segera menambah atau memperbesar pembakaran di permukaan sehingga menghasilkan suhu yang lebih tinggi. Untuk lebih memudahkan memahami
uraian diatas dapat dilihat pada Gambar : 2.3 berikut ini.
Gas dan panas yang dihasilkan pada pembakaran di permukaan
Kecepatan pembakaran linear r mm s
-1
Arah dari Flame Front
Konduksi panas dari pembakaran permukaan
Gambar 2.3. Proses pembakaran bahan peledak
Kecepatan pergerakan flame front dikenal dengan kecepatan pembakaran
linier r, kecepatan pembakaran massa tidak dapat diprediksi, misalnya berapa massa bahan peledak yang diubah menjadi panas dan gas. Pada peristiwa
pembakaran dipermukaan ini terdapat hubungan antara luas permukaan bahan peledak, dan kecepatan pembakaran linier yang mempengaruhi mass burning
rate yaitu : r
A x α
dt dm
2.3.2. Detonasi
Pada suatu proses pembakaran biasanya terjadi diakibatkan oleh adanya konduksi panas terhadap suatu bahan peledak , sedangkan pada proses detonasi
umumnya reaksi terjadi diakibatkan adanya aliran shock wave yang melewati
bahan peledak tersebut sehingga dapat diartiakan bahwa mekanisme suatu pembakaran pada prinsipnya berbeda dengan mekanisme detonasi.
Universitas Sumatera Utara
Pergerakan shock wave dalam bahan peledak tersebut mempunyai kecepatan setidak-tidaknya sama dengan kecepatan suara di dalam bahan peledak
itu sendiri dimana kecepatan suara dalam suatu bahan peledak disekitar 1800 mdet adalah ditentukan sebagai batas kecepatan minimum terjadinya suatu
proses detonasi, namun demikian pada literatur lain ada juga yang menetapkan batas minimum suatu proses detonasi adalah 1500 mdet.
Pada suatu proses detonasi maupun energi yang dilepaskan dalam suatu detonasi dapat dijelaskan dengan Gambar : 2.4 berikut ini.
Shockwave diudara dari gelombang detonasi pada ledakan
Bahan peledak yang tidak bereaksi
Zona reaksi Front gelombang detonasi
dalam ledakan Front gas terekspansi dari
gas panas yang dihasilkan
Gambar 2.4. Proses detonasi suatu bahan peledak
Mekanisme yang terpenting pada proses detonasi antara lain adalah adanya suatu kondisi compress adiabatic diantara rongga mikroskopis serta effek batas
kristal untuk menghasilkan keadaan hot spot yang bertumbuh sebagai suatu tekanan intensive dari shock wave yang melewati suatu bahan peledak dimana
energi yang dilepaskan dan gas yang dihasilkan dalam zona reaksi selanjutnya segera didetonasi pada shock front.
Zona reaksi yang mempertahankan tekanan dalam shock front menghasilkan suatu keadaan kecepatan steady-state yang dikenal dengan
kecepatan detonasi atau disebut velocity of detonation VOD. Berikut ini diberikan beberapa nilai parameter yang berkaitan dengan
kecepatan detonasi untuk bahan peledak senyawa tunggal seperti yang terlihat pada Tabel : 2.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Parameter Detonasi dari beberapa bahan peledak
Ketebalan zona reaksi antara lain tergantung pada bahan peledak tersebut seperti tipe ledakannya yang berhubungan dengan secepat apa secara kimia dapat
terjadi dan juga pada ukuran muatannya yang secara umum hanya beberapa milimeter.
Bentuk atau model shock wave front tergantung pada garis pemisah muatan, dan secara teoritis ukuran muatan dan titik inisiasi tidak dapat ditentukan karena
shock front segera menyebar keluar secara radial Murray S G, Mechanism of Explosion ” in Encyclopedia of Forensic Science .Ed By Siegel J,A.,at al. 2000.
2.3.3. Kecepatan Detonasi dan Dautriche Method