pada pasien dengan alergi nikel tampak lebih baik pada individu yang menghindari kontak dengan nikel dibandingkan dengan individu yang tidak
menghindari kontak.
2.1.4 Diagnosis Dermatitis Tangan
30
A. Anamnesis Penyakit
Diagnosis DT dapat ditegakkan melalui anamnesis, seperti riwayat penyakit, riwayat keluarga, observasi klinis dan dikonfirmasi dengan
pemeriksaan uji tempel.
Perlu ditanyakan riwayat onset DT, lokasi awalnya, dan perkembangannya. Informasi penting juga mencakup nama dan alamat
pekerja. Pekerja harus menyatakan bidang pekerjaannya, menjelaskan tugas-tugas yang dilakukan, dan alat pelindung yang digunakan.
Ditanyakan secara spesifik tentang hobi, kebiasaan pribadi, riwayat penyakit kulit yang lampau, penggunaan kosmetik di luar tempat kerja,
pelembab protektif, dan obat-obat topikal. Pengumpulan data dapat dibantu dengan anamnesis. Anamnesis
tersebut mencakup keterangan mengenai dermatitis: “Dematitis merupakan suatu kelainan kulit yang bersifat gatal menunjukkan gambaran
kemerahan, kekeringan, dan kemungkinan vesikel dan eksudasi. Dermatitis muncul pada daerah yang sama untuk beberapa waktu.”
Adanya riwayat DT yang dilaporkan sendiri oleh pekerja salon ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Apakah anda pernah
mengalami dermatitis tangan?”. DA ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Apakah dokter anda pernah mengatakan bahwa anda
2
Universitas Sumatera Utara
menderita dermatitis atopik?”. Terdapatnya dermatitis kontak nikel ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Pernahkah anda
mengalami dermatitis di bawah jam tangan, di bawah kancing celana jins atau dari pemakaian anting?” disertai dengan reaksi uji tempel yang positif
terhadap nikel sulfat.
B. Gambaran Klinis
26,30,31
Gejala bervariasi berdasarkan tipe DT. Gejala akut DT akibat alergi kontak, sebagai contoh, secara khas terdiri dari vesikel berisi cairan
dan berlapis krusta disertai dengan gatal yang cukup mengganggu. Perubahan subakut sering mencakup eritema dan skuama, yang dapat
menyebabkan likenifikasi, fisura, dan penebalan kulit seiring dengan bertambah kronisnya keadaan.
Distribusi dan morfologi lesi harus dipertimbangkan, tetapi tidak ada distribusi klasik untuk tipe dermatitis tertentu. Akan tetapi pada
beberapa kasus, suatu daerah inflamasi dapat berhubungan dengan regio yang terpapar dengan alergen atau iritan.
11
11
2.2 Dermatitis Kontak Nikel