Resiko Investasi Saham Keuntungan dan Resiko Investasi Saham 1. Keuntungan Investasi Saham

24 membagikan laba berupa dividen kepada para pemegang saham, bahkan tidak jarang perusahaan yang memperoleh keuntungan namun tidak membagikan dividen karena pertimbangan kebutuhan dana untuk pengembangan usaha, rencana akuisisi ataupun pembayaran utang perusahaan, sehingga investor harus dapat mengamati bagaimana strategi perusahaan melakukan kebijakan pembagian dividen. b. Capital Gain Capital Gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih positif antara harga beli dan harga jual. Umumnya, para investor yang berorientasi jangka pendek lebih memprioritaskan mendapatkan capital gain daripada dividen. Namun, mereka cenderung cepat panik jika harga saham yang dibelinya tersebut tiba-tiba turun dan segera menjualnya meskipun sebenarnya saham tersebut secara fundamental baik dan dalam jangka panjang akan kembali naik harganya.

2.1.5.2. Resiko Investasi Saham

Setiap investasi tentu memiliki tingkat resiko disamping tingkat keuntungan yang akan diperoleh investor. Oleh karena itu, para investor harus memahami adanya hubungan yang kuat dan positif antara tingkat keuntunga return yang diharapkan dengan tingkat resiko risk. Semakin tinggi potensi Universitas Sumatera Utara 25 keuntungan maka tingkat resiko juga akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya high return - high rsk dan low return - low risk. Berikut resiko investasi saham yaitu : a. Resiko sistematik systematic risk dan nonsistematik unsystematic risk Resiko sistematik mengacu pada resiko pasar yaitu ketidakpastian hasil perolehan investasi yang dipengaruhi oleh faktor inflasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga. Contohnya, naiknya inflasi yang mendorong kenaikan tingkat suku bunga yang secara teoritis menyebabkan harga saham di bursa cenderung turun karena para investor mengalihkan investasinya di produk perbankan. Resiko nonsistematik merupakan resiko yang berkaitan dengan fluktuasi dan siklus bisnis dari industri tertentu. Contohnya adalah resiko finansial dimana perusahaan memiliki rasio utang yang tinggi ataupun resiko industri dimana terjadi kelesuan di bidang industri tertentu pada suatu waktu yang mengakibatkan harga saham turun. b. Resiko investasi lainnya menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:13 yakni : 1 Tidak mendapat dividen Universitas Sumatera Utara 26 Perusahaan yang mengalami kerugian tentu tidak dapat membagikan dividen. Oleh karena itu, potensi keuntungan investor untuk memperoleh ditentukan oleh kinerja perusahaan. 2 Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli yang disebut capital loss. Resiko ini dapat terjadi jika investor terdesak oleh kebutuhan uang tunai sehingga menjual sahamnya meski saat itu harga saham mengalami penurunan ataupun ketika investor menjual saham untuk menghindari kerugian yang lebih besar seiring terus menurunnya harga saham di bursa. 3 Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Jika perusahaan dinyatakan bangkrut, maka kecil kemungkinan pemegang saham mendapatkan pengembalian modal sebab setelah semua aset perusahaan dijual, hasil penjualan tersebut akan dibagikan terlebih dahulu kepada para kreditor atau pemegang obligasi. 4 Saham perusahaan dikeluarkan dari bursa delisting Akibat kinerja keuangan yang buruk seperti mengalami kerugian secara berturut-turut selama beberapa tahun, saham suatu perusahaan dapat dikeluarkan dan tidak lagi diperdagangkan di bursa. 5 Saham dihentikan sementara suspend Pemberhentian transaksi suatu saham pada umumnya terjadi karena adanya lonjakan harga yang naik atau turun secara drastis atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas Bursa menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara sehingga investor tidak dapat menjual sahamnya tersebut sampai suspensi dicabut.

2.1.6. Saham Perusahaan LQ45

Dokumen yang terkait

Pengaruh Investasi, Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013

15 277 82

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

1 43 69

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 63 94

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Indonesia

1 37 98

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

2 57 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indo

0 0 9

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11