BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan rancangan cross- sectional potong lintang untuk mengetahui hubungan antara riwayat
dermatitis kontak nikel dengan kejadian dermatitis tangan pada pekerja salon.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 - Mei 2014, bertempat di salon-salon Kec. Medan Baru, kota Medan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi target Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak nikel.
3.3.2 Populasi terjangkau Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak nikel yang bekerja di
salon-salon Kec. Medan Baru sejak September 2013. 3.3.3 Sampel
Bagian dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Besar Sampel
Untuk menghitung besar sampel, maka dipergunakan rumus berikut. Rumus
39
Z :
� = � {
�1 − �2�� 01 − �0 + �1 − ���21 − �2} �2 − �0
�
2
1
Z -
α2 : nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu.
1
P -
β : nilai distribusi normal baku tabel Z pada β tertentu. : proporsi di populasi.
P
9 2
P : perkiraan proporsi di populasi.
2
– P Maka :
� = � {1,96
�0,0941 − 0,094 + 0,842�0,2241 − 0,224} 0,224
− 0,094 �
2
: perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi.
= 51 orang. Sampel penelitian keseluruhan adalah 51 orang.
3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Sampel penelitian diambil dengan cara non-randomized consecutive sampling.
3.6 Identifikasi Variabel
3.6.1 Variabel bebas : dermatitis kontak nikel
3.6.2 Variabel terikat : dermatitis tangan
Universitas Sumatera Utara
3.7 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
A. Kriteria inklusi: 1. Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak nikel.
2. Umur 15-60 tahun. 3. Bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani informed
consent. B. Kriteria eksklusi
1. Pekerja salon dengan penyakit kulit aktif. 2. Dalam keadaan hamil.
3. Sedang menggunakan obat-obatan kortikosteroid topikal pada lokasi uji tempel dalam 2 minggu terakhir.
4. Sedang mengkonsumsi obat-obatan kortikosteroid sistemik dengan dosis diatas 20mg hari dalam 2 minggu terakhir, mendapat pengobatan
antihistamin sistemik antagonis reseptor H1, antagonis reseptor H2, antagonis leukotrien dan antihistamin topikal doxepin dalam waktu 2
minggu terakhir sebelum diikutsertakan dalam penelitian.
3.8 Cara Penelitian