Uji Asumsi Klasik .1 Uji Multikolinearitas Profil Perusahaan .1 Sejarah Perusahaan

3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Multikolinearitas Variabel independen yang satu dengan yang kain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilhat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas varians variable independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variable independen homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang , dan besar

3.10.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Histogram, Pendekatan Grafik, dan Pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2 – tailed di atas nilai signifikan 5 0.05 artinya variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.11.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Untuk hasil yang terarah, peneliti memerlukan bantuan dari program SPSS. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dimana : Y = keputusan pembelian a = konstanta dari keputusan regresi b1 = koefisien regresi dari variabel X1 Brand Awareness b2 = koefisien regresi dari variabel X2 Brand Association b3 = koefisien regresi dari variabel X3 Perceived Quality b4 = koefisian regresi dari variabel X4 Brand Loyalty b5 = koefisian regresi dari variabel X5 Harga X1 = Brand Awareness X2 = Brand Association X3 = Perceived Quality X4 = Brand Loyalty Universitas Sumatera Utara X5 = Harga e = Variabel pengganggu 3.11.3 Pengujian Hipotesis 3.11.3.1 Uji secara Simultan Serempak Uji F Uji F digunakan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H : b 1, b 2, b 3, b 4 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 yauitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek, kesadaran merek, loyalitas merek , harga terhadap keputusan konsumen Y. H : b 1, b 2, b 3, b 4 ≠ 0 artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek, kesadaran merek, loyalitas merek , harga terhadap keputusan konsumen Y. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 18.00 for Windows. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel deng an tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1 Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α =5 H ditolak jika F hitung F tabel , pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

3.11.3.2 Uji secara Parsial Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui penharuh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel lebih besar dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tidak terpengaruh , tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tersebut terpengaruh terhadap variabel terikat. H 0 : b 1 = 0 , artinya variabel bebas yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek, kesadaran merek, loyalitas merek , harga secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. H 0 : b 1 ≠ 0, artinya variabel bebas yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek, kesadaran merek, loyalitas merek , harga secara parsial berpengaruh positif terhad Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α 5 H ditolak jika t hitung t tabel , pada α 5

3.11.3.3 Uji Koefisien Deterministik R

2 Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kontribusi variabel-variabel dependen dalam menerangkan variabel independen. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu ≤ R 2 ≤ 1. Semakin mendekati nol atau sama dengan nol berarti kontribusi Universitas Sumatera Utara variabel dependen terhadap variabel independen lemah dan bahkan dapat diabaikan, sebaliknya semakin mendekati satu berarti kontribusi semakin baik Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Samsung Group adalah salah satu perusahaan elektronik yang terbesar didunia. Didirikan pada 1 Maret 1938 di Daegu,Korea. Samsung yang dalam bahasa Korea berartitiga bintang didirikan oleh Lee Byung-Chul. Samsung merupakan salah satu perusahaan terkaya di Korea Selatan. Pada saat ini, Samsung beroperasi di 6 enam bidang bisnis yaitu telekomunikasi, peralatan rumah tangga, media digital,LCD,semikonduktor, dan kendaraan bermotor termasuk alat berat. Bermula dari perusahaan ekspor kecil, sekarang Samsung telah berkembang menjadi salah satu perusahaan elektronik terkemuka di dunia dan dengan cepat berkembang ke bidang lainnya dengan anak perusahaan yang terdiri dari : 1. Samsung Elektronics Co.Ltd 2. Samsung Motors Co.Ltd Renault Samsung Motors yang bekerja sama dengan Renault 3. Samsung Bank Co.Ltd 4. Samsung Insurance Co.Ltd 5. Samsung Hevy Industries Co.Ltd Perkembangan Samsung merupakan perwujudan dari kreativitas serta ide- ide manajerial yang terus-menurus dikembangkan. Samsung sukses karena Universitas Sumatera Utara resolusinya mengembangkan produk baru yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui leadership perusahaan yang kuat dan inovasi kreatif, merek Samsung tumbuh menjadi merek terkenal di seantero korea.

4.1.2 Visi dan Misi Samsung

Visi dari Samsung Electronics adalah menjadi pemimpin pergerakan konvergensi digital. Samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, mereka akan menemukan solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru. Misi dari Samsung Electronics adalah menjadi “digital- εCompany” yang terbaik. Digital : menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin industri. Menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling efisien. Company perusahaan: mempertahankan fokus yang mantap untuk memperkuat organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab.

4.1.3 Smartphone Samsung

Samsung mengeluarkan berbagai jenis smartphone yang unggul. Jenis smartphone yang dikeluarkan Samsung juga beraneka ragam. Dari mulai smartphone yang tidak berbasi Android sampai yang memiliki fitur Android dengan kualitas yang berbeda-beda. Masa kejayaan Samsung di dunia smartphone Universitas Sumatera Utara diawali pada bulan 27 April 2009 ketika Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni Samsung i7500. Keberhasilan Samsung dalam platform Android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Samsung Galaxy S ini diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010. Tingkat penjualan yang diraih handphone inipuncukuptinggi. Pada Januari 2011, Samsung berhasil menjual handphone ini sebanyak 10 juta unit. Tak disangka, keberhasilan tersebut juga merembet pada suksesor dari Galaxy S. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan Samsung Galaxy S III. Tak hanya itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun memperoleh sambutan tinggi di pasaran. Di antaranya adalah Samsung Galaxy Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note. Pada April 2010, Samsung meluncurkan handphone pintar berbasis OS Bada pertamanya, yakni Samsung Wave S8500. Handphone ini menggunakan prosesor single core 1GHz dengan GPU PowerVR SGX 540. Pada bagian layar, handphone ini dilengkapi dengan layar Super AMOLED berukuran 3.3 inci serta kemampuan untuk merekam video HD 720. Akan tetapi, seiring dengan tingkat penjualan yang kurang baik, Samsung akhirnya mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan pengembangan OS Bada. Merekapun beralih untuk mengembangkan handphone dengan OS Tizen yang menurut rencana akan diluncurkan pada tahun 2013.Selain itu, Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS Windows Phone 7. Dan, handphone Windows Phone pertama yang diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7. Namun Universitas Sumatera Utara tingkat penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat penjualan Samsung Galaxy. Tahun 2014 ini pun Samsung kembali mengeluarkan jenis smartphone terbaru yang memiiki kualitas lebih baik dari smartphone yang lain.

4.1.4 Logo Samsung

Gambar 4.1 Logo Samsung 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data. Sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

1. Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 96 orang. Karekteristik-Karakteristik tersebut meliputi Universitas Sumatera Utara umur, Jenis kelamin, jenis smartphone yang digunakan, dan lama menggunakan. Pada penelitian ini akan digunakan data tabulasi silang crosstab, yang hasilnya dapat dilihat di bawah iini :

a. Crosstab Umur dan Jenis Kelamin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekuitas Merek dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung di Kota Medan

13 129 145

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

13 138 97

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Pengaruh Ekuitas Merek Tupperware Terhadap Keputusan Konsumen Membayar Harga Premium ( Studi Kasus Pada Orangtua Murid Sd St. Yoseph Jl. Pemuda Medan)

2 88 87

Pengaruh Ekuitas Merek Minuman Berkarbonasi Merek Fanta Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan

0 37 125

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

7 29 34

Pengaruh Elemen Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung.

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekuitas Merek (Brand Equity) - Pengaruh Ekuitas Merek dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung di Kota Medan

0 0 30

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Di Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 129