51 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi masalah
autokorelasi, di antaranya adalah uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Erlina 2012:107 adalah sebagai berikut :
1 Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4
DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2 Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada
autokorelasi positif. 3 Bila nilai DW lebih besar dari pada 4
DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatf.
4 Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4 DU dan 4 DL, maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
3.6.2.1. Analisis Regresi Berganda
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur
pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Model persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e
Dimana: Y = Harga Saham
α = Konstanta
β
1
,β
2
, β
3
, β
4
= Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
52 X
1
X = Earning Per Share EPS
2
X = Dividend Per Share DPS
3
X = PriceEarning Ratio PER
4
e = error-terms atau kesalahan pengganggu
= Dividend Payout Ratio DPR
Output atau hasil dari analisis regresi melalui program SPSS tersebut akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
3.6.2.2. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Menurut Ghozali 2006:84, Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan derajat signifikan α sebesar 5 atau 0,05.
Cara pengujiannya adalah sebagai berikut : Ho : artinya variabel Earning Per Share EPS, Dividend Per Share
DPS, PriceEarning Ratio PER dan Dividend Payout Ratio DPR secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Ha : artinya variabel Earning Per Share EPS, Dividend Per Share
DPS, PriceEarning Ratio PER dan Dividend Payout Ratio DPR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
53 Kriteria pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara F
hitung
dengan F
tabel
1 Bila F dengan pedoman sebagai berikut :
hitung
F
tabel
2 Bila F dengan Sig. 0.05 maka Ho diterima.
hitung
F
tabel
3.6.2.3. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
dengan Sig. 0.05 maka Ha diterima.
Menurut Ghozali 2006:84, “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen”. Pengujian dilakukan dengan menggunakan derajat signifikan α sebesar 5 atau 0.05 dan derajat kebebasan degree of
freedom atau df = n – k. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut : Ho : artinya variabel Earning Per Share EPS, Dividend Per Share
DPS, PriceEarning Ratio PER dan Dividend Payout Ratio DPR secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Ha : artinya variabel Earning Per Share EPS, Dividend Per Share DPS,
PriceEarning Ratio PER dan Dividend Payout Ratio DPR secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Kriteria pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
a. Bila t
dengan pedoman sebagai berikut :
hitung
t
tabel
b. Bila t
atau Sig. 0.05 maka Ho diterima.
hitung
t
tabel
atau Sig. 0.05 maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
54
3.6.2.4. Uji Koefisien Determinasi R