Kelebihan dan Kekurangan Televisi

II.1.6.4 Sifat-Sifat Televisi

Media massa televisi memiliki sifat-sifat dalam Kuswandi, 1996:18 yaitu sebagai berikut: a. Publisitas Yaitu kegiatan menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa mengenai seseorang atau suatu lembaga yang dilakukan secara sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan informasi. b. Perioditas Yaitu keteraturan berlangsungnya suatu kegiatan secara tetap menurut kurun waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali, triwulan sekali, sekali setahun dan sebagainya. c. Universalitas Yaitu media massa tersebut harus memuat berita-berita mengenai berbagai hal dan peristiwa dari berbagai tempat di seluruh dunia. d. Aktualitas Yaitu penyiaran peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan langsung dari tempat kejadian oleh radio siaran atau televisi. e. Kontinuitas Yaitu hubungan wajar, logis, dan luwes antara syot yang satu dengan yang lainnya, antara adegan yang satu dengan adegan berikutnya dan antara sikuen yang satu dengan sikuen selanjutnya dari sebuah produksi siaran televisi atau produksi film.

II.1.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Televisi

Dewasa ini televisi telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Televisi memiliki daya tarik yang kuat seperti unsur kata-kata, musik, efek suara dan gambar bergerak yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam kepada pemirsa. Gambar bergerak yang tampak pada layar televisi adalah sebuah objek yang terkena sasaran lensa kamera yang diubah menjadi getaran yang ditangkap oleh antena pesawat televisi. Kenapa televisi begitu bayak menyita perhatian tanpa mengenal usia, pekerjaan dan pendidikan. Hal ini karena televisi memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan dalam Morissan, 2010:240-246 yaitu sebagai berikut: Kelebihan Televisi a. Daya Jangkau Luas Daya jangkau siaran televisi yang luas ini memungkinkan pemasar memperkenalkan dan mempromosikan produk barunya secara serentak dalam wilayah yang luas bahkan keseluruh wilayah suatu negara. Karena kemampuannya menjangkau audiens dalam jumlah besar, maka televisi Universitas Sumatera Utara menjadi media ideal untuk mengiklankan produk konsumsi misal mass- consumption products, yaitu barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari misalnya makanan, minuman, obat-obatan, perlengkapan mandi dan sebagainya. Perusahaan dengan distribusi produk yang luas memilih televisi sebagai media untuk menjangkau pasar yang luas. b. Selektivitas dan Fleksibel Televisi dapat menjangkau audiensi sebagai hasil dari isi program, waktu siaran, dan cakupan geografis siaran televisi. Misalnya, program TV pada Sabtu pagi ditujukan untuk anak-anak; Sabtu atau Minggu sore ditujukan untuk pria yang gemar olahraga; program TV pada hari biasa lebih ditujukan pada ibu rumah tangga. Selain audiensi yang luas, televisi juga menawarkan fleksibilitasnya dalam hal audiensi yang dituju. Siaran iklan di televisi memiliki fkelsibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingaan yang khusus. Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah setempat. c. Fokus perhatian Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian audiensi pada saat iklan itu ditayangkan. Perhatian audiensi akan tertuju hanya kepada siaran iklan dimaksud ketika iklan itu muncul dilayar televisi, tidak kepada hal- hal lain. d. Kretivitas dan Efek Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat menunjukkan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan yang disiarkan televisi dapat menggunakan kekuatan personalitas manusia untuk mempromosikan produknya. Cara seseorang berbicara dan bahasa tubuh yang ditunjukkannya dapat membujuk audiensi untuk membeli produk yang diiklankan itu. e. Prestise Perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi biasanya akan menjadi sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi barang tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status khusus dari masyarakat. Dengan kata lain, produk tersebut dapat mendapatkan prestise tersendiri. f. Waktu Tertentu Satu produk dapat diiklankan di televisi pada waktu–waktu tertentu ketika pembeli potensialnya berada di depan televisi.Dengan demikian, pemasang iklan akan menghindari waktu-waktu tertentu pada saat target konsumen mereka tidak menonton televisi. Salah satu alasan mengapa perusahaan deterjen atau peralatan pembersih rumah tangga lebih sering beriklan pada siang hari adalah karena audiensi yaitu, para ibu rumah tangga. Kekurangan Televisi a. Biaya Mahal Walaupun televisi diakui sebagai media yang efesien dalam menjangkau audiensi dalam jumlah besar namun televisi merupakan media paling mahal untuk beriklan. Biaya iklan televisi yang mahal ini tidak saja disebabkan tarif penayangan iklan yang mahal, biaya yang dikenakan Universitas Sumatera Utara kepada pemasang iklan televisi dihitung berdasarkan detik, tetapi juga biaya produksi iklan berkualitas yang juga mahal. b. Informasi Terbatas Dengan durasi iklan yang rata-rata hanya 30 detik dalam sekali tayang, maka pemasang iklan tidak memiliki cukup waktu untuk secara leluasa memberikan informasi yang lengkap. Siaran iklan tidak menyediakan cukup waktu untuk menyampaikan seluruh informasi tentang produk yang dipromosikan. c. Selektivitas Terbatas Walaupun televisi menyediakan selektivitas audiensi melalui program- program yang ditayangkannya dan juga melalui waktu siarannya namun iklan televisi bukanlah pilihan yang paling tepat bagi pemasang iklan yang ingin membidik konsumen yang sangat khusus atau spesifik yang jumlahnya relatif sedikit. d. Penghindaran Kelemahan lain siaran iklan televisi adalah kecenderungan audiensi untuk menghindari pada saat iklan ditayangkan. Penelitian menunjukkan bahwa audiensi televisi menggunakan kesempatan penayangan iklan untuk melakukan pekerjaan lain misalnya pergi ke kamar mandi, mengobrol, mengambil sesuatu atau melakukan hal-hal lainnya. Alasan audiensi memindahkan saluran televisi tidak selalu karena program sebelumnya tidak menarik namun karena rasa ingin tahu untuk melihat program lain yang ditayangkan stasiun televisi lain pada saat bersamaan. e. Tempat Terbatas Tidak seperti media cetak, stasiun televisi tidak dapat seenaknya memperpanjang waktu siaran iklan dalam suatu program. Stasiun televisi tidak dapat memperpanjang waktu siaran iklan tanpa mengorbankan waktu penayangan program. Jika waktu penayangan program banyak diambil untuk iklan, maka hal itu justru akan menggangu atau bahkan merusak program itu sendiri, sebagai akibatnya audiensi akan meninggalkan acara itu.

II.1.7 Teori S-O-R Teori Stimulus – Responden ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

INDOMIE MI GORENGkelompok

0 34 2

PERSEPSI MASKULIN PADAMINUMAN BERENERGI PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 13

PENDAHULUAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 5 35

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PENGETAHUAN KONSUMEN TENTANG TAYANGAN IKLAN MIZONE VERSI TEBAK-TEBAKAN.

0 1 1

PENGARUH PREFERENSI DAN HARGA TERHADAP SIKAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDOMIE RASA CABE IJO DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 66

Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo

1 3 14

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

0 1 87

KUESIONER PERSEPSI PELAJAR TERHADAP FENOMENA INDOMIE GORENG CABE IJO (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi)

0 0 12