Kerangka Konsep Variabel Penelitian

b. Persepsi terhadap manusia persepsi sosial Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Persepsi kita terhadap seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut terhadap kita dan sebaliknya. Menurut R. D. Laing “manusia selalu memikirkan orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, dan apa yang orang lain pikirkan mengetahui apa yang ia pikirkan mengenai orang lain itu,dan seterusnya”. Persepsi kita terkadang tidak cermat, salah satu penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita mempersepsi sesuatu atau seseorang berdasarkan pengharapan kita. Beberapa bentuk kekeliruan dan kegagalan persepsi menurut Mulyana 2005:211-212 yaitu sebagai berikut: a. Kesalahan atribusi Kesalahan atribusi sering terjadi ketika kita salah menfsir makna pesan atau maksud perilaku si pembicara. Kesalahan lainnya adalah pesan yang dipersepsi tidak utuh atau tidak lengkap, sehingga kita berusaha menafsirkan pesan tersebut dengan menafsirkan sendiri kekurangan- keekurangannya atau mengisi kesenjangan dan mempersepsi rangsangan atau pola yang tidak lengkap itu sebagai pelengkap. b. Efek halo Efek helo merujuk pada fakta bahwa begitu kita membentuk suatu kesan yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat-sifatnya yang spesifik. c. Stereotip Yaitu menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. d. Prasangka Prasangka merupakan konsekuensi dari stereotip dan lebih teramati dari stereotip. Menurut Ian Robertson, pikiran berprasangka selalu menggunakan citra mental yang kaku yang meringkas apapun yang dipecayai sebagai khas suatu kelompok. Citra demikian disebut stereotip. e. Gegar budaya Ditimbulkan oleh kecemasan karena hilangnya tanda-tanda yang sudah dikenal dan simbol-simbol hubungan sosial. Menurut Lundstedt, gegar budaya adalah suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri yang merupakan suatu reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru.

II.2 Kerangka Konsep

Konsep adalah satu kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu misalnya benda, ide, atau gejala tertentu. Konsep dapat menunjukkan hal-hal yang nyata dan konkret Soehartono 2008:28. Kerangka konsep adalah sebagai hasil Universitas Sumatera Utara pemikiran yang rasional, merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995:40. Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam penelitian, tetapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel Bungin,2001:92. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas X atau Independent Variable Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tayangan iklan Indomie goreng cabe ijo di televisi. b. Variabel Terikat Y atau Dependent Variable Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi pelajar yaitu siswa- siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan. c. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia dan jenis kelamin. Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : Gambar 3 Kerangka Konsep Tayangan Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo Persepsi Pelajar SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Karakteristik Responden Universitas Sumatera Utara

II.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut: Tabel 1 Variabel Penelitian Variabel Teoritis Variabel Operasional Tayangan Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo X 1. Frekuensi menonton 2. Gambar, Bentuk dan Tampilan iklan 3. Tujuan iklan 4. Penggunaan bahasa 5. Frekuensi penayangan iklan 6. Slogan 7. Musik jingle iklan Persepsi Pelajar SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Y 1. Sensasi - pengetahuan tentang iklan - pemahaman pesan - rangsangan yang timbul 2. Atensi - perhatian - ketertarikan - kemampuan mengingat iklan 3. Interpretasi - Menginterpretasikan pesan Karekteristik Responden 1. Usia 2. Jenis Kelamin Universitas Sumatera Utara

II.4 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

INDOMIE MI GORENGkelompok

0 34 2

PERSEPSI MASKULIN PADAMINUMAN BERENERGI PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 13

PENDAHULUAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 5 35

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PENGETAHUAN KONSUMEN TENTANG TAYANGAN IKLAN MIZONE VERSI TEBAK-TEBAKAN.

0 1 1

PENGARUH PREFERENSI DAN HARGA TERHADAP SIKAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDOMIE RASA CABE IJO DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 66

Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo

1 3 14

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

0 1 87

KUESIONER PERSEPSI PELAJAR TERHADAP FENOMENA INDOMIE GORENG CABE IJO (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi)

0 0 12