Komunikasi Efektif TINJAUAN PUSTAKA
20
dapat menyebar dan dapat diterima oleh target sasaran. Untuk itu sudah seharusnya media komunikasi diukur keefektifannya, untuk dapat melihat
efektifitasan sebuah komunikasi biasanya didisain dan diukur dengan satu atau lebih komponen dibawah ini Bertrant, 2008.
1. Daya Tarik Attraction, yaitu apakah pesan cukup menarik dan dapat menarik perhatian dari target sasaran, serta bagian mana dari media
komunikasi massa yang paling menarik menurut sasaran. 2. Pemahaman Comprehension, yaitu kemampuan pesan ide dari media
komunikasi massa tersebut untuk dapat dipahami secara jelas atau dapat dimengerti oleh sasaran.
3. Penerimaan Acceptabillity, yaitu kemampuan pesan iklan untuk diterima, tidak menyinggung atau sesuai dengan norma masyarakat sekitar atau
dipersepsikan sebagai sesuatu yang benar. 4. Keterlibatan Individu Self Involvment, yaitu kemampuan pesanide untuk
dapat diterima sebagai sesuatu yang ditujukan pada subjek dan memang relevan untuk mereka atau untuk orang lain.
5. Daya Persuasi Persuation, yaitu kemampuan pesaniklan untuk dapat menggugah perilaku tertentu.
Empat komponen pengukuran efektifitas yaitu daya tarik, pemahaman, penerimaan dan keterlibatan individu relatif mudah untuk diukur, sedangkan daya
persuasif sulit diukur secara pasti, akan tetapi tetap dapat dilakukan. Daya persuasi sebuah komunikasi dapat juga diukur dengan tidak langsung. Hali ini
21
disebabkan sikap tertentu tidak selalu dapat diterjemahkan dalam perilaku yang dilakukan. Perilaku yang terjadi tidak karena satu alasan tertentu, karena ada
faktor predispotition – to act Bertrant, 2008.
Namun komponen daya tarik, pemahaman, penerimaan dan keterlibatan individu terhadap pesan dalam komunikasi massa merupakan komponen potensial
untuk mengukur keefektivitasan. Pada dasarnya suatu proses komunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mengubah perilaku sasaran. Oleh karena itu,
suatu proses komunikasi dikatakan efektif apabila mampu memunculkan perubahan pada penerima, sesuai dengan yang diharapkan oleh sumber, misalnya
perubahan pada pengetahuan komunikan, perubahan sikap serta perubahan tingkah laku komunikan UNESCO, 2006.
Perubahan perilaku adalah parameter dari dampak suatu kegiatan komunikasi. Perubahan tersebut dapat bermakna menolak atau menerima.
Disamping pada akhirnya yang dapat teramati adalah perilakunya, ada faktor- faktor lain yang mendahului yang juga dapat dipakai sebagai parameter dampak
komunikasi, yaitu mengerti serta dapat atau mampu mengulang yang dikomunikasikan. Hal ini ditunjukan oleh Kotler 2009 dalam usahanya
menjelaskan model hierarki dampak komunikasi yang sudah diuraikan diatas.
22
Rogers menyatakan bahwa adopsi perilaku biasanya melalui tahapan- tahapan dalam “proses perilaku”, yang disebut KPDIC Knowledge, Persuation,
Decision. Implementation, Confirmation, yaitu: a. Knowledge Pengetahuan, tahap dimana masyarakat mulai mengetahui
adanya ide baru, dan tahu atau memahami kegunaannya, b. Persuation Keyakinan, tahap dimana masyarakat menunjukan sikap cocok
atau tidak cocok dengan ide baru, c. Decision Keputusan, pada tahap ini masyarakat memutuskan untuk
mengadopsi menolak apa yang menjadi objek ide baru tersebut, d. Implementation Pelaksanaan, tahap dimana masyarakat melaksanakan apa
yang menjadi objek ide baru tersebut. e. Confirmation Penegasan, tahap dimana masyarakat mencari dukungan
sehubungan yang telah diambil, tetapi mungkin akan mengubah keputusan yang telah diambil menjadi menolak melaksankan ide baru tersebut.
Effendy 2006 menyatakan bahwa media massa memiliki efek perubahan kognitif yang cukup kuat, meskipun efek perubahan terhadap sikap
relatif rendah. Namun apabila fasilitasnya memungkinkan, penggunaan saluran bergandan untuk merubah perilaku sasaran terbukti efektif. Studi di Meerut, India
Rina, 2006 dan studi di Esfahan di Iran Loghmanie, 2010 menyimpulkan bahwa penggunaan saluran berganda dalam program-program keluarga berencana
memberikan dampak yang lebih besar pada khalayak daripada menggunakan satu jenis saluran saja. Penggunaan saluran berganda juga dilakukan pada iklan pasta
23
gigi yang terlihat dari penayangan iklan di berbagai stasiun televisi, radio, majalah, sosial media, poster papan reklame dan lain-lain. Back 2005
menunjukkan bahwa penggunaan saluran bergandan secara intensif selama enam minggu di jamaica menunjukan adanya peningkatan adopsi perilaku dari 3-13
diperkotaan dan 2-6 di pedesaan.