II.1.6.3 Perkembangan Televisi di Indonesia
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah
koordinasi urusan proyek Asean Games IV. Tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20SKM1961 tentang pembentukan
Panitia Persiapan Televisi P2T. Tahun 1963 TVRI mulai merintis pembangunan stasiun daerah , yang
dimulai dengan Stasiun Yogyakarta. Stasiun baru ini mulai siaran pada akhir tahun 1964. Setelah itu, TVRI berturut-turut mendirikan Stasiun Medan,
Surabaya, Makassar, Manado dan Denpasar. Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan
tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV dan Film Departemen
Penerangan RI. Sebagai alat komunikasi pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan policy pemerintah kepada masyarakat.
Pada November 1988 RCTI, televisi swasta pertama di Indonesia, mulai dengan suatu masa percobaan TV-bayar pay televition di Jakarta. Perkembangan
RCTI dan semakin besarnya peluang bisnis di televisi mendorong pendirian stasiun swasta lain. Surya Citra Televisi SCTV yang merupakan televisi swasta
kedua mengudara dari Surabaya. Dua tahun setelah SCTV, berdiri Televisi Pendidikan Indonesia TPI yang mulai beroperasi pada Desember 1990 Mufid,
2005:47-53. Dengan kehadiran TVRI, RCTI, SCTV dan TPI maka dunia pertelevisian
di Indonesia telah mengalami banyak perubahan, baik dalam hal mutu siarannya maupun waktu tayangnya. Kemudian pada tahun berikutnya bermunculan stasiun
televisi swasta lainnya. Sehingga sampai saaat ini, terdapat 11 stasiun televisi swasta yang mengudara secara Nasional di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
II.1.6.4 Sifat-Sifat Televisi
Media massa televisi memiliki sifat-sifat dalam Kuswandi, 1996:18 yaitu sebagai berikut:
a. Publisitas
Yaitu kegiatan menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa mengenai seseorang atau suatu lembaga yang dilakukan secara
sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan informasi.
b. Perioditas
Yaitu keteraturan berlangsungnya suatu kegiatan secara tetap menurut kurun waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali,
sebulan sekali, triwulan sekali, sekali setahun dan sebagainya.
c. Universalitas
Yaitu media massa tersebut harus memuat berita-berita mengenai berbagai hal dan peristiwa dari berbagai tempat di seluruh dunia.
d. Aktualitas
Yaitu penyiaran peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan langsung dari tempat kejadian oleh radio siaran atau televisi.
e. Kontinuitas
Yaitu hubungan wajar, logis, dan luwes antara syot yang satu dengan yang lainnya, antara adegan yang satu dengan adegan berikutnya dan antara
sikuen yang satu dengan sikuen selanjutnya dari sebuah produksi siaran televisi atau produksi film.
II.1.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Televisi