Metode Analisis Data Sistematika Penyajian

penyediaan datanya. Metode etnografi merupakan metode yang biasanya digunakan dalam penelitian Antropologi. Adapun metode etnografi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Spradley 2007, yaitu melakukan percakapan persahabatan, dan wawancara etnografis. Pada dasarnya, baik metode linguistis maupun metode etnografi, dilakukan bersama-sama dalam upaya mendapatkan data penelitian.

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupa deskripsi mengenai aspek-aspek linguistik sebagai pengungkap kebudayaan. Peneliti membuat interpretasi terhadap data yang telah terkumpul untuk mendeskripsikan budaya masyarakat wilayah penelitian. Dalam menginterpretasikan data, peneliti menggunakan metode padan referensial Sudaryanto, 1993:13. Metode ini digunakan untuk menginterpretasi dan mencari makna yang tepat untuk setiap data yang ada. Data yang berupa satuan lingual dianalisis maknanya sesuai dengan kenyataan yang ditunjuk oleh satuan lingual yang ada. Metode padan referensial didukung dengan metode analisis bahasa Jawa yang disebut jarwa dhosok untuk beberapa satuan lingual yang sesuai. Secara harafiah jarwa berarti makna atau terjemahan, sedangkan dhosok berarti merapat. Jarwa dhosok merupakan metode analisis masyarakat Jawa dalam menerjemahkan suatu piwulang atau ajaran Hadisutrisno, 2009:86. Metode analisis data lain yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada metode etnografi oleh Spradley 2007 yaitu dengan melakukan analisis wawancara. Hasil wawancara yang dilaksanakan secara mendalam menggunakan metode percakapan persahabatan dan wawancara etnografis dengan informan dianalisis untuk kemudian diklasifikasikan sesuai dengan ranahnya. Metode padan referensial dan metode etnografi digunakan secara berdampingan dengan tujuan agar pengungkapan kebudayaan melalui bahasa dapat dilakukan secara maksimal.

F. Sistematika Penyajian

Pada tahap penyajian hasil analisis, sistematika yang digunakan adalah menggunakan model penyajian informal yang merujuk pada metode penyajian hasil hasil analisis oleh Sudaryanto 1993. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata atau kalimat biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang dan lambang- lambang tertentu yang biasanya bersifat matematis Sudaryanto,1993:145. Meskipun penyajian dilakukan dengan kata-kata biasa, penyajian ini tetap memiliki terminologi yang bersifat teknis. Penyajian informal digunakan dalam penelitian ini karena metode tersebut memungkinkan penjelasan mengenai suatu kaidah secara detil, rinci, dan terurai sehingga dapat memberikan nilai keterbacaan yang tinggi dari hasil penelitian yang dilakukan. Metode penyajian informal sesuai digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Selain metode informal di atas, penyajian data juga menggunakan metode etnografi yang merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Spradley 2007:293 yaitu dengan cara menulis suatu etnografi. Penulisan etnografi bertujuan agar latar belakang kebudayaan masyarakat Traji yang mempengaruhi tradisi suran dapat disajikan dengan lebih mendetail. Hal ini dilakukan agar pengungkapan budaya masyarakat Traji melalui satuan lingual yang terdapat dalam suran selaras dengan konteksnya.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN