Struktur HIV Siklus Hidup HIV

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. HIVAIDS 2.1.1. Epidemiologi HIVAIDS Secara global, terdapat 34 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2011. Pada daerah Afrika Sub-Sahara, kira-kira 1 dari 20 orang dewasa hidup dengan HIV. Pada tahun 2011 kematian akibat AIDS juga tak kalah tingginya. Sekitar 1,7 juta orang meninggal akibatnya UNAIDS,2011. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan jumlah insidensi infeksi HIV. Sejak tahun 2001-2011, Indonesia mengalami peningkatan lebih dari 25 infeksi HIV pada orang dewasa sekitar 15-49 tahun UNAIDS,2011. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012 pada tahun 2012 jumlah kasus HIV adalah sebesar 98.390 kasus dan AIDS sebesar 42.887 yang mana pada tahun 2011 jumlah kasus HIV sebesar 76.879 kasus dan AIDS sebesar 29.879 kasus.

2.1.2. Struktur HIV

HIV termasuk dalam genus Lentivirus dari famili Retroviridae. Struktur HIV berbentuk sferis yang terdiri atas capsid yang terselimuti dengan envelope yang berupa komponen membran dan membran yang berasal dari sel host. Capsid berbentuk peluru yang terbentuk dari protein p24 dari gen gag, capsid berisi dua duplikat utas RNA yang merupakan genom virus. Di dalam capsid juga terdapat enzim reverse trancriptase, RNase-H, Integrase, dan Protease. Dibawah membran host yang membungkus capsid terdapat matriks yang membentuk struktur virus yang tersusun oleh protein p17 gag outer core. Permukaan luar membran terdapat envelope glikoprotein yang terdiri atas dua komponen yaitu gp41 dan gp120. Komponen gp41 merupakan protein transmembran dan bagian eksternalnya terikat protein gp120 secara nonkovalen hidrofobik. Unit gp41- Universitas Sumatera Utara gp120 terdapat pada permukaan virus dalam bentuk trimer dan berperan dalam binding dan fusi virion pada sel target Widodo Lusida,2007. Genom HIV terdiri atas dua molekul identik single stranded positive RNA yang biasa dikenal dengan diploid. Genom HIV mengkode tiga struktural protein yaitu gag, pol, dan env, serta mengkode juga enam gen regulator. Dua gen regulator yaitu tat dan rev dibutuhkan saat replikasi dan empat lainnya yaitu ref, vif, vpr, dan vpu tidak dibutuhkan saat replikasi dan dikenal dengan accessory genes. Gen-gen ini akan ditranslasi menjadi protein-protein prekursor pembentuk virion baru Widodo Lusida,2007. Gambar 2.1. Struktur HIV Sumber: Penyakit Infeksi di Indonesia, 2007

2.1.3. Siklus Hidup HIV

Masuknya HIV ke dalam sel host didahului dengan proses yang kompleks dari interaksi beberapa protein. Virus membutuhkan kurang lebih dua reseptor pada sel target CD4 sebagai reseptor utama dan koreseptor, reseptor kemokin. Ketika virus mulai menginfeksi sel, gp120 akan berikatan dengan CD4 pada sel host. Ikatan tersebut akan merubah konformasi gp120, terbukanya lokasi ikatan untuk reseptor kemokin sehingga dapat berikatan dengan reseptor kemokin pada sel host. Ikatan tersebut akan berakibat pada gp41. Gp41 akan memperantarai fusi virus dengan membran sel target, sehingga terlepasnya capsid ke dalam sitoplasma sel host Widodo Lusida, 2007 Di dalam sitoplasma, genom virus yang berupa RNA segera ditranskripsi balik menjadi DNA. Pertama kali enzim reverse transcriptase akan membuat Universitas Sumatera Utara DNA utas tunggal komplementer terhadap RNA virus. Berikutnya enzim RNase- H akan mendegradasi RNA virus dan menggantinya dengan mensintesis DNA utas kedua, sehingga terbentuk double stranded DNA. DNA virus akan bermigrasi dari sitoplasma ke nukleus dan kemudian akan mengalami sirkularisasi nonkovalen yang berhubungan dengan Long Terminal Repeat sequences LTR. Enzim Integrase mengintegrasikan DNA virus secara acak ke dalam DNA host. LTR virus berperan sebagai promoter ekspresi gen virus. Transkripsi terjadi karena bantuan faktor transkrisi dari host, antara lain adalah NF-Kb Nuclear Factor kappa B dan NF-AT Nuclear Factor Activated T cell. Protein komponen virus terekspresi dari mRNA berbeda yang berasal dari DNA proviral. Protein prekursor 55kDa akan terpotong menjadi semua protein core virus yang dipotong pada N terminal oleh protease virus menjadi protein sub unit gag p17, p24, p7, dan p9. Protein Pol berupa prekursor dari protein RT, RNase, protease, dan integrase. Protein turunan Protein Pol tersebut segera dikemas dalam inti dari virus baru. Protein prekursor gp160 Env ditranslasi dari transkrip ssRNA. Prekursor gp160 akan mengalami pembelahan oleh enzim seluler dalam apparatus golgi menjadi protein matur gp41 dan gp120 Widodo Lusida, 2007 Virion lengkap tersusun pada sitoplasma sel host dekat tepi membran.Core virus yang tersusun segera mengalami budding pada permukaan membran sel yang terinfeksi, dengan membawa komponen envelope berupa membran sel host beserta protein envelope virus Widodo Lusida, 2007

2.1.4. Transmisi virus