatan dibanding pria. 3 Pekerja salon merupakan salah satu jenis pekerjaan dengan insidensi dermatitis kontak akibat kerja tertinggi di Eropa. Di Inggris, pekerja salon memiliki rata-rata insidensi tertinggi dengan 23,9100.000 pekerja. Dermatitis kontak alergi DKA pada pekerja salon pertama sekali dijabarkan pada akhir abad ke-19, dengan laporan bahwa p-phenylenediamine PPD merupakan agen penyebab. Namun akhir-akhir ini, berbagai alergen lain telah dihubungkan dengan dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja salon. 22 Sekitar 90-95 penyakit kulit akibat kerja merupakan dermatitis tangan hand dermatitis hand eczema. 3 23,24 Dermatitis tangan DT adalah dermatitis yang terlokalisasi di jari-jari atau sela-sela jari tangan, punggung tangan atau telapak tangan. 9 Dermatitis ini disebabkan oleh inflamasi epidermis dan dermis paling atas dan tidak bersifat infeksius atau tidak berasal dari suatu infeksi. DT dapat muncul dengan gambaran kemerahan, papul, lepuh, krusta atau kulit yang Universitas Sumatera Utara bersisik, atau tekstur kulit yang memburuk likenifikasi; epidermis menebal, tumbuh berlebihan, tampilan seperti kulit yang disertai rasa gatal. Pekerja salon merupakan salah satu pekerjaan yang paling sering menyebabkan terjadinya lesi pada kulit. 9,24 6 Pekerja salon secara intensif terpapar dengan pekerjaan yang bersifat basah wet work dan bahan-bahan kimia, seperti kandungan dalam pewarna rambut, obat keriting permanen dan bahan-bahan peluntur warna rambut. Hal ini menunjukkan risiko yang harus dipertimbangkan terhadap DKA dan DKI pada tangan.

2.1.2 Epidemiologi