Ba Xian Delapan Dewa  Pat Shien adalah Dewa-Dewi Tao yang hidup pada masa yang berbeda dan dapat mencapai kekekalan hidup. Mereka sering
dilukiskan pada benda-benda porselen, patung, sulaman, lukisan dan sebagainya.
Dewa-dewi  Ba Xian  menggambarkan kehidupan yang berbeda, yaitu kemiskinan,  kekayaan,  kebangsawanan,  kejelataan,  kaum tua,  kaum muda,
kejantanan  dan  kewanitaan.  Ba Xian  dihormati dan dipuja karena menunjukkan kebahagiaan. Kisah Ba Xian menunjukkan bahwa kita dapat mencapai kehidupan
abadi dalam kebahagiaan, melalui tindakan-tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri dan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Mereka adalah :
•
Zhongli Quan Chung-li Chuan
•
Zhang Guolao Chang Kuo-lao
•
Lu Dongbin Lu Tung-pin
•
Li Tieguai Li Tieh-kuai
•
Cao Guojiu Tsao Kuo-chiu
•
Lan Caihe Lan Tsai-ho
•
Han Xiangzi Han Hsiang-tzu
•
He Xiangu Ho Hsien-ku Sumber: http:id.Wikipedia.orgwikitao
2.5.2 Aliran Kepercayaan Kong Hu Cu
Ajaran  Konfusianisme  atau  Kong Hu Cu  juga:  Kong Fu Tze  atau Konfusius  dalam  bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao  yang berarti
aliran kepercayaan dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu  memang bukanlah pencipta aliran kepercayaan ini melainkan
Universitas Sumatera Utara
beliau hanya menyempurnakan aliran kepercayaan yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: Aku bukanlah pencipta
melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut. Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu pengajaran filsafat  untuk
meningkatkan  moral  dan menjaga etika  manusia. Sebenarnya kalau orang mau memahami  secara benar dan utuh tentang Ru Jiao  atau  aliran  kepercayaan
Khonghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam aliran kepercayaan Khonghucu Ru Jiao juga terdapat ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya. Aliran
kepercayaan Khonghucu juga mengajarkan  tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut Ren Dao dan bagaimana kita melakukan hubungan
dengan Sang KhalikPencipta alam semesta Tian Dao yang disebut dengan istilah Tian atau Shang Di.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM  Chiang Tsai  yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak
masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan
falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik.
Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang
mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
Universitas Sumatera Utara
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang
keramat atau penunggu yang tidak patut disembah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral.
Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius  ke seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa  dan
falsafahnya menjadi  aliran kepercayaan baru, meskipun dia sebenarnya adalah manusia  biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah
falsafahnya menjadi sebuah aliran kepercayaan dengan diadakannya perayaan- perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.
Sumber: http:id.Wikipedia.orgwikikong _hu_cu
2.5.3 Agama Buddha