26 Perusahaan yang mengalami kerugian tentu tidak dapat
membagikan dividen. Oleh karena itu, potensi keuntungan investor untuk memperoleh ditentukan oleh kinerja
perusahaan.
2 Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga
beli yang disebut capital loss. Resiko ini dapat terjadi jika investor terdesak oleh kebutuhan uang tunai sehingga menjual
sahamnya meski saat itu harga saham mengalami penurunan ataupun ketika investor menjual saham untuk menghindari
kerugian yang lebih besar seiring terus menurunnya harga saham di bursa.
3 Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Jika perusahaan dinyatakan bangkrut, maka kecil
kemungkinan pemegang saham mendapatkan pengembalian modal sebab setelah semua aset perusahaan dijual, hasil
penjualan tersebut akan dibagikan terlebih dahulu kepada para kreditor atau pemegang obligasi.
4 Saham perusahaan dikeluarkan dari bursa delisting Akibat kinerja keuangan yang buruk seperti mengalami
kerugian secara berturut-turut selama beberapa tahun, saham suatu perusahaan dapat dikeluarkan dan tidak lagi
diperdagangkan di bursa.
5 Saham dihentikan sementara suspend Pemberhentian transaksi suatu saham pada umumnya terjadi
karena adanya lonjakan harga yang naik atau turun secara drastis atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas
Bursa menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara sehingga investor tidak dapat menjual sahamnya
tersebut sampai suspensi dicabut.
2.1.6. Saham Perusahaan LQ45
Indeks LQ45 adalah salah satu indeks saham yang termasuk dalam Bursa Efek Indonesia BEI. Indeks LQ45 adalah indeks dari 45 saham yang
telah terpilih yang memiliki likuidasi dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Kriteria pada saham-saham ini terus disesuaikan setiap enam bulan setiap
Universitas Sumatera Utara
27 awal bulan Februari dan Agustus. Saham-saham pada indeks LQ45 harus
memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut : a.
Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir.
b. Ranking berdasarkan kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir.
c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.
d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Ada pun faktor – faktor yang berperan dalam pergerakan indeks LQ45, yaitu :
a. Tingkat suku bunga Surat Berharga Indonesia SBI sebagai dasar
portofolio investasi di pasar keuangan Indonesia. b. Tingkat toleransi investor terhadap resiko.
c. Saham – saham penggerak indeks yang merupakan saham
berkapitalisasi pasa besar di BEI. Tujuan indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap Indeks Harga Saham
Gabungan IHSG dan menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal
lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.
Universitas Sumatera Utara
28
2.1.7. Earning Per Share EPS
Earning per share EPS adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut Darmadji dan Fakhruddin
2006:195, “Laba per saham – EPS earning per share merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan
profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham”. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan
jumlah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham. Menurut Baridwan 2007:443, “laba bersih per saham adalah jumlah
pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan
besarnya dividen yang akan dibagikan”. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan
deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Investor akan lebih berminat pada
saham yang memiliki earning per share tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki earning per share rendah. EPS yang besar menandakan
kemampuan perusahaan juga besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan
berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong
Universitas Sumatera Utara
29 investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan.
EPS dapat dihitung dengan rumus :
Jika perusahaan juga menerbitkan saham preferen, maka rumusnya menjadi :
Perhitungan EPS biasanya menggunakan basis laporan keuangan akhir tahun dan dalam prakteknya dihitung dengan membagi laba bersih dengan
jumlah rata-rata tertimbang dari saham biasa yang beredar sepanjang tahun. Penggunaan rumus EPS akan lebih bermanfaat jika dibandingkan
dengan periode-periode sebelumnya sehingga analisis akan menjadi lebih luas. Di samping itu, investor juga dapat membandingkan nilai EPS dengan industri
sejenis sebagai bahan pertimbangan keputusan investasi mana yang lebih menguntungkan.
2.1.8. Dividend Per Share DPS