b. Media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat,
maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat
akan menjadi masyarakat informatif.
c. Terakhir media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change,
media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Dengan
demikian media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan
masyarakatnya.
II.1.4.4 Efek Media Massa
Steven M. Chaffe dalam Ardianto 2004:48-51, mengatakan ada 5 lima jenis efek media massa yaitu:
a. Efek ekonomis
Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa
media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika,
memberi pekerjaan pada wartawan, ahli rancang grafis, pengedar, pengecer pencari iklan dan lain sebagainya.
b. Efek sosial
Efek sosial berkaiatan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat kehaadiran televisi meningkatkan status sosial pemiliknya. Di
pedesaan televisi telah membentuk jaringan-jaringan interaksi sosial yang baru.
c. Efek pada penjadwalan kegiatan
Ini dapat terjadi pada televisi, surat kabar, radio transistor, video recorder, CB, radio paging, device terminal computer yang dihubungkan dengan
pusat informasi dan media komunikasi massa kontemporer lainnya dapat mengorganisasikan kegiatan khalayak. Surat kabar sore akan
menyebabkan pelanggan menyisikan waktu membaca koran pada sore hari; video recorder mengurangi frekuensi orang menonton bioskop dan
sebagainya.
d. Efek pada penyaluran penghilangan perasaan tertentu
Umumnya orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Ada juga orang menggunakan media untuk menghilangkan
perasaan tidak enak, misalnya kesepian, marah, kecewa dan sebagainya. Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang
disampaikannya. Gadis yang kesepian membaca cerpen di surat kabar untuk menghibur hatinya, orang yang marah masuk ke gedung bioskop
hanya karena untuk mengembalikan perasaannya.
Universitas Sumatera Utara
e. Efek pada perasaan orang terhadap media
Orang memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Di Indonesia, penelitian penulis pada tokoh-tokoh politik membuktikan buku
sebagai media terpercaya, disusul radio dan surat kabar, dan yang paling tidak dapat dipercaya adalah televisi. Timbulnya perasaan senang atau
percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media tersebut. Dapat jadi faktor isi pada
mula-mula berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan, apapun yang disiarkan.
II.1.4.5 Arti Penting Media Massa