Tradisi suran di desa Traji merupakan upacara adat tradisi yang menjadi salah satu wujud kebudayaan lokal masyarakat Traji. Tradisi ini memadukan unsur-unsur
kebudayaan, sistem religi, dan sistem mata pencaharian sebagai unsur utama, kemudian didukung oleh sistem pengetahuan dan kesenian yang disesuaikan dengan
kondisi alam wilayah tersebut.
C. Sumber Data dan Penentuan Informan
Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data lisan dan sumber data tertulis. Data lisan diperoleh dari pelaku suran baik yang terlibat langsung sebagai
panitia suran maupun warga masyarakat yang mengikuti tradisi tersebut, dan juga dari para tokoh masyarakat yang mengetahui tradisi suran secara lebih rinci. Adapun
data tertulis diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pemerintah di wilayah penelitian seperti notulen rapat panitia suran dan dokumentasi yang berupa
gambar dan video pelaksanaan suran tahun-tahun sebelumnya, juga beberapa arsip pemerintahan desa Traji. Sumber data tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan
objek dalam penelitian ini yang berupa satuan lingual yang terkandung dalam tradisi suran oleh masyarakat Traji. Wujud satuan lingual yang menjadi objek penelitian ini
adalah leksikon, frase, kalimat dan wacana. Informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para pelaku tradisi
suran yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai tradisi yang mereka lakukan, dan sesepuh desa Traji yang memahami latar belakang serta sejarah kebudayaan yang
mereka miliki. Spradley 2007:68 mengidentifikasikan lima persyaratan minimal
untuk memilih informan dengan baik, yaitu bahwa informan yang baik adalah informan yang terenkulturasi penuh dengan kebudayaannya; terlibat secara langsung
dalam peristiwa kebudayaan yang diteliti; mengetahui secara detail mengenai suasana kebudayaan yang tidak dikenal etnografer; mempunyai cukup waktu untuk
berpartisipasi dalam penelitian; dan informan yang selalu menggunakan bahasa mereka untuk menggambarkan berbagai kejadian dan tindakan dengan cara yang
hampir tanpa analisis mengenai arti atau signifikansi dari kejadian dan tindakan itu.
D. Metode Penyediaan Data
Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap Sudaryanto, 1993:132. Metode simak diwujudkan dengan
penyadapan penggunaan bahasa oleh informan, kemudian cara yang digunakan untuk melaksanakan metode simak ini adalah teknik sadap. Teknik ini dipilih sebagai teknik
dasar karena merupakan cara yang mendasar yang akan dilaksanakan terlebih dahulu bagi ketersediaan data. Selanjutnya, teknik sadap ini dikembangkan dengan teknik
lanjutan yang berupa teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Adapun metode cakap dilakukan dengan menggunakan
teknik pancing sebagai teknik dasarnya. Kemudian dari teknik pancing ini ditempuh teknik lanjutan yang berupa teknik cakap semuka.
Kajian ini merupakan kajian interdisipliner yang melibatkan dua disiplin ilmu, yaitu Antropologi dan Linguistik. Maka dari itu, selain metode linguistis seperti yang
telah dijabarkan sebelumnya, kajian ini juga menggunakan metode etnografi dalam
penyediaan datanya. Metode etnografi merupakan metode yang biasanya digunakan dalam penelitian Antropologi. Adapun metode etnografi yang digunakan dalam
penelitian ini merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Spradley 2007, yaitu melakukan percakapan persahabatan, dan wawancara etnografis. Pada dasarnya, baik
metode linguistis maupun metode etnografi, dilakukan bersama-sama dalam upaya mendapatkan data penelitian.
E. Metode Analisis Data