Rumusan Masalah Ruang Lingkup Metode dan Langkah Kerja Penelitian

yang sarat akan makna kebudayaan, misalnya mengenai sesaji yang digunakan untuk merepresentasikan suatu konsep kebudayaan yang mereka miliki. Sesaji dalam tradisi suran tidak lepas dari hasil kebudayaan masyarakat Traji, sehingga untuk mengetahui kebudayaan yang mereka miliki dapat dilakukan salah satunya dengan mengurai makna dari nama-nama sesaji yang menjadi simbol budaya tersebut. Dari gambaran di atas dapat kita ketahui bahwa suran adalah fenomena budaya yang dapat dikaji secara ilmiah salah satunya menggunakan pendekatan Antropolinguistik, yaitu kajian yang memadukan disiplin ilmu Linguistik dan Antropologi sebagai sarana untuk memahami suatu kebudayaan melalui bahasa. Kajian ini merupakan kajian interdisipliner karena melibatkan dua disiplin ilmu yang berbeda, yaitu Antropologi dan Linguistik. Hal ini dilakukan agar pengungkapan simbol-simbol kebudayaan dapat dikaji lebih jelas daripada jika dijelaskan dengan ancangan satu disiplin saja. Objek sasaran kajian ini berupa aspek-aspek Linguistik, yaitu satuan lingual yang terkandung dalam suran yang dilaksanakan oleh masyarakat Traji. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan makna dari satuan lingual yang muncul dalam tradisi suran dengan konteks kebudayaan masyarakat Traji.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Satuan lingual apa saja yang muncul dalam tradisi suran yang dilaksanakan oleh masyarakat Traji? 2. Apa makna yang terkandung dalam satuan lingual yang terdapat dalam tradisi suran pada masyarakat Traji? 3. Bagaimana latar belakang kebudayaan masyarakat Traji berpengaruh terhadap tradisi suran yang mereka laksanakan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagai suatu kajian ilmiah, penulisan tesis ini memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai dan juga manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat penelitian:

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan kebudayaan masyarakat Traji melalui aspek-aspek linguistik yang berkaitan dengan tradisi suran, yang baik secara sadar ataupun tidak merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat Traji dalam kegiatan sehari-hari mereka. Untuk lebih spesifiknya, tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Menemukan satuan lingual yang digunakan oleh masyarakat Traji dalam tradisi suran. 2. Mendeskripsikan makna satuan lingual yang menjadi pengungkap kebudayaan masyarakat Traji. 3. Mendeskripsikan latar belakang kebudayaan masyarakat Traji yang berpengaruh terhadap tradisi suran.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan mendeskripsikan kebudayaan masyarakat Traji yang tercermin dalam tradisi suran melalui satuan lingual yang digunakan. Deskripsi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kajian ini diharapkan dapat memberi inspirasi serta mengembangkan ilmu yang bersifat interdisipliner, terutama antara linguistik dan antropologi. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis atau peminat yang tertarik untuk mengkaji kebudayaan yang terkandung dalam tradisi suran pada masyarakat Traji secara khusus ataupun tradisi suran secara umum. 3. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga dapat dipandang sebagai pendokumentasian bahasa daerah yaitu bahasa Jawa yang diharapkan dapat mendukung pelestarian dan kelangsungan hidup kebudayaan setempat. 2. Manfaat Praktis 1. Sebagai referensi bagi masyarakat luas yang perlu memahami masyarakat Traji terutama mengenai tradisi suran. 2. Bagi pembuat kebijakan dalam melestarikan kebudayaan terutama tradisi suran, penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang layak dipertimbangkan.

D. Ruang Lingkup

Penelitian ini berjudul “Tradisi Suran Masyarakat Traji” yang berfokus pada kajian bahasa untuk mendeskripsikan kebudayaan masyarakat Traji. Upaya menemukan kebudayaan masyarakat Traji dilakukan dengan cara mengkaji bahasa yang terdapat dalam tradisi suran. Aspek bahasa yang menjadi kajian penelitian ini berupa satuan lingual yang berhubungan dengan tradisi suran. Penelitian ini merupakan kajian Antropolinguistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan masyarakat Traji melalui tradisi suran yang mereka lakukan dengan cara meneliti satuan lingual yang ditemukan dalam tradisi tersebut.

E. Metode dan Langkah Kerja Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian lapangan, peneliti secara langsung turun ke lapangan dalam upaya memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian lapangan dilakukan di desa Traji yang secara administrarif terdapat di kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Lebih rincinya, penelitian ini fokus pada acara tradisi suran yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Traji. Peneliti melakukan penelitian lapangan di desa Traji baik pada saat acara tradisi suran digelar maupun sebelum dan sesudah acara tersebut dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan ancangan Antropolinguistik untuk mendeskripsikan kebudayaan masyarakat ditinjau dari bahasa dalam konteks kebudayaan. Metode penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap sebagaimana yang diajukan oleh Sudaryanto 1993:131 sekaligus menggunakan metode etnografi yang dikemukakan oleh Spradley 2007. Data penelitian yang telah diperoleh diolah menggunakan teknik padan referensial dan metode etnografi oleh Spradley 2007 Penyajian hasil penelitian ini menggunakan metode penyajian informal Sudaryanto, 1993:145 dan metode etnografi yang merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Spradley 2007 yaitu dengan cara menulis suatu etnografi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa satuan lingual yang terkandung dalam tradisi suran masyarakat Traji yang hampir seluruh satuan lingual tersebut dalam bahasa Jawa. Oleh karena itu, langkah kerja yang pertama adalah melakukan identifikasi bahasa melalui proses penerjemahan. Setelah semua data teridentifikasi, langkah kerja selanjutnya adalah membuat analisis makna dari data yang ada. Tahap awal analisis adalah membuat klasifikasi data sesuai dengan ranahnya masing-masing, selanjutnya memadankan data yang berupa satuan lingual dengan referennya yang berupa hal-hal lain di luar bahasa. Tahap selanjutnya adalah menganalisis makna satuan lingual yang telah diketahui referensinya dikaitkan dengan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi munculnya satuan lingual tersebut. Setelah selesai proses analisis data, langkah kerja selanjutnya yang merupakan langkah kerja terakhir adalah membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dilakukan.

F. Landasan Teori