Rumusan Masalah Ruang Lingkup Penelitian

9

1.4.2.2 Diketahuinya gambaran respon siswa yang dilihat dari karakteristik individu

yaitu pengetahuan dan jenis kelamin pada siswa SMP Global Islamic School Jakarta.

1.4.2.3 Diketahuinya gambaran frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media

massa pada siswa SMP Global Islamic School Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Informasi bagi institusi pendidikan dalam menentukan langkah-langkah

selanjutnya dalam membendung efek dari pengarung media massa.

1.5.2 Informasi bagi departemen kesehatan dan semua instansi terkait yang

mendukung program iklan-iklan kesehatan gigi serta perusahaan produk pasta gigi sebagai salah satu masukan atau evaluasi terhadap program penayangan iklan pasta gigi.

1.5.3 Informasi bagi penelitian lain dalam melakukan penelitian yang berkaitan

dengan ilmu komunikasi dan perilaku kesehatan.

1.5.4 Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sendiri dalam

penerapan disiplin ilmu yang telah diperoleh. 10

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui gambaran respon siswa terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa. penelitian ini dilakukan pada kalangan remaja yang berada di SMP Global Islamic School Jakarta. Variabel yang di teliti adalah pengetahuan, jenis kelamin, frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media massa, respon siswa berupa perasaan positif favorable dan perasaan negatif unfavorable terhadap iklan pasta gigi yang meliputi aspek daya tarik pesan, tingkat penerimaan siswa terhadap isi pesan, tingkat pemahaman terhadap pesan, keterlibatan individu terhadap pesan dan daya persuasi pesan. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Gigi

Gigi merupakan salah satu bagian yang sangat penting pada tubuh manusia, jika gigi bermasalah sakit gigi maka akan mengalami kesulitan berbicara, makan dan menyebabkan hari-hari terganggu. Jika mengabaikan kesehatan gigi dan mulut, maka akan menjadi sarang kuman di dalam rongga mulut yang dapat berakibat kerusakan gigi. Kerusakan gigi diawali dengan proses terjadinya karies dan peradangan yang berawal dari sisa-sisa makanan yang dibiarkan sehingga lama kelamaan akan terjadi pembusukan dimana kuman yang ada di rongga mulut lactobacillus acidophilus mengubah sisa makanan menjadi asam. Selain efek yang ditimbulkan kuman juga terdapat bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi yaitu streptococcus mutans, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada jaringan gusi sehingga bisa masuk ke aliran darah yang dapat berakibat lanjut menyebabkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti ginjal, sendi, sakit kepala yang berkepanjangan dan organ tubuh lainnya. Gigi adalah panca indra vital yang patut diutamakan pemeliharaannya. Oleh sebab itu menjaga kebersihan mulut dan gigi sangat wajib dilakukan sebelum terlambat atau penyakit lain datang. Salah satu cara yang sederhana untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara rutin Ali, 2010. 12 Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara umum yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam Dunia Kedokteran Gigi telah ditemukan bahwa infeksi pada gigi dan jaringan pendukungnya dapat menyebarkan kuman ke organ tubuh lain melalui aliran darah, seperti ke jantung dan yang lainnya, sehingga menimbulkan infeksi di organ tersebut dan dapat berakibat fatal. Hal ini disebut dengan focal infeksi. Kesehatan gigi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat memengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara atau komunikasi yang baik, pengunyahan dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatan gigi akan berdampak pada kinerja seseorang Putri, 2011. Kondisi gigi yang tidak sehat dapat mengakibatkan keterbatasan fungsi-fungsi tersebut sehingga mengakibatkan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.

2.2 Upaya Menjaga Kesehatan Gigi Melalui Media Massa

Upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan metode komunikasi yang meliputi penyampaian pesan-pesan untuk mencegah terjadinya faktor keterlambatan dalam upaya mencari pelayanan, peningkatan perilaku kesehatan, serta melibatkan, mendidik dan memotivasi masyarakat upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi. Langkah penting dalam upaya tersebut adalah memotivasi masyarakat agar mau berubah dan hal itu sering kali dilakukan upaya modifikasi kepercayaan dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan health belief and attitude. 13 Menurut Hovland Mortense, 2009, komunikasi adalah suatu proses di mana individu komunikator menyampaikan rangsangan stimulus dalam bentuk lambang simbol bahasa dan gerak untuk mengubah tingkah laku individu- individu yang lain komunikan. Steven 2009 menambahkan bahwa disamping adanya penyampaian stimulus dari komunikator kepada komunikan, komunikasi adalah respon terhadap stimulus oleh organisme. Sehingga jika tidak ada respon, berarti tidak ada komunikasi. Dalam proses komunikasi yang terpenting adalah bagaimana caranya sehingga pesan komunikator menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu : 1. Dampak kognitif yaitu dampak yang menyebabkan komunikan menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya, tujuan komunikator adalah untuk mengubah pikiran komunikan. 2. Dampak afektif yaitu lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif, tujuan komunikator selain supaya tahu, juga dapat tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu iba, haru, sedih, gembira, dll 3. Dampak behavioral yaitu dampak yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang timbul dalam komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan dan kegiatan Promosi kesehatan melalui media massa misalnya dalam bentuk iklan produk kesehatan. Sedangkan dari segi fungsi terhadap proses perubahan perilaku, Rogers dan Shoemaker 2003 menyatakan bahwa penggunaan media massa efektif untuk mengubah pengetahuan khalayak.

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa SMP global Islamic School Jakarta

0 7 148

Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta Terhadap Paparan Iklan Pasta Gigi Di Media Massa Tahun 2014

0 10 118

PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 3 6

LANDASAN TEORI PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 3 56

Hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent pada konsumen.

0 3 134

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SD DI SIDOARJO TENTANG IKLAN PASTA GIGI PEPSODENT VERSI “LITTLE MONSTER” ( Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Siswa SD Di Sidoarjo Tentang Iklan Pasta Gigi Pepsodent Versi “Little Monster” Di Televisi ).

0 32 81

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SD DI SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN PASTA GIGI PEPSODENT VERSI “PERIKSA GIGI” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di media Televisi).

0 1 74

PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PASTA GIGI PEPSODENT.

0 0 11