partikel-partikel nikel terpapar ke kulit yaitu bila lebih dari 0,5μgcm
2
minggu melalui pemakaian alat-alat yang mengandung nikel, adanya campuran bahan-bahan lain yang mempermudah pelepasan nikel
ke kulit, keadaan kulit pada saat kontak durasi, temperatur dan pH kulit dan keadaan sawar epidermis sedang mengalami inflamasi, adanya
mikroorganisme, dimana keadaan–keadaan tersebut dapat meningkatkan bioavailabilitas ion-ion nikel.
B. Gambaran klinis
26,34
Lesi sensitif nikel atau disebut dengan dermatitis kontak nikel secara garis besar dapat dibagi menjadi lesi lokal dan lesi sistemik. Lesi
lokal timbul melalui paparan kontak langsung, sedangkan lesi sistemik biasanya timbul akibat paparan melalui inhalasi dan ingesti.
Kulit telapak tangan dapat bereaksi lebih mudah terhadap nikel dibandingkan kulit bagian lain, karena jumlah saluran keringat yang lebih
banyak, yang diketahui dapat memfasilitasi absorpsi nikel.
34
17
Beberapa penderita sensitif nikel melaporkan bahwa lesi akan semakin berat
terutama pada musim kemarau karena penderita semakin banyak berkeringat. Saat berkeringat, kandungan klorida pada keringat akan
meningkat sehingga menguraikan garam-garam nikel dan akan mengakibatkan peningkatan absorbsi garam nikel ke kulit.
34
2.3 Uji Tempel
Terdapat 3 jenis standar uji tempel, yaitu European standart series yang ditetapkan oleh The European environmental and Contact Dermatitis Research
Universitas Sumatera Utara
Group EEC-DRG yang terdiri dari 22 alergen, The North American Standart Series yang ditetapkan oleh The North American Contact Dermatitis Group yang
terdiri dari 20 alergen dan yang ketiga adalah The Japanese Standart Series yang ditetapkan oleh The Japanese Society for Contact Dermatitis yang terdiri dari 25
alergen. Nikel sulfat 5 tersebut diujikan dengan cara dibiarkan berkontak dengan
kulit selama 48-72 jam dan kemudian hasilnya, yaitu berupa reaksi yang terjadi akan diamati, dibaca dan dicatat pada hari ke-2 48 jam dan hari ke-3 72 jam.
38
Dengan melakukan uji tempel yang benar, maka kita dapat mengetahui
apakah orang yang kita uji pernah mengalami kontak dan sudah tersensitisasi dengan alergen yang diuji.
38
Hasil uji tempel yang positif dibaca dan dinilai relevansinya dengan riwayat dermatitis kontak dan gejala klinis.
10
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Teori I
Ir A
G I
Ko nt
A s
P M
a k
A Pa
pa B
a M
i Pa
pa A
K ea
Fungsi barrier alami kulit
t ALERGEN
Permukaan
Sel T Gejala Klinis
dermatitis Sel Langerhans
A
Kel. Getah
K Pembulu
h d h
Kel. Getah
Bening
Limfosit T
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Diagram Kerangka Konsep Der
matit i
DK
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan rancangan cross- sectional potong lintang untuk mengetahui hubungan antara riwayat
dermatitis kontak nikel dengan kejadian dermatitis tangan pada pekerja salon.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 - Mei 2014, bertempat di salon-salon Kec. Medan Baru, kota Medan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi target Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak nikel.
3.3.2 Populasi terjangkau Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak nikel yang bekerja di
salon-salon Kec. Medan Baru sejak September 2013. 3.3.3 Sampel
Bagian dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara