Sejarah Televisi Televisi 2.1.6.1 Pengertian Televisi

kesibukan sendiri-sendiri dan televisilah sebagai sarana untuk berkumpul bersama keluarga Nurudin, 2011:69.

II.1.6.2 Sejarah Televisi

Perkembangan pertelevisian di dunia sejalan dengan kemjuan teknologi elektronika, yang bergerak pesat sejak ditemukannya transistor oleh William Sockey dan kawan-kawan pada tahun 1946. Transistor berfungsi sebagai penghantar listrik bebas hambatan yang sanggup menggantikan fungsi tabung vacum tube yang diciptakan oleh Lee de Forest 1912. Pada tahun 1913 Vladimir Katajev Zworykin berhasil menciptakan televisi elektris. Tahun 1930 Philo T. Farnsworth menciptakan sistem televisi. Penemuan ini terus berkembang sampai akhirnya Paul Nipkow melahirkan televisi mekanik, hal ini dibuktikan ketika di New York World’s Fair tahun 1939 memamerkan pesawat televisi berukuran 8 x 10 inci. Dari sinilah akhirnya berkembang pesawat televisi yang kita kenal sekarang Baksin, 2006:7. Media televisi mengalami perubahan teknologi secara bertahap. Televisi generasi pertama adalah televisi hitam-putih. Di sini sinar pantul setelah melewati sistem lensa akan terbentuk gambar proyeksi hitam-putih. Gambar proyeksi ini langsung diubah menjadi sinyal gambar proyeksi hitam-putih. Maka jadilah siaran televisi hitam-putih yang di Indonesia kita kenal tahun 60-an Baksin, 2006:8. Dalam perkembangan selanjutnya, sinar pantul setelah dilewatkan sistem lensa, disalurkan juga sebuah prisma dichroic sehingga terbentuklah tiga warna besar yaitu merah red, hijau green, biru blue yang membentuk gambar proyeksi berwarna colour. Tiga gambar proyeksi yang mengandung warna dasar RGB ini lah selanjutnya masing-masing diubah menjadi sinyal gambar proyeksi merah, hijau, dan biru, yang juga akan menghasilkan gambar proyeksi berwarna di layar televisi. Televisi generasi kedua adalah televisi warna. Sedangkan televisi generasi ketiga adalah High Defenition TV HDTV. Televisi generasi ketiga inilah yang menjamin kesempurnaan tontonan. HDTV Hi-Vision dapat dikatakan sebagai televisi masa depan, mempunyai ukuran yang lebih besar daripada televisi generasi kedua Baksin, 2006:9. Universitas Sumatera Utara

II.1.6.3 Perkembangan Televisi di Indonesia

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

INDOMIE MI GORENGkelompok

0 34 2

PERSEPSI MASKULIN PADAMINUMAN BERENERGI PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 13

PENDAHULUAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 5 35

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PENGETAHUAN KONSUMEN TENTANG TAYANGAN IKLAN MIZONE VERSI TEBAK-TEBAKAN.

0 1 1

PENGARUH PREFERENSI DAN HARGA TERHADAP SIKAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDOMIE RASA CABE IJO DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 66

Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo

1 3 14

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

0 1 87

KUESIONER PERSEPSI PELAJAR TERHADAP FENOMENA INDOMIE GORENG CABE IJO (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi)

0 0 12