2. Peroksida organik : TATP, HMTD dan lain-lain. 3. Garam organik : ammonium nitrat.
4. Campuran oksidator dan reduktor, black powder, propellant dan lain- lain.
b. Berdasarkan kegunaannya
1. Bahan peledak militer : TNT, PETN, RDX. 2. Bahan peledak industri dinamit, amonium nitrat, emulsion explosives.
3. Bahan peledak improvisasi pembuatan illegal : kalium klorat dan gula ; kalium klorat, sulfur dan aluminium powder dan lain-lain.
c. Berdasarkan penempatan dalam rangkaian detonasi
1. Primary Explosive : mercury fulminate, lead azide, dan lain-lain. 2. Booster : PETN
3. Main charge : TNT, RDX, black powder, flash powder .
d. Berdasarkan sifat ledakannya
1. High explosive : TNT, RDX. 2. Low explosive : black powder, smokless powder.
2.1.2 Tri Nitro Toluena
Bahan peledak 2,4,6 Tri Nitro Toluena banyak digunakan sebagai bahan peledak militer dan industri karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain
titik leleh rendah, dapat digunakan sebagai bahan peledak senyawa tunggal atau tidak membutuhkan bahan reduktor, relatif stabil dan tidak sensitif terhadap
benturan, gesekan, maupun suhu tinggi sehingga relatif aman untuk digunakan sebagai bahan peledak . Namun demikian bahan peledak ini sangat peka terhadap
gelombang energi atau dengan kata lain apabila terhadap bahan peledak TNT dilewatkan shock wave gelombang kejut maka segera terjadi ledakan, dengan
demikian untuk meledakkan TNT selalu menggunakan detonator dan karena ledakan yang terjadi dipicu oleh gelombang energi maka yang terjadi adalah
proses detonasi maka ledakan yang terjadi adalah bersifat high explosive.
Universitas Sumatera Utara
Rumus molekul dari TNT adalah C
7
H
5
N
3
O
6
dengan berat molekul 227,15 dan strukturnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1. Struktur Tri Nitro Toluena
Tri Nitro Toluena mempunyai beberapa isomer yaitu, 2,4,6 TNT, Titik leleh 80,65
C 2,3,4 TNT, Titik leleh 80,65
C 2,4,5 TNT, Titik leleh 80,65
C 3,4,5 TNT, Titik leleh 80,65
C 2,3,5 TNT, Titik leleh 80,65
C 2,3,6 TNT, Titik leleh 80,65
C Diantara semua isomer yang ada 2,4,6 Tri Nitro Toluena merupakan isomer
yang paling tidak sensitif terhadap benturan, gesekan dan energi elektrostatik. Jika ada benda asing yang kasar atau keras seperti adanya karat besi, maka dapat
menyebabkan TNT lebih sensitif terhadap benturan, demikian juga TNT dalam bentuk cair lebih sensitif lagi terhadap benturan.
Secara umum TNT larut dalam beberapa pelarut organik, antara lain dalam etanol, dietil eter, kloroform, toluena, benzena, dimetil sulfoksida, dan lain-lain.
Karakteristik lain dari TNT adalah mempunyai energi aktivasi 34,18 kKalmol, suhu ihnisi atau suhu deflagrasi adalah 300
C, panas ledakan diantara 4396 – 4564 kJkg dengan kecepatan detonasi 6900 mdet, volume gas dari detonasi 730
literkg. Pembuatan TNT dapat dilakukan melalui nitrasi terhadap toluena dengan
campuran asam nitrat dan asam sulfat yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan niterasi membutuhkan campuran asam dalam konsentrasi tinggi dan
bebas dari SO
3.
Penggunaan TNT sebagai bahan peledak dapat berupa komponen tunggal atau berupa campuran dengan komponen lain yang sudah banyak dikenal di
pasaran, antara lain jika dicampur dengan amonium nitrat dikenal dengan amatol,
Universitas Sumatera Utara
dengan aluminium powder disebut tritonal, dengan RDX disebut cyclonite dan beberapa campuran yang lain. Oleh karena itu TNT adalah satu komponen yang
sangat penting dalam industri bahan peledak, tetapi karena sifatnya yang tidak sensitif maka TNT dalam penggunaanya sebagai bahan peledak dikelompokkan
kedalam secondary explosive yang membutuhkan detonator untuk mengignisi ledakan Yinon and Zitrin 1993 .
2.1.3. Kalium Klorat