Perakitan dan peledakan bom sesuai rancangan

Dengan komposisi bahan peledak tersebut diatas kemudian dirakit sesuai dengan butir a dan diledakkan dalam bunker serta ditentukan kecepatan detonasi masing-masing dan pada kecepatan detonasi tertinggi ditetapkan komposisi yang terbaik untuk digunakan pada peledakan sesuai rancangan yang dibuat.

3.3.4. Perakitan dan peledakan bom sesuai rancangan

Rancangan bom rakitan yang dibuat adalah seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Gambar 3.1. Rancangan mekanisme peledakan bom rakitan dengan beberapa sumber pemicu ledakan a. Peledakan dengan detonator rakitan Rancangan 1 Peledakan ini menggunakan detonator rakitan yang dibuat dari bahan batang spidol kosong yang diisi dengan campuran tepung kalium klorat,sulfur dan aluminium yang sama dengan main charge seberat 2,0 gram dengan perbandingan yang terbaik sesuai butir 3.3.3 b lalu dihubungkan dengan filamen berupa pecahan bola lampu led, selanjutnya diledakkan dalam bunker dan diukur kecepatan detonasinya dengan 3 kali pengulangan serta dilakukan peledakan dalam bejana atau wadah baja sekali ledakan untu dilakukan collecting residu. Universitas Sumatera Utara b. Peledakan dengan detonator pabrik Rancangan 2 Pada peledakan ini sebagai pemicu ledakan digunakan detonator pabrik diameter 6 mm dan dirakit dengan menggunakan main charge terbaik yang diperoleh pada butir 3.3.3 b, kemudian peledakan dan perlakuan selanjutnya sesuai butir 3.3.4 a. c. Peledakan dengan tandem booster TNT Rancangan 3 Ledakan ini menggunakan pemicu ledakan detonator pabrik diameter 6 mm dengan main charge dan perlakuan yang sama dengan butir 3.3.4 c. Kemudian juga dilakukan modifikasi peledakan yaitu antara booster dengan main charge di beri rongga space 10 cm kemudian perlakuan selanjutnya sama dengan butir 3.3.4 c. d. Peledakan dengan tandem booster TNT + plat logam Rancangan 4. Peledakan ini merupakan modifikasi dari ledakan dengan tandem booster TNT yaitu antara booster TNT dengan main charge dibatasi dengan plat logam Pb setebal 3,0 mm dan 6,0 mm, kemudian masing-masing diledakkan dan perlakuan selanjutnya sama dengan butir 3.3.4 d. e. Peledakan dengan tandem booster TNT + logam Pb dan rongga 10 cm. Peledakan ini adalah modifikasi peledakan butir 3.3.4.d, tetapi antara booster dengan lapisan logam diberi rongga space 10 cm kemudian diledakkan dan perlakuan selanjutnya sama dengan sama dengan butir 3.3.4.d.

3.3.5. Analisa Residu Pasca Ledakan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi

4 61 76

Nitrogliserin Dapat Digunakan Sebagai Bahan Peledak

2 53 7

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TARIK BETON

2 28 19

Pengaruh Tingkatan Tetes sebagai Campuran Tepung Daun Ketela Pohon terhadap Degradasi Bahan Kering, Bahan Organik Campuran dan Produksi Total VFA dalam Rumen Kerbau

0 5 96

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 2 17

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 1 12

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TEMPE SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI DAGING SAPI Pengaruh Penggunaan Tepung Tempe Sebagai Bahan Pensubstitusi Daging Sapi Terhadap Komposisi Proksimat Dan Daya Terima Bakso.

0 0 18

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TEMPE SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI DAGING SAPI TERHADAP KOMPOSISI Pengaruh Penggunaan Tepung Tempe Sebagai Bahan Pensubstitusi Daging Sapi Terhadap Komposisi Proksimat Dan Daya Terima Sosis.

1 1 18

PENGARUH PENAMBAHAN NITROGEN DAN SULFUR PADA FERMENTASI LIMBAH PADAT PEMBUATAN BIOETANOL OLEH CAMPURAN Trichoderma viride DAN Saccharomyces cerevisiae TERHADAP BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK.

0 0 2

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI INSPEKTUR BAHAN PELEDAK

0 1 8