penggunaan sebelumnya baik yang dialami oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh Perceived Quality yang tinggi.
5 Comitted buyer pembeli yang komit Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki
suatu kebanggaan sebagai pengguna merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai suatu
ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. Tiap tingkatan Brand Loyalty mewakili tantangan pemasaran yang berbeda
dan juga mewakili tipe aset yang berbeda dalam pengelolaan dan eksploitasinya. Bagi merek yang belum memiliki brand equity yang kuat, porsi terbesar dari
konsumennya berada pada tingkatan switcher. Selanjutnya porsi terbesar kedua ditempati oleh konsumen yang berada pada taraf habitual buyer, dan seterusnya
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Widayanti 2009 dengan judul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Air Minum Berkarbonasi Merek Fanta, Coca-cola dan Sprite
Terhadap Keputusan Pembelian Survei Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta” menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Adapun
variabel penelitian ini adalah ekuitas merek sebagai variabel bebas X terdiri dari brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty, dan
Universitas Sumatera Utara
keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada minuman berkarbonasi merek Fanta keputusan pembelian
konsumen dipengaruhi oleh brand awareness dan brand association. Pada minuman berkarbonasi merek Coca-cola keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh brand awareness dan perceived quality, sedangkan pada minuman berkarbonasi merek Sprite keputusan pembelian konsumen dipengaruhi
oleh brand awareness, brand association dan brand loyalty. Namun, berdasarkan hasil pengujian secara simultan dapat diketahui bahwa ekuitas merek merupakan
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman berkarbonasi merek Fanta, Coca-cola, dan Sprite.
Dwi Wahyuni Megawati 2010 yang berjudul “Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO Donuts
Coffee Cabang Sun Plaza Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity yang terdiri dari kesadaran merek brand awareness,
asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merek brand loyalty terhadap keputusan pembelian donat kemasan
paket pada J.CO Donuts Coffee Cabang Sun Plaza Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa elemen brand equity yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek, berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian donat kemasan paket pada J.CO. Analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R² sebesar 30.8 yang
berarti variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan variabel bebas yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek dan sisanya 69.2 dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Manurung 2007 dengan judul “Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro
Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara USU Medan”. Dari penelitian ini diperoleh hasil
bahwa variabel bebas ekuitas merek brand equity, yaitu brand awareness X1 dan brand association X2 dan brand loalty X4 tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat keputusan pembelian mahasiswa F-KG USU Medan, sedangkan perceived quality X3 secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian mahasiswa F-KG USU Medan. Sementara untuk variabel yang lebih dominan mempengaruhi keputusan
pembelian mahasiswa F-KG USU Medan adalah variabel perceived quality X3.
2.3 Kerangka Konseptual